Ular-sendok sumatra

ular berbisa
Ular-sendok sumatra
Terancam
CRSingkatan dari Critical (Kritis)
ENSingkatan dari Endangered (Genting)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
 
NTSingkatan dari Not Threatened (Tidak terancam)
Aman
LCSingkatan dari Least-Concern (Aman)

Hampir Terancam  (IUCN 3.1[1]
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Spesies:
N. sumatrana
Nama binomial
Naja sumatrana

Ular sendok sumatera (Naja sumatrana) adalah jenis ular sendok yang terdapat di daerah Asia Tenggara mulai dari Sumatera, Sem. Melayu, dan Kalimantan. Ular ini juga disebut ular sendok khatulistiwa (Ingg.: Equatorial spitting cobra). Sama seperti kerabatnya yang ada di Jawa, ular ini juga mampu menyemburkan bisa (racun) dari gigi taringnya ke arah pengganggunya.

Pengenalan

Panjang ular ini rata-rata antara 0,9 hingga 1,2 meter (3,0 hingga 3,9 kaki), meskipun pernah ditemukan ular yang tumbuh hingga 1,5 meter (4,9 kaki).[4] Kepalanya dapat dipedakan dari leher. Moncongnya pendek dan mata berukuran agak besar dan bulat. Tubuhnya berwarna hitam mengkilap, perut berwarna keabu-abuan dan di bagian leher lebih terang. Untuk ular yang masih muda, biasanya warnanya lebih pucat.[5]

Ular ini dapat ditemukan di ketinggian hingga sekitar 1.500 meter (4.900 kaki) di atas permukaan laut dan menghuni hutan hujan tropis pedalaman dan pinggiran. Ular ini juga dapat ditemukan di perkebunan (terutama perkebunan sawit) dan persawahan, serta sering di daerah pemukiman di mana sering terjadi kontak dengan manusia berupa gigitan ular.[6] Ular ini aktif pada siang hari dan menghabiskan sebagian besar waktunya di atas tanah. Mangsanya adalah tikus, kadal, katak, dan ular lain yang lebih kecil. Meskipun ular ini tidak agresif, namun ular ini akan menyerang dan menyemburkan bisa jika diganggu.[5][7]

Penyebaran

Ular ini tersebar di daerah tropis mulai dari Thailand selatan, Malaysia, Singapura, Indonesia (Sumatera, Kepulauan Riau, Bangka-Belitung, Kalimantan, seta kemungkinan terdapat populasi terisolasi di Provinsi Banten), dan Brunei Darussalam.[4][8]

Sumber catatan

  1. ^ http://www.iucnredlist.org/details/184073/0
  2. ^ "Naja sumatrana". ITIS Standard Report Page. ITIS.gov. Diakses tanggal 1 February 2012. 
  3. ^ "Naja sumatrana MÜLLER, 1890". The Reptile Database. www.reptile-database.org. Diakses tanggal 8 January 2012. 
  4. ^ a b "Asiatic Naja". Bangor University. Diakses tanggal 8 January 2012. 
  5. ^ a b "Equatorial Spitting Cobra". Ecology Asia. http://www.ecologyasia.com. Diakses tanggal 8 January 2012.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  6. ^ "Naja sumatrana - General Details, Taxonomy and Biology, Venom, Clinical Effects, Treatment, First Aid, Antivenoms". WCH Clinical Toxinology Resource. University of Adelaide. Diakses tanggal 8 January 2012. 
  7. ^ Yap, MKK; Tan NH; Fung SY (2011). "Biochemical and toxinological characterization of Naja sumatrana (Equatorial spitting cobra) venom". The Journal of Venomous Animals and Toxins including Tropical Diseases. 17 (4): 451–459. doi:10.1590/S1678-91992011000400012. Diakses tanggal 1 February 2012. 
  8. ^ [www.reptile-database.org The Reptile Database]