Mamba
Mamba | |
---|---|
Mamba hitam, Dendroaspis polylepis | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Subfilum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Subordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Genus: | Dendroaspis |
Mamba adalah jenis-jenis ular tedung bertubuh panjang, ramping, gesit (fast-moving), dan agresif dari marga Dendroaspis suku Elapidae. Ular ini tersebar di Afrika bagian tengah dan selatan. Nama umum ular ini adalah Mamba. kata ini mungkin berasal dari legenda Afrika, yakni sebutan untuk ular berukuran panjang yang bisa bergerak sangat cepat ketika terancam atau ketika mengejar mangsanya.[2] Sedangkan nama ilmiahnya, Dendroaspis, berasal dari kata dendros="Pohon"[3] dan kata aspis yang digunakan sebagai nama sebutan untuk beraneka ragam jenis ular berbisa yang terdapat di seluruh daratan Afrika (termasuk ular ini).[4][5]
Pengenalan dan kebiasaan
Ular ini adalah ular yang paling mematikan di Afrika. Panjang tubuhnya antara 1,5 sampai 3 meter. Warna tubuh ular ini hijau, misalnya Mamba hijau timur (Dendroaspis angusticeps). Mamba hitam (Dendroaspis polylepis) adalah satu-satunya jenis mamba yang tubuhnya berwarna hitam dan panjangnya bisa mencapai 4 meter, merupakan ular berbisa terpanjang di Afrika. Semua jenis mamba bisa memanjat pohon. Ular-ular ini juga tinggal di pohon (arboreal), kecuali Mamba hitam. Aktif pada siang hari.Mangsa mereka adalah mamalia kecil (terutama tikus), burung, dan kadal.
Ular ini berkerabat dekat dengan ular sendok, mengangkat kepalanya jika merasa terancam. Namun ular ini hanya bisa memipihkan lehernya dan tidak bisa mengembangkannya. Mamba hitam, ular ini adalah ular tercepat di dunia.[6] Jika terganggu, ular ini hanya memberi peringatan dengan mengangkat kepala, memipihkan leher, dan membuka mulutnya lebar-lebar sehingga akan terlihat jelas bagian dalam mulutnya yang berwarna hitam pekat. Tetapi jika disakiti, ular ini akan mendesis keras lalu mengejar pengganggunya. Rekor kecepatan ular ini adalah 20 km/jam (5,55 m/s).[2][7]
Bisa
Semua jenis mamba berbisa keras. Sifat racunnya adalah neurotoksin (terkenal dengan nama Dendrotoxin). Beberapa jenis yang paling ditakuti adalah yang tinggal di pohon, misalnya Mamba hijau barat (Dendroaspis viridis). Selain neurotoksin, bisa mamba juga bersifat kardiotoksin.[8] Mamba juga merupakan salah satu dari 15 ular berbisa yang paling mematikan di dunia.[7][6][9]
Agihan
Tersebar di Afrika Barat, Guinea, Guinea-Bissau, Guinea Khatulistiwa, Liberia,Kamerun, Uganda, Rwanda, Benin, Gabon, Angola, Ghana,Tanzania, Kenya, Malawi, Mozambik, Zambia, Zimbabwe, Swaziland, Afrika Selatan bagian timur, Republik Demokrasi Kongo, Sudan Selatan, Sudan, Nigeria, Republik Afrika Tengah, Chad, Namibia, Afrika Timur, dan Ethiopia.
Jenis-jenis
Sejauh ini, terdapat 4 spesies mamba.
- Dendroaspis angusticeps (Smith, 1849) - Mamba hijau timur
- Dendroaspis jamesoni (Traill, 1843) - Mamba pohon Jameson
- Dendroaspis polylepis Günther, 1864 - Mamba hitam
- Dendroaspis viridis (Hallowell, 1844) - Mamba hijau barat
Referensi
- ^ "Dendroaspis". Integrated Taxonomic Information System. Diakses tanggal 30 October 2012.
- ^ a b "National Geographic (Black Mamba, Dendroaspis polylepis)". National Geographic Society. Diakses tanggal 5 July 2013.
African myths exaggerate their capabilities to legendary proportions; Black mambas are shy and will almost always seek to escape when confronted.
- ^ "dendro-". Collins English Dictionary - Complete & Unabridged 10th Edition. HarperCollins Publishers. Diakses tanggal 4 March 2014.
- ^ "Definition of "aspis" - Collins English Dictionary". collinsdictionary.com. Diakses tanggal 15 February 2015.
- ^ "aspis, asp". Dictionary.com Unabridged. Random House. Diakses tanggal 4 March 2014.
- ^ a b The new encyclopedia of Reptiles (Serpent). Time Book Ltd. 2002.
- ^ a b O'Shea, Mark (2005). VENOMOUS SNAKES OF THE WORLD. multiple places: US and Canada: Princeton University Press; Europe: New Holland (UK) Ltd. hlm. 78–79. ISBN 978-0-691-15023-9.
...in common with other snakes they prefer to avoid contact;...Of the three species of green mambas...;...from 1957 to 1963...including all seven black mamba bites - a 100 per cent fatality rate
- ^ van Aswegen G, van Rooyen JM, Fourie C, Oberholzer G. (May 1996). "Putative cardiotoxicity of the venoms of three mamba species". Journal of Wilderness and Environmental Medicine. 7 (2): 115–21. doi:10.1580/1080-6032(1996)007[0115:PCOTVO]2.3.CO;2. PMID 11990104.
- ^ Davidson, Terence. "IMMEDIATE FIRST AID". University of California, San Diego. Diakses tanggal 2011-09-22.