Mamba hitam
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Spesies:
D. polylepis
Nama binomial
Dendroaspis polylepis

Mamba hitam adalah spesies mamba yang bertubuh panjang, ramping, dan dapat bergerak sangat cepat dari suku Elapidae yang endemik di wilayah Afrika bagian tengah dan selatan.[2][1] Ular ini memiliki warna abu-abu dengan bagian punggung berwarna putih, sementara bagian dalam mulutnya berwarna hitam pekat, lebih gelap dari tubuh luarnya. Ular ini merupakan ular berbisa terpanjang di Afrika dan juga ular tercepat di dunia.[3]

Etimologi

 
Mulut bagian dalam

Nama jenisnya, polylepis berasal dari kata poly="banyak", dan lepidos="sisik"; polylepis="sisik-banyak".[4]

 
Penyebaran mamba hitam (warna merah)

Deskripsi

Panjang tubuh ular ini bisa sampai 3,5 meter atau lebih, meskipun spesimen yang umum ditemui panjangnya berkisar antara 2,2 sampai 3 meter. Sering pula ditemukan spesimen dengan panjang sampai 4,5 meter.[5][6] Sisik punggung (dorsal) sebanyak 23–25 (paling sedikit 21) di bagian tengah, sisik perut (ventral) berjumlah 248–281, bawah ekor (subkaudal) 109–132, sisik dubur (anal) terbagi dua, bibir atas (supralabial) 7-8 dengan sisik keempat bertepian dengan mata, sisik depan mata (preokular) 3 atau 4, belakang mata (postokular) 2 sampai 5, bibir bawah (sublabial) 10-14, dan sisik kepala (temporal) berjumlah 2 atau 3.[7] Warna umum tubuh ular ini biasanya terlihat hitam cerah, abu-abu, atau cokelat keabu-abuan. Perutnya berwarna lebih cerah dari punggung, biasanya terlihat kuning keputihan atau kelabu keputihan. Mulut bagian dalam berwarna hitam pekat sehingga saluran menuju kerongkongan nyaris tidak terlihat.[5][6]

 
Posisi ketika merasa terganggu

Kebiasaan

Lingkungan

Ular ini biasanya hidup di sabana (padang rumput yang ditumbuhi beberapa pepohonan dan semak) atau tanah terbuka di tepi hutan. Terkadang ular ini juga hidup tidak jauh dari pemukiman manusia. Mamba hitam merupkan ular yang aktif pada siang hari.[3][7]

Kecepatan gerak

Ular ini memiliki prilaku gerak yang tidak bisa diduga. Ular ini bisa menyerang setiap saat jika merasa terganggu. Jika pengganggunya lari, ular ini akan mengejarnya. Ular ini merupakan ular tercepat di dunia.[8]. Rekor kecepatan ular ini yang tercatat adalah 11 km/jam. Meskipun begitu, banyak yang percaya bahwa ular ini bisa bergerak lebih cepat.[9][10]

Makanan

Ular ini memangsa mamalia kecil (terutama tikus dan cecurut), dan burung. Saat mangsanya tertangkap, ular ini menggigit lalu menyuntikkan bisa. Tidak seperti kebanyakan ular yang tetap menggigit mangsanya agar tidak melepaskan diri, ular ini melepaskan mangsanya setelah menyuntikkan bisa lalu membiarkan mangsanya mati, lalu memakannya.[3][9][7]

Reproduksi

Ular ini berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dikeluarkan dapat mencapai sebanyak 6 sampai 17 butir sekali bertelur.[3][9][7]

Penyebaran

Ular ini tersebar luas di Afrika bagian timur, tengah, dan selatan, yaitu wilayah Republik Demokratik Kongo, Sudan bagian selatan, lalu ke timur sampai Ethiopia, lalu membentang ke arah selatan di sepanjang Afrika bagian timur sampai Mozambik, Swaziland, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Botswana, Afrika Selatan bagian utara dan timur, dan Namibia bagian timur.[2][1]

Referensi

  1. ^ a b c "Dendroaspis polylepis". Integrated Taxonomic Information System. Diakses tanggal 12 December 2013. 
  2. ^ a b Uetz, P. "Dendroaspis polylepis Günther, 1864". Reptile Database. Zoological Museum Hamburg. Diakses tanggal 2 December 2011. 
  3. ^ a b c d Günther, A. (1864). Report on a Collection of Reptiles and Fishes made by Dr. Kirk in the Zambesi and Nyassa Regions. 1864. London, England: Proc. Zool. Soc. London. hlm. 303–314. 
  4. ^ "-lepis". merriam-webster.com. Diakses tanggal 15 February 2015. 
  5. ^ a b Haagner, GV; Morgan, DR (January 1993). "The maintenance and propagation of the Black mamba Dendroaspis polylepis at the Manyeleti Reptile Centre, Eastern Transvaal". International Zoo Yearbook. 32 (1): 191–196. doi:10.1111/j.1748-1090.1993.tb03534.x.  Retrieved 14 December 2013.
  6. ^ a b Mattison, Chris (1987-01-01). Snakes of the World. New York: Facts on File, Inc. hlm. 164. ISBN 0-8160-1082-X. 
  7. ^ a b c d Marais, Johan (2004). A complete guide to the snakes of southern Africa (edisi ke-New ed.). Cape Town: Struik. hlm. 97. ISBN 978-1-86872-932-6. 
  8. ^ Van Der Vlies, C. (2010). Southern Africa Wildlife and Adventure. British Columbia, Canada/Indiana, United States: Trafford Publishing. hlm. 180–181. ISBN 978-1-4269-1932-9. 
  9. ^ a b c Austin Stevens: Snakemaster, (2002) "Seven Deadly Strikes" documentary
  10. ^ World Book, Inc (1999) The World Book encyclopedia, Volume 1, Page 525

Informasi lebih lanjut