Khanjar

Belati tradisional yang berasal dari Oman
Revisi sejak 1 November 2018 10.03 oleh Rizhmd21 (bicara | kontrib) (Format referensi)

Khanjar ( خنجر, bahasa Persia: خونگر, bahasa Turki: Hançer, bahasa Bosnia: Handžar) adalah sebuah belati tradisional yang berasal dari Oman. Digunakan oleh pria untuk keperluan seremonial, khanjar adalah pedang lengkung pendek yang berbentuk seperti huruf "J" dan menyerupai kait. Khanjar dapat dibuat dari berbagai jenis bahan, bergantung pada kualitas kerajinannya. Khanjar merupakan suvenir yang populer di mata wisatawan dan dijual di <i>souq</i> di seluruh negeri. Sebagai lambang resmi kesultanan, khanjar digunakan pada lambang resmi negara dan pada rial Omani. Khanjar juga dimanfaatkan pada beberapa logo dan gambar komersial oleh perusahaan yang berbasis di Oman.

Khanjar Oman, juga dikenal sebagai janbiya, ca 1924

Sejarah

Meski tidak diketahui pasti kapan khanjar Oman pertama kali diciptakan, pahatan batu yang melambangkan belati ditemukan pada batu nisan yang berlokasi di bagian tengah dari daerah Ru’us al Jibal. Hal ini diyakini telah ada sebelum kebangkitan Wahhabi, yang terjadi di akhir 1700-an.[1] Khanjar juga disebutkan dalam laporan Robert Padbrugge dari Republik Belanda, yang berkelana ke Muskat pada Juni 1672.[2]

Kesultanan Ottoman menyebarluaskan penggunaan jenis pisau ini. Di Balkan, senjata ini dikenal sebagai Handschar, sejenis pisau yang biasanya dibawa oleh polisi Ottoman, dan tetap digunakan secara lokal bahkan setelah akhir kekuasaan Ottoman. Selama Perang Dunia II, nama pisau ini digunakan pada Divisi Gunung Waffen 13 dari SS Handschar, yang terdiri dari Muslim Bosnia (etnis Bosnia) bersama beberapa tentara Kroasia Katolik; pisau ini juga ditampilkan pada lambang divisi. Kata خنجر tampak seperti versi arabisasi dari kata خونگر dalam bahasa Persia.

Penggunaan dan simbolisme

Komposisi dan pembuatan

 
Lambang negara Oman yang menampilkan khanjar di tengah

Bergantung pada kualitas kerajinannya, khanjar dapat dibuat menggunakan berbagai macam logam dan bahan-bahan lainnya. Emas atau perak digunakan untuk membuat khanjar kualitas terbaik (misal untuk keluarga kerajaan), sedangkan kuningan dan tembaga digunakan untuk belati yang dibuat oleh pengrajin lokal.[3] Sebagai contoh, khanjar dengan sarung yang dilapisi dengan emas dibuat terbatas untuk masyarakat kelas atas Oman. Khanjar dengan gagang dan sarung berwarna putih atau gading lebih dipilih oleh kaum Sayyid atau Hasyimiyah dalam melambangkan status sosial mereka. Najeeb Altarfayn Saadah di Oman dan Arabia biasanya membawa keduanya.[4] Secara tradisional, belati didesain oleh calon pemiliknya, sedangkan pengrajin memperhitungkan "spesifikasi" dan "preferensi" yang ditetapkan sebelumnya. Waktu yang diperlukan untuk membuat sebuah khanjar dapat bervariasi dari tiga minggu hingga beberapa bulan.[2]

Bagian yang paling penting dari khanjar adalah gagang dan mata pisaunya,[5] menggunakan bahan yang dibuat dari bentuk sebelumnya, berperan penting dalam memengaruhi harga akhir dari belati.[4] Tulang – khususnya cula badak dan gading gajah[4] – pernah menjadi standar umum, karena "dianggap sebagai bahan terbaik" untuk membuat pangkal belati.[5] Akan tetapi, dengan adanya larangan internasional terhadap perdagangan gading, penggunaan bahan lain – seperti kayu, plastik, dan tulang unta – menjadi lebih sering digunakan.[2][4][5] Ujung pangkal belati biasanya datar, tetapi belati yang dibuat untuk keluarga kerajaan berbentuk silang.[5]

Adat

Khanjar diselipkan di bawah ikat pinggang dan diletakkan di bagian depan dan tengah dari tubuh pengguna.[6] Khanjar dulunya menjadi bagian dari pakaian sehari-hari;[7] akan tetapi, saat ini khanjar digunakan sebagai "belati seremonial",[8] dan hanya digunakan untuk kegiatan dan upacara formal – seperti pernikahan, parade, pertemuan, dan fungsi diplomatik.[2][9] Disebut sebagai "tanda umum maskulinitas" oleh John M. Willis dalam The Arab Studies Journal,[10] khanjar merupakan simbol "kejantanan, kekuatan, dan wibawa",[4] serta berperan sebagai simbol status dari orang yang mengenakannya.[2][7] Sebagai hasilnya, khanjar kadang diberikan kepada anak laki-laki ketika beranjak remaja,[7] dan umumnya menjadi hadiah pernikahan bagi mempelai pria.[11]

Meski khanjar mulanya dibuat sebagai senjata untuk penyerangan dan pertahanan, khanjar saat ini digunakan hanya untuk tujuan seremonial dan praktis.[5] Situasi yang lain terjadi di gurun, khanjar digunakan sebagai alat untuk berburu dan menguliti binatang, serta untuk memotong tali.[9] Karena perkembangan saat ini, menarik khanjar dari sarungnya tanpa melukainya kini dianggap sebagai "tabu sosial" di Oman, karena hal tersebut hanya dilakukan dengan kemungkinan alasan untuk balas dendam atau melindungi diri sendiri.[7]

Distribusi

Sementara khanjar umum dijumpai di Oman karena status simbolisnya,[7] khanjar juga digunakan oleh pria di Yaman dan Uni Emirat Arab, membentuk komponen integral dari "pakaian tradisional" di negara tersebut.[12][13] Khanjar juga dapat ditemukan dan dijual di negara-negara Teluk Persia lainnya, seperti Souq Waqif di Doha, Qatar.[14] Khanjar merupakan barang koleksi yang populer bagi wisatawan,[2] dan menjadi cendera mata terlaris dari Kesultanan.[15]

Penggunaan lain

 
Khanjar ditampilkan pada bagian belakang dari uang kertas satu rial.

Pemerintahan resmi

Karena khanjar merupakan lambang nasional Oman, khanjar ditampilkan pada lambang resmi kesultanan.[2][7][16] Khanjar telah menjadi simbol pada lambang kerajaan dari dinasti Al Said sejak abad ke-18th,[4] yang sekaligus menjadi lambang nasional.[6] Khanjar juga ditampilkan pada rial Oman[4] – mata uang Oman – khususnya pada uang kertas satu rial,[17] serta pada prangko yang diterbitkan oleh kesultanan.[2] Selain itu, terdapat patung khanjar pada bangunan yang dihuni menteri-menteri pemerintahan dan di berbagai bundaran di seluruh negeri.[2][4]

Komersial

Khanjar dulunya sering tampil pada logo[2] dan pesawat[4] Oman Airmaskapai penerbangan Oman[18] – hingga diganti melalui rebranding pada 2008.[19] Logo Omantel juga mengilustrasikan khanjar yang bergaya; yang dipertahankan dalam motif logotype setelah perusahaan telekomunikasi bergabung dengan Oman Mobile pada 2010.[20] Selain itu, perusahaan parfum Amouage – yang dimiliki oleh Sultan Oman dan keluarga kerajaan[21] – memasukkan belati ke dalam desain botol. Tutup pada botol parfum Gold for Men menyerupai gagang khanjar, yang dipasangkan dengan tutup botol Gold for Women yang melambangkan kubah Masjid Ruwi.[22]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Lancaster, William; Lancaster, Fidelity (November 2011). "A discussion of rock carvings in Ra's al Khaimah Emirate, UAE, and Musandam province, Sultanate of Oman, using local considerations". Arabian Archaeology and Epigraphy (dalam bahasa Inggris). John Wiley & Sons. 22 (2): 166–195. doi:10.1111/j.1600-0471.2011.00338.x. Diakses tanggal 2 Juni 2014. 
  2. ^ a b c d e f g h i j Kola, Aftab H. "Symbol of manhood". Deccan Herald (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 30 Mei 2014. 
  3. ^ "More needed to be done for the survival of Omani art, crafts". Times of Oman (dalam bahasa Inggris). Times News Service. 7 Oktober 2012. Diakses tanggal 3 Juni 2014. 
  4. ^ a b c d e f g h i Hiel, Betsy (27 Mei 2007). "Old & New". Pittsburgh Tribune-Review (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 30 Mei 2014. 
  5. ^ a b c d e Hawley, Ruth (Juli 1975). "Omani Silver". Proceedings of the Seminar for Arabian Studies (dalam bahasa Inggris). Archaeopress. 6: 84. JSTOR 41223172. 
  6. ^ a b Chatty, Dawn (Mei 2009). "Rituals of Royalty and the Elaboration of Ceremony in Oman: View From the Edge" (PDF). International Journal of Middle East Studies (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. 41 (1): 10. Diakses tanggal 3 Juni 2014. 
  7. ^ a b c d e f Kamal, Sultana (27 Februari 2013). "Khanjar (Dagger): Truly "Iconic" Omani emblem". Times of Oman (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Mei 2014. Diakses tanggal 30 Mei 2014. 
  8. ^ Rogers, Stuart (31 Januari 2013). "Holidays in Oman: experience endless beauty". The Daily Telegraph (dalam bahasa Inggris). London. Diakses tanggal 5 Juni 2014. 
  9. ^ a b Morgan, Judith (15 August 1999). "Nizwa souk is lower key than most, but just as intriguing". The San Diego Union-Tribune (dalam bahasa Inggris). hlm. F4. Diakses tanggal 30 Mei 2014. 
  10. ^ Willis, John M. (Musim semi 1996). "History, Culture, and the Forts of Oman". The Arab Studies Journal (dalam bahasa Inggris). Arab Studies Institute. 4 (1): 143. JSTOR 27933683. 
  11. ^ Turbett, Peggy (7 September 2008). "A modern air of mysticism in the land of frankincense". The Star-Ledger (dalam bahasa Inggris). New Jersey. hlm. 3. Diakses tanggal 31 Mei 2014. 
  12. ^ Picton, Oliver James (2 Februari 2010). "Usage of the concept of culture and heritage in the United Arab Emirates – an analysis of Sharjah heritage area". Journal of Heritage Tourism (dalam bahasa Inggris). Routledge. 5 (1): 74. doi:10.1080/17438730903469813. Diakses tanggal 12 February 2014. 
  13. ^ Karlgård, Tone Simensen; Ball, Marieanne Davy (2011). "Typical souvenirs, originals or copies, how do we know?". Stop heritage crime – Good practices and recommendations (dalam bahasa Inggris). Interpol: 129. ISBN 978-83-931656-5-0. Diakses tanggal 2 Juni 2014. 
  14. ^ "Is Qatar the Next Dubai?". The New York Times (dalam bahasa Inggris). 4 Juni 2006. Diakses tanggal 30 Mei 2014. 
  15. ^ Blackerby, Cheryl (26 Maret 2000). "Only 15 Readers Got All 30 Answers". The Palm Beach Post (dalam bahasa Inggris). hlm. 12D. Diakses tanggal 3 Juni 2014. 
  16. ^ "Oman". The World Factbook (dalam bahasa Inggris). CIA. Diakses tanggal 30 Mei 2014. 
  17. ^ Cuhaj, George S., ed. (February 17, 2012). 2013 Standard Catalog of World Paper Money – Modern Issues: 1961–Present, Volume 3. Krause Publications. hlm. 769. 
  18. ^ "Oman to restructure organisation of its civil aviation sector" (dalam bahasa Inggris). Centre for Aviation. 12 September 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 September 2012. Diakses tanggal 31 Mei 2014. 
  19. ^ Jones, Jeremy (2012). Oman, Culture and Diplomacy (dalam bahasa Inggris). Edinburgh University Press. hlm. 259–260. 
  20. ^ "Oman Mobile, Omantel merge, unveil new logo". Times of Oman (dalam bahasa Inggris). Times News Service. 9 Februari 2010. Diakses tanggal 31 Mei 2014. 
  21. ^ Deane, Daniela (25 Februari 2010). "Oman's royal family scents global profit in luxury perfumes". CNN (dalam bahasa Inggris). Turner Broadcasting System. Diakses tanggal 31 Mei 2014. 
  22. ^ Chee, Kee Hua (4 September 2011). "The smell of luxury". The Star (dalam bahasa Inggris). Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Mei 2014. Diakses tanggal 31 Mei 2014. 

Pranala luar