Final Destination 5

Final Destination 5 adalah film horor berformat 3D yang disutradarai oleh Steven Quale. Film ini merupakan bagian dari serial Final Destination. Pemeran utamnya antara lain Nicholas D'Agosto dan Emma Bell.

Final Destination 5
Berkas:Final Destination 5.jpg
Poster film
SutradaraSteven Quale
ProduserCraig Perry
Warren Zide
Ditulis olehEric Heisserer
Berdasarkan
Karakter karya Jeffrey Reddick
PemeranNicholas D'Agosto
Emma Bell
Miles Fisher
Arlen Escarpeta
David Koechner
Tony Todd
Penata musikBrian Tyler
SinematograferBrian Pearson
PenyuntingEric Sears
Perusahaan
produksi
DistributorWarner Bros. Pictures
Tanggal rilis
  • 12 Agustus 2011 (2011-08-12)
Durasi92 menit
NegaraTemplat:BenderAmerika Serikat
BahasaInggris
Anggaran$40 juta[1]
Pendapatan
kotor
$157.887.643[1]

Sinopsis

Beberapa bulan sebelum kecelakaan penerbangan 180. Sam Lawton (Nicholas D'Agosto) bersama kekasihnya Molly Harper (Emma Bell), dan beberapa penumpang lainnya menaiki bus interline city, RollandCoach Lines dalam acara retreat menuju Vancouver-British Island. Sam mendapatkan penglihatan bahwa sebuah jembatan yang akan ia lewati akan runtuh, selama dalam perjalanan beberapa pertanda juga sudah terbaca dan dirasakan oleh Sam, namun karena Sam tidak mau merusak acara liburannya, dia akhirnya memilih diam dan mengontrol dirinya agar tidak menjadi terlihat bodoh di depan teman-temannya.

Namun apa yang dirasakan oleh Sam benar terjadi. Perasaan buruk yang dialami oleh Sam terbukti saat bus yang mereka tumpangi melewati jembatan gantung North Bay. Jembatan yang masih dalam perbaikan dan pengaspalan itu mulai retak saat seorang pekerja membongkar lapisan aspal sehingga retakan tersebut mengakibatkan jembatan tidak kuat menahan beban mobil yang melintasinya dan membuat baut penahan kabel baja jembatan tersebut perlahan-lahan longgar dan lepas. Saat kejadian, Bus yang ditumpangi Sam dan mobil-mobil lainnya sedang berada di atas jembatan, tanpa disadari salah satu rangka jembatan mulai bengkok dan patah menembus bagian jembatan hingga menggulingkan mobil yang berada tepat dibawah rangka baja tersebut.

Setelah kejadian mengerikan itu, beberapa korban mulai berjatuhan. Saat seluruh pengendara mulai sadar dan panik karena jembatan mulai goyang dan rapuh, keadaan semakin buruk. Semua keluar dari mobil masing-masing dan berlarian menyelamatkan diri namun sayang, hal ini terlambat karena jembatan mulai runtuh sebelum semua pengendara berhasil menyelamatkan diri. Seorang penumpang, Candice Hooper (Ellen Wroe) yang hendaknya akan menyelamatkan diri harus menerima kenyataan dirinya mati mengenaskan saat sebuah dirinya jatuh ke bawah jembatan dan tertusuk tiang besi perahu layar dibawahnya.

Belum lagi saat seorang lelaki, Isaac (P.J. Byrne) yang saat itu sedang berada di dalam toilet bis tidak sempat keluar sehingga harus terjun bebas bersama bis yang ia tumpangi. Melihat banyak orang yang terbunuh, seorang gadis bernama Olivia Castle (Jacqueline MacIness Wood) langsung berlari mejauh dari retakan dan meminta bantuan Sam untuk menyebrang ke sisi lain jembatan melewati sebuah baja yang patah, namun naas, baja yang berguna untuk menyangga jembatan malah terlepas sehingga Olivia harus jatuh kedalam laut. Saat itu pula sebuah mobil jatuh dari atas jembatan menimpa dirinya.

Dari situ, keadaan makin parah. Seorang pria, Dennis (David Koechner) yang sedang berlari ke sisi lain jembatan, jatuh terguling namun dapat bertahan karena memegang beton yang lepas, sialnya, sebuah tangki aspal panas tiba-tiba tumpah sehingga menyiram dirinya sampai mati. Seperti tidak cukup korban, kematian 'pun mengejar seorang pria bernama Nathan (Arlen Escaperta). Dirinya meninggal saat sebuah kabel baja berayun menghantam kepalanya. Seluruh jembatan mulai goyang, seorang pria Peter Friedkin (Miles Fisher) yang 'sempat' selamat juga akhirnya mati mengenaskan saat dirinya tertusuk beberapa batang beton yang terlempar dari atas truk yang anjlok. Sam yang saat itu sedang berusaha untuk menyelamatkan diri setelah keluar dari mobil ternyata bernasib sama dengan korban-korban lainnya. Dia meninggal setelah papan gerigi besi yang jatuh dari truk membelah tubuhnya. Molly adalah satu-satunya orang yang selamat dari kejadian itu.

Pemeran

Karakter

Sam Lawton (Nicholas D'Agosto)

Protagonis dalam film ini. Remaja yang diberikan penglihatan oleh Kematian mengenai bencana di jembatan gantung Lion's Gate. Berlibur dalam acara retreat dari tempat bekerjanya bersama hampir seluruh anggota tur juga kekasihnya, Molly (Emma Bell). Setelah selamat dari kecelakaan tragis yang hampir merenggut nyawanya, ia kembali harus mendapatkan beberapa penglihatan yang menunjukan bagaimana korban yang 'selamat' akan meninggal. Dalam penglihatannya di atas jembatan, ia meninggal setelah sebuah truk yang membawa papan gerigi besi terperosok sehingga muatannya jatuh dan memotong dadanya.

Molly Harper (Emma Bell)

Kekasih Sam Lewton yang menjadi salah satu anggota tur retreat bersama seorang teman dekatnya, Olivia Castle (Jacqueline MacInnes Wood). Ia merupakan orang pertama yang ditarik Sam untuk keluar dari bis interline-city yang ditumpanginya bersama seluruh anggota tur. Molly bersama Sam terus menyelidiki dan membaca pertanda yang muncul sehingga mereka dapat kembali mencurangi kematian. Namun usaha mereka sia-sia. Malaikat maut tidak tinggal diam, seluruh korban 'selamat' memang harus menemui ajal-nya masing-masing. Dalam penglihatan Sam di atas jembatan, Molly adalah satu-satunya orang yang selamat dalam kejadian mengerikan itu.

Olivia Castle (Jacqueline MacInnes Wood)

Teman dekat Molly. Sama seperti anggota tur lainnya, Olivia ikut dalam perjalanan ini karena adanya acara retreat yang diadakan di tempat kerjanya. Olivia menjadi orang ke-3 yang meninggal dalam penglihatan Sam. Dalam penglihatan Sam, Olivia terjatuh kedalam laut karena tidak bisa melihat dengan jelas karena kacamatanya terlepas. Setelah dengan "aman" terjun kelaut, Olivia malah tertimpa mobil sedan yang sedang "terjun bebas" dari atas jembatan.

Peter Friedkin (Miles Fisher)

Seorang pria yang menjadi panitia acara retreat. Dirinya mempunyai kekasih bernama Candice Hooper, yang tidak lain adalah rekan kerjanya sendiri. Dalam penglihatan Sam, Peter meninggal setelah ia berhasil melompat dari atas jembatan yang runtuh dan bergelantungan di sebuah pagar besi jembatan yang sudah bengkok. Namun, saat akan menapakan kaki-nya di sisi lain jembatan, beberapa batang baja beton terlempar dari atas truk sehingga menusuk bagian wajah dan tubuhnya.

Candice Hooper (Ellen Wroe)

Candice adalah wanita supel dan seorang atlet gymnastic, dia dan Peter adalah sepasang kekasih. Sam dan Molly juga kerabat dekatnya, namun sayang, peringatan yang diberikan oleh Sam diabaikan karena dirinya tidak mau mepercayai hal gila yang dijelaskan oleh Sam hingga akhirnya Candice meninggal dengan cara yang mengenaskan. Dalam penglihatan Sam, Candice meninggal saat dirinya akan menyelamatkan diri, namun dia terjebak antara separator dengan jalanan yang mulai runtuh sehingga membuat dirinya jatuh. Belum sempat jatuh kedalam lautan, Candice malah tertusuk tiang besi sebuah perahu layar yang 'kebetulan' lewat dibawah jembatan.

Isaac (P.J. Byrne)

Menjadi salah satu anggota tur dalam acara retreat. Seorang pria yang jenaka dan dapat membuat orang-orang disekitarnya tertawa. Dalam penglihatan Sam, ia meninggal karena tidak sempat keluar dari dalam bis, sehingga dirinya ikut jatuh dan terperangkap dalam bus yang segera tenggelam kedalam lautan.

Nathan (Arlen Escaperta)

Ia adalah pegawai sebuah pabrik yang ikut dalam rombongan tur retreat. Nathan sama sekali baru mengenal Sam dari kecelakaan tragis yang hampir menimpa dirinya. Nathan sangat berterima kasih kepada Sam karena telah 'menyelamatkan' hidupnya, namun pikiran Nathan 100% salah, dia masih dalam urutan kematian. Dalam penglihatan Sam, Nathan meninggal karena tertabrak sebuah beton penahan jembatan yang lepas dan berayun kearah kepalanya. Nathan mati ditempat saat itu juga.

Dennis (David Koechner)

Ia adalah seorang bos besar sekaligus atasan dari Nathan dan Peter. Selain cenderung agak keras kepala, dia juga menolak mempercayai apa yang dikatakan oleh Sam. Dalam penglihatan Sam, ia meninggal karena sebuah tangki aspal panas tumpah menyiram badannya hingga hangus akibat benturan dari jalanan yang tiba-tiba patah.

Kematian

Urutan kematian yang asli dalam kecelakaan di jembatan gantung Lion's Gate adalah sebagai berikut: Candice, Isaac, Olivia, Nathan, Dennis, Peter, Sam.

Candice Hooper: Patah tulang belakang

Awalnya Candice merasa belum siap untuk latihan. Tapi, Peter mensupportnya dan berjanji akan menyaksikan aksi Candice. Setelah merasa cukup baikan, akhirnya Candice mulai melakukan atraksinya di atas papan balok. Ia bergerak kesana kemari tanpa menyadari ada mur di papan balok itu. Mur itu berasal dari penutup AC. Tapi, beruntung Candice tak menginjakkan kakinya di mur itu. Kemudian ia dipanggil oleh pelatihnya. Saat hendak mendekati pelatihnya, ia mengambil handuk dan meletakkannya di lantai kemudian ia menginjak handuk tersebut. Dan sekali lagi, tanpa ia sadari, ada air dibawah handuknya itu. Dan air itu terkena kabel yang telanjang isolator. Pelatih meminta Candice untuk menunjukkan aksinya. Saat sedang berayun-ayun di tempatnya, salah satu temannya bernama Porter bermain di papan balok dan menginjak mur tadi. menyebabkan temannya tadi oleng dan tanpa sengaja menumpahkan seember tepung yang menyebabkan Candice kehilangan penglihatan dan melepaskan pegangannya dan akhirnya jatuh dengan posisi dan kematian yang mengenaskan.

Pertanda:

  • Candice merasa hembusan angin yang misterius.
  • Candice tanpa sengaja memutuskan karet keberuntungannya.
  • Saat Candice berbicara kepada Peter, dia berkata "This is the las one."
  • Kematian Candice, selalu berurusan dengan tulang belakang.
  • Saat Candice merasa ada hembusan angin misterius, kita bisa melihat seorang remaja berputar-putar, seperti menendang leher Candice.
  • Saat Candice berayun-ayun, pelatihnya berkata, "Stay loose."
  • Candice tewas didampingi orang yang sama, yaitu Peter, maupun di jembatan, atau di Gym.

Isaac Palmer: Tertimpa Benda Keras

Beberapa hari setelah tragedi Lion's Gate, Isaac mencoba untuk memanjakan dirinya dengan mendatangi sebuah tempat akupunktur. Isaac sudah beberapa kali diperingati oleh Sam akan bahaya yang mengincarnya, namun karena tidak mau mempercayai akan hal itu, Isaac tetap saja berkeliaran tanpa memperhatikan keadaan sekelilingnya.

Saat dia sudah berbaring di sebuah ranjang pinjat dan menikmatinya, seorang pelayan, seorang wanita paruh baya langsung menusukan beberapa jarum akupunktur ke tubuh Isaac sehingga dirinya terlelap untuk beberapa saat. Saat dia tersadar dari tidurnya, baut penahan ranjang tiba-tiba saja lepas mengakibatkan ranjang runtuh dan Isaac 'pun terjatuh sehingga jarum-jarum tadi dengan segera menancap di tubuh Isaac. Ranjang yang runtuh tadi menyenggol sebuah jerigen alkohol dan menjatuhkan lilin aroma terapi yang ada di meja. Api 'pun dengan segera menyambar alkohol yang sudah menguap tadi. Isaac yang masih kesakitan dengan segera bangun dan mundur ke belakang. Sial baginya, saat dirinya harus terjatuh dan membuat sebuah patung Buddha yang terbuat dari batu jatuh menghancurkan kepalanya.

Pertanda:

  • Saat Isaac mau mencuri sesuatu dari kamar kerja temannya, ia membuka laci, dan tanpa sengaja, tangannya tertusuk, jarum, menandakan ia akan tertusuk jarum akupuntur
  • Isaac pergi ke Spa, Spa tersebut bernama Ming Yun Spa. Ming Yun artinya takdir.
  • Isaac mengetok dinding dispa memastikan bahwa itu kedap suara.
  • Di penglihatan Isaac jatuh ke kaca bus dan hancur ke laut, menandakan bahwa ia akan mati tertimpa sesuatu yang keras.

Olivia Castle: Jatuh dari gedung operasi plastik

Olivia hendak melakukan operasi laser pada matanya. Pada saat dokter memasang penjepit kepala, Olivia merasa tegang dan takut karena ia tak bisa menggerakkan kepalanya dengan bebas. bahkan matanya diberi penyangga dengan tujuan tak mengganggu kegiatan operasi lasernya Ia hanya bisa menggenggam erat boneka dan tanpa ia sadari ia membuat mata boneka itu terlepas dari tempatnya. Karena ada urusan,dokter meninggalkan Olivia. Di tempat lain, galon berisi air mengeluarkan gelembung sehingga menyebabkan barang yang ada di atas galon air jatuh dan membuat aliran listrik jadi konslet. Olivia yang masih merasa ketakutan berusaha meraih sesuatu untuk bisa melepaskan penjepit kepalanya. namun sialnya, barang yang diraihnya itu jatuh dan membuat sinar X menyerang matanya yang disangga tadi. Olivia menjerit dan berusaha untuk menutupi matanya dengan tangannya. namun, tangan Olivia yang akhirnya menjadi korban sinar X itu. saat Sam dan Molly datang, Olivia berhasil melepas penyangga matanya dan penjepit kepalanya. namun sial lagi-lagi menghampiri Olivia. Heelsnya menginjak mata boneka sehingga membuatnya terjatuh dan tubuhnya menabrak mobil yang terparkir. dan ada satu bola mata Olivia yang terlepas dan menggelinding di tengah jalan. tiba-tiba ada mobil melaju kencang melindas mata Olivia yang terlepas tadi.

Pertanda:

  • Dokter mata berkata, "What made you decide to take the leap today?"
  • Saat Olivia dioperasi, ia menggunakan kalun oval dan berlubang, menandakan bahwa ia tak akan memiliki matanya lagi.
  • Olivia tewas di penglihatan dan kehidupan nyata tanpa menggunakan kacamatanya.
  • Kata-kata terakhirnya dipenglihatan dan dikehidupan nyata adalah "Help me."
  • Olivia tewas dipenglihatan karena jatuh dan tertimpa mobil, sedangkan, dikehidupan nyata ia jatuh dan mendarat di atas mobil.
  • Olivia menjatuhkan fotonya, dan merusak kaca bingkainya, dan retak melewati Mata Olivia, dan foto itu adalah foto Olivia bersama temannya berada di Roller Coaster Devil Flight's, Roller Coaster ini adalah Roller Coaster di Final Destination 3.
  • Di kamar kerja Sam ada mainan mobil.
  • Saat Olivia tersiksa terkena laser, boneka-boneka melihatnya, sama seperti Tod Wagner di Final Destination.

Nathan Sears: Tubuh hancur tertimpa mesin pesawat

Seharusnya ia tewas saat bertengkar dengan salah satu pekerja di pabrik. namun, ia selamat karena pekerja pabrik itu mendorong Nathan. dan pekerja pabrik itulah yang akhirnya tewas terbunuh karena kepalanya menyangkut di pengait mesin. dengan kata lain, Nathan berhasil mengecoh kematian meskipun dia sendiri tak menyadarinya.Akhirnya Nathan mati karena Mesin Pesawat yang jatuh dan menghancurkannya.

Pertanda:

  • Saat Dennis tewas, darahnya terciprat ke wajah Nathan, berbentu angka 9, angka giliran Nathan tewas (setelah ditambah Roy).
  • Saat Nathan berada di Bar, nathan melihat foto Roy bersama mobil dengan angka 6, mobil yang menyebabkan stadium runtuh di The Final Destination, dan mendengar lagu Dust In The Wind, dan temannya berkata, "Life's a Bitch."

Dennis Lapman: Terkena lemparan besi keras

lokasi tetap di pabrik. saat mendengar Nathan selamat dari insiden tadi, Sam, Molly, Peter dan Dennis datang. Molly bertanya pada Sam, "siapa selanjutnya?" namun belum sempat Sam menjawab, sebuah benda keras berukuran besar tersenggol kipas yang berputar. membuat benda keras itu terlempar dan tepat mengenai kepala Dennis. dan setelah itu, Sam baru menjawab, "Dennis! Ya... Dennis selanjutnya!" seharusnya benda itu mengenai kepala Nathan. tapi, sekai lagi... Nathan berhasil menghindarinya.

Pertanda:

  • Dennis menelpon Agent Block untuk memperbaiki beberapa kabar, dan ia mati karena suatu barang yang digunakan untuk memperbaiki sesuatu.
  • Pada saat kunci pas terlempar, kunci pas itu hampir mengenai ke kepala Nathan.
  • Kematian Dennis, sama seperti kematian Billy Hitchcock, di Final Destination, dimana Billy terpenggal oleh potongan metal yang terlempar, sedangkan Dennis yang mata dan tengkoraknya hancur terkena kunci pas.

Peter Friedkin: Tertusuk

Sam yang merasa dirinya sudah berada diambang kematian menjadi overprotektif pada dirinya sendiri. Saat Sam dan Molly melakukan makan malam di tempatnya bekerja(di restoran, red), ia melihat Peter yang ingin masuk ke dalam restoran. Sam akhirnya mengizinkan Peter masuk. Peter bercerita ingin membunuh seseorang untuk membuat dirinya selamat dengan cara mendorong seorang wanita yang hendak menyebrang. namun ia tak melakukannya karena ia merasa tak adil jika harus membunuh orang demi keselamatannya sendiri. Peterpun akhirnya menodongkan pistol ke arah Molly. tentu itu membuat Sam dan Molly terkejut. Sam mendorong meja ke arah Peter. Namun Peter masih terobsesi untuk membunuh Molly karena ia merasa mengapa Molly harus hidup dalam bayangan Sam dan mengapa bukan Candice. akhirnya Sam dan Peter bertengkar dan Peter berhasil membuat Sam pingsan. sementara itu Molly bersembunyi. tiba-tiba seseorang datang. dia adalah Agent Block, seseorang yang seharusnya menangani Peter. dan ketika Molly bercerita tiba-tiba Agent Block tertembak. dan penembaknya adalah Peter. Molly berkata, "hidupmu sudah aman sekarang!" tapi Peter berkata, "tapi kau sudah menyaksikan pembunuhan seorang agent..." Peterpun menembakkan pelurunya tapi sialnya tak mengenai Molly karena gadis itu sudah kabur. Sam menyerang balik Peter ketika Peter mengejar mantan kekasihnya itu. Pistol Peterpun terlempar ke kompor yang sebelumnya sudah dinyalakan oleh Peter. Namun, ketika Sam dalam posisi terjepit, Molly datang danmenyerang Peter. Melihat Molly terjepit, akhirnya Sam menusukkan alat semacam pisau panjang yang berjumlah cukup banyak ke tubuh Peter. Sam dan Molly akhirnya berpelukan. tanpa mereka sadari pistol yang terlempar tadi memanas akibat terbakar dan akhirnya meletup. seharusnya peluru itu mengenai Sam, tapi pada akhirnya tak mengenai Sam dan pistol terlempar menjauhi Sam. sam berkata, "hidupku sekarang aman!"

Pertanda:
  • Candice(pacar Peter), di penglihatan jatuh dan tertusuk, sedangkan Peter, tewas tertusuk.
  • Peter mau membunuh Sam dengan pisau, tapi gagal, dan diarea yang sama, Sam membunuh Peter dengan menusuknya.

Molly Harper: Terbagi dua oleh sayap pesawat

Akhirnya Sam dan Molly memutuskan untuk ke Perancis dengan nomor penerbangan 180. saat sedang meletakkan barang-barangnya di loker pesawat, Sam melihat dua anak bertengkar dan akhirnya dibawa keluar dari pesawat(dua anak itu adalah Alex dan Carter, tokoh dalam Final Destination 1). Setelah mereka berdua dan beberapa anak keluar dari pesawat, akhirnya pesawatpun lepas landas. saat Sam mendengarkan lagu dari earphoneny, tanpa sengaja ia tertusuk benda tajam (persis firasat Alex). Selain itu, ia melihat sebuah pertanda-pertanda lainnya yang meyakinkan dia kalau ia dan Molly dalam keadaan bahaya. tiba-tiba ada api menyembur dari salah satu sayap depan pesawat. Dan tiba-tiba ada barang yang menghantam kaca pesawat sebelah tempat duduk Molly membuat Molly ikut terlempar keluar dan menabrak sayap belakang pesawat.

Pertanda:

  • Saat Sam berada dirumah Molly, sam Melihat foto Molly dan Sam, Molly tepat berada di depan Sam, menandakan bawa ia akan tewas sebelum Sam.
  • Molly bilang, ia mau kursi dekat jendela.
  • Kematian Molly, sama seperti kematian Sam dipenglihatan, terbagi dua.

Sam Lawton: Terbakar

Setelah gagal menyelamatkan Molly, Sam kembali pada posisinya dan tiba-tiba api menyembur keluar dari dalam pesawat dan berhasil memanggang tubuh Sam dn penumpang lainnya (persis di bayangan kematian Alex yang dilihat oleh Alex sendiri).

Nathan yang harusnya hidup ternyata mati karena saat ia sedang mengenang pekerja pabrik yang menyelamatkannya di sebuah cafe. Ia mati karena cafe beserta dirinya kejatuhan pesawat yang ditumpangi Sam dan Molly. Pertanda:

  • Sam bekerja di Le Cafe Miro 81, dimana, tanda cafe yang menabrak Carter Horton di Final Destination
  • Saat Sam dipesawat, Sam duduk dikursi 23, dan tiket Sam menandakan bahwa hari itu, adalah hari dimana Boeing 180 meledak, dan ia mendengar lagu yang ia takuti

Roy: Tersangkut di pengait besi otomatis

Saat marah-marah dengan Nathan dia tidak tahu kalau pengait besi yang korslet menuju ke arahnya dan akhirnya tidak sengaja Nathan Mendorongnya sehinnga Nathan "membunuh" nya, kepala Roy tersangkut dan tiba-tiba, pengait itu menusuknya dan tembus dari kepala Roy.

Agen Block: Tertembak

Saat peter mengejar Molly yang bersembunyi dikagetkan kedatangan Agen Block saat ingin menjelaskan Agen Block tertembak dari belakang oleh Peter sehingga Peter "mengambil kehidupan" Agen Block.

Referensi

  1. ^ a b "Final Destination 5 (2011)". Box Office Mojo. 2 Agustus 2011. Diakses tanggal 29 Agustus 2011. 

Pranala luar