Khouw Keng Nio adalah seorang ahli waris dan pengusaha Tionghoa-Indonesia pada zaman kolonial, yang dikenal sebagai wanita pertama di Indonesia dan Tiongkok yang menjadi pilot berlisensi.[1][2][3]

Lahir di Jawa, Hindia Belanda, Khouw berasal dari keluarga pengusaha Peranakan makmur.[2] Ia adalah putri dari Khouw Kie Gwan[2] dan saudari dari Khouw Khe Hien.[1][3]

Pada Maret 1936, Khouw Keng Nio menimbulkan sensasi di pers Belanda dan Indonesia saat ia terkualifikasi menjadi penerbang wanita Tionghoa dan Indonesia pertama.[4][5]

Pada 1938, Khouw Keng Nio memegang hak waris atas N.V. Merbaboe.[1][2][3] Di bawah kepemimpinannya, perusahaan tersebut menempatkan markas besarnya di Batavia, selain diperluas dan membuka cabang-cabang di Bogor, Bandung dan Sukabumi.[2] Perusahaannya mempekerjakan lebih dari 300 tenaga kerja, dan menyembelih antara 75 dan 80 sapi per hari untuk memenuhi kebutuhan sekitar 40.000 pelanggan, yang terdiri dari hotel-hotel dan restoran-restoran untuk angkatan senjata dan armada perkapalan kolonial.[2] Pendapatan tahunannya berjumlah f. 100,000.[2]

Referensi

  1. ^ a b c Darmawan, Adrianus; Adrian, Benny (May 2002). Kisah Hebat di Udara I. Jakarta: Intisari-Angkasa. 
  2. ^ a b c d e f g Setyautama, Sam (2008). Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9789799101259. Diakses tanggal 3 October 2018. 
  3. ^ a b c Mukhti, M. F. (February 10, 2014). "Historia". Burung Besi Pertama Buatan Hindia Belanda. PT. Global Visi Media. Diakses tanggal 3 October 2018. 
  4. ^ "De Indische courant". ONDERNEMENDE STUDENTE. Chineesch meisje leert vliegen. (Nummer 141. Jaargang 15). 2 March 1936. Diakses tanggal 3 October 2018. 
  5. ^ "Utrechts volksblad: sociaal-democratisch dagblad". BEKEND CHINEES SPORTVLIEGER OMGEKOMEN HIJ MAAKTE O.A. EEN FRAAIE NEDERLAND-INDIË-VLUCHT. Arbeiderspers. 22 February 1938. Diakses tanggal 3 October 2018.