Pasutan

penguasa keempat Kesultanan Deli
Revisi sejak 9 November 2018 10.13 oleh Naval Scene (bicara | kontrib) (+ref)

Tuanku Panglima Pasutan adalah penguasa keempat Kesultanan Deli.[1][2] Ia menggantikan ayahnya Tuanku Panglima Paderap sebagai Sultan Deli, namun terjadi perpecahan dalam keluarga kesultanan sehingga sebagian wilayah Deli berpisah dan menjadi Kesultanan Serdang.[1][2]

Perpecahan Deli dan Serdang

Ketika Tuanku Paderap meninggal dunia pada tahun 1723,[3] terjadi perebutan kekuasaan di Kesultanan Deli.[1][4] Hal ini karena Tuanku Jalaluddin anak pertama Paderap tidak bisa menggantikan kedudukan ayahnya, sebab memiliki kecacatan jasmani.[1] Akhirnya, Tuanku Pasutan menjadi penguasa Deli yang keempat, sementara adiknya Tuanku Umar menjadi memisahkan diri dan menjadi penguasa Serdang yang pertama.[1][2][4]

Referensi

  1. ^ a b c d e Ikhsan, Edy (2015). Konflik Tanah Ulayat dan Pluralisme Hukum: Hilangnya Ruang Hidup Orang Melayu Deli. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 22–23. ISBN 9789794619377. 
  2. ^ a b c Perret, Daniel (2010-04-23). Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatra Timur Laut. Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9789799102386. 
  3. ^ Rahman, Elmustian; Marni, Tien; Zulkarnain (2003). Alam melayu: Sejumlah gagasan menjemput keagungan. Unri Press kerjasama Dinas Kebudayaan, Kesenian, dan Pariwisata Provinsi Riau. ISBN 9789793297767. 
  4. ^ a b Meuraxa, Dada (1973). Sejarah kebudayaan suku-suku di Sumatera Utara. Penerbit Sasterawan.