Saul

Raja pertama Israel
Revisi sejak 10 November 2018 15.24 oleh (bicara | kontrib) (Better quality and authenic colour version from mauritshuis.nl)

Saul (שָׁאוּל "Yang dipinjam", Ibrani Standar Šaʾul, Ibrani Tiberias Šāʾûl), raja pertama Israel berasal dari suku Benyamin. Ayahnya bernama Kish (atau dieja Kisy), dan ia berasal dari keluarga Matri.

Saul
Raja Israel
Daud memainkan harpa untuk Saul, berdasarkan Rembrandt van Rijn, c. 1658.
Berkuasac. 1050 — 1010 SM penobatan = di Gilgal
PenerusDaud (Yehuda)
Isyboset (Israel)
Kelahiran1079 SM
mungkin Gibea
Kematianc.1010 SM (umur 72)
Pertarungan di Gunung Gilboa
AyahKish menurut Tanakh keluarga dari Matrites, dan anggota dari suku Benyamin, salah satu suku Israel.
"Saul melemparkan tombak kepada Daud" oleh George Tinworth

Pemilihan menjadi raja Israel

Ada dua kisah tentang pemilihan Saul menjadi raja Israel. Yang pertama mengisahkan bahwa ia dipilih atas petunjuk Yahweh kepada Samuel (1 Samuel 9:16–17), dan yang kedua mengisahkan bahwa ia dipilih melalui undian (1 Samuel 10:17–27). Saul diurapi oleh Samuel, hakim terakhir bangsa Israel.

Akhir hayat

Akhir masa pemerintahan Saul ditandai oleh beberapa pemberontakannya kepada Allah. Saul tidak sabar untuk menunggu kedatangan Samuel untuk memimpin upacara persembahan kurban sebelum ia memimpin peperangan melawan bangsa Filistin (1 Samuel 13), dan ia menolak perintah untuk menghabisi orang Amalek dan seluruh ternaknya (1 Samuel 15). Akibatnya, Saul ditolak Allah, dan ia digantikan oleh Daud.

Suatu peristiwa yang menggambarkan titik nadir kehidupan rohani Saul adalah ketika ia pergi menghubungi seorang medium perempuan di En-Dor untuk bertanya kepada roh Samuel guna mengetahui apa yang akan terjadi dalam peperangan melawan orang Filistin yang akan segera dihadapinya (1 Samuel 28:1–25). Ini adalah keputusan Saul yang diwarnai oleh rasa putus asanya karena Samuel telah meninggal, sementara Allah tidak menjawab dia.

Saul kemudian meninggal di dalam peperangan melawan bangsa Filistin. Karena terjepit dan tidak rela jatuh ke tangan musuhnya hidup-hidup, Saul menjatuhkan dirinya ke pedang yang dibawa oleh pembantunya (1 Samuel 31).

Menurut sejarawan Yahudi-Romawi abad ke-1 M, Flavius Yosefus (37-100 M), Saul menjadi raja atas Israel selama 18 tahun ketika Samuel masih hidup, dan kemudian memerintah sendirian selama 22 tahun.[1]

Keluarga

  • Isteri Saul bernama Ahinoam, anak Ahimaas.[2]
  • Anak-anak lelaki Saul ialah Yonatan, Yiswi dan Malkisua.[3]
  • Nama kedua anaknya yang perempuan: yang tertua bernama Merab, yang termuda bernama Mikhal.[3]
  • Panglima tentaranya bernama Abner, anak Ner, paman Saul.[2] (Kish, ayah Saul, dan Ner, ayah Abner, adalah anak-anak Abiel)[4]

Pengganti Saul

Setelah kematian Saul, Isyboset, anak Saul, diumumkan oleh Abner, panglima pasukan Saul, sebagai penggantinya (2 Samuel 2:8). Isyboset berusia 40 tahun saat itu dan memerintah Israel selama dua tahun (2 Samuel 2:10). Namun sebuah kelompok lain menyatakan Daud sebagai raja Israel. Hal ini menyebabkan pecahnya perang antara kedua kelompok ini. Kelompok Daud akhirnya menang (2 Samuel 3:1), namun perang baru berakhir setelah Abner bergabung dengan Daud (2 Samuel 3:6).

Lihat pula

Referensi

Pranala luar