Pengguna:Wong Langsep/Bak Pasir 1
Pembukaan dan penonaktifan
hampir tidak ada kerancuan
- Jalur ini dibuka pada tanggal 1 Agustus 1920 oleh maskapai NIS.
Sejarah penutupan jalur
Segmen Merakurak–Tuban
menurut data yang dibuat oleh PT. KAI disebutkan bahwa segmen Merakurak–Tuban ditutup pada bulan Agustus 1942. Berikut adalah data penutupan jalur kereta api di pulau Jawa oleh PT.KAI.
Segmen Tuban–Plumpang
Dalam buku Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2 disebutkan bahwa, segmen Plumpang–Tuban sepanjang 22 km menjadi salah satu bagian dari jalur kereta api yang dibongkar Jepang. Tetapi pada kisaran tahun 1945-1946 jalur ini berhasil dibangun kembali oleh DKARI. Bahkan, dalam pelaksanaanya seluruh biayanya ditanggung oleh rakyat setempat. Sayangnya buku tersebut tidak memberikan rincian yang jelas pada tahun berapa pembongkarannya dilakukan oleh Jepang.[1]
Cabang menuju Pabrik Kapur
Segmen Plumpang–Babat
. . . . . . .
Segmen Merakurak–Tuban–Plumpang diera Jepang hingga awal kemerdekaan
Versi pertama
- Dalam buku Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2 disebutkan bahwa, segmen Plumpang–Tuban sepanjang 22 km menjadi salah satu bagian dari jalur kereta api yang dibongkar Jepang. Tetapi pada kisaran tahun 1945-1946 jalur ini berhasil dibangun kembali oleh DKARI. Bahkan, dalam pelaksanaanya seluruh biayanya ditanggung oleh rakyat setempat. Sayangnya buku tersebut tidak memberikan rincian yang jelas pada tahun berapa pembongkarannya dilakukan oleh Jepang.[2]
Versi kedua
- Sedangkan, menurut data yang dibuat oleh PT. KAI disebutkan bahwa segmen Merakurak–Tuban ditutup pada bulan Agustus 1942. Sedangkan menurut data dari PT. KAI disebutkan bahwa segmen Tuban–Babat tetap beroperasi hingga tahun 1990. Berikut adalah data terkait dengan penutupan jalur kereta api di pulau Jawa dan Sumatera oleh PT.KAI.
Versi ketiga
- Sumber ketiga ini tidak menyinggung sama sekali tentang penutupan jalur kereta api ini pada zaman Jepang. Tetapi sumber ini memiliki beberapa literatur yang sangat berkaitan dengan jalur ini. Literatur tersebut berupa surat angkutan barang dari Stasiun Tuban menuju Stasiun Surabaya Pasar Turi pada tahun 1944 dan juga telah didigitalkan.[3]
Untuk segmen Tuban–Merakurak ditutup pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, sementara segmen Babat–Tuban ditutup pada tahun 1990 dan menyisakan beberapa stasiun dengan kondisi yang bermacam-macam. Ada yang terawat, dan ada yang sudah rusak. Asetnya juga masih dikuasai oleh PT Kereta Api Indonesia.
Segmen Tuban–Babat (1945-1990)
Referensi
- ^ (Indonesia)Nusantara, Tim Telaga Bakti; Perkeretaapian, Asosiasi Pakar (1997). Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2. Bandung: CV. Angkasa.
- ^ (Indonesia)Nusantara, Tim Telaga Bakti; Perkeretaapian, Asosiasi Pakar (1997). Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2. Bandung: CV. Angkasa.
- ^ "TOEBAN 764, Lijn 50 Babat - Merak Oerak". www.studiegroepzwp.nl. Diakses tanggal 2018-10-13.