Revolusi April, kadang-kadang disebut Revolusi 19 April atau Gerakan 19 April, adalah pemberontakan populer pada April 1960, dipimpin oleh kelompok buruh dan mahasiswa, yang menggulingkan Republik Korea Pertama yang otokratis di bawah Syngman Rhee. Revolusi ini menyebabkan pengunduran diri Rhee dan peralihan ke Republik Korea Kedua. Peristiwa ini tercetus oleh penemuan mayat seorang siswa sekolah menengah atas di Pelabuhan Masan yang tewas karena bom gas air mata dalam demonstrasi menentang pemilihan umum Maret 1960.

Revolusi April

Latar belakang

Presiden Rhee telah menduduki kursi kepresidenan sejak tahun 1948, tetapi menghadapi ketidakpuasan dalam negeri yang meningkat karena pemerintahannya telah menghasilkan pembangunan ekonomi dan sosial yang terbatas, sementara dianggap korup karena Rhee mengamendemen konstitusi untuk memperpanjang masa jabatan kekuasaannya.[1] Amerika Serikat telah mengurangi bantuan ekonominya dari senilai $382.893.000 pada tahun 1957 menjadi $222.204.000 pada tahun 1959. Rhee terkejut dan terancam oleh dukungan Amerika yang berkurang ini dan dia mulai mengambil langkah-langkah yang semakin putus asa untuk memastikan keberlangsungan politiknya.[2] Pada Desember 1958 dia memaksakan suatu amendemen melalui Majelis Nasional terhadap Undang-Undang Keamanan Nasional yang memberi pemerintah kekuatan baru yang luas untuk membatasi kebebasan pers dan mencegah para anggota oposisi untuk memberikan suara.

Lihat juga

Referensi

  1. ^ Kim, C. I. Eugene, and Ke-soo Kim (1964). "The April 1960 Korean Student Movement", The Western Political Quarterly, 17(1).
  2. ^ (1995) KBS National Institute for International Education Development. "The History of Korea", Ministry of Education Korea Seoul

Bacaan lebih lanjut

  • Mark Peterson, 2009, A Brief History Of Korea (Brief History), Facts on File. (ISBN 0816050856)

Pranala luar