2 Raja-raja 8

Pasal dalam kitab 2 Raja-raja

2 Raja-raja 8 (atau II Raja-raja 8, disingkat 2Raj 8) adalah pasal kedelapan Kitab 2 Raja-raja dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Nabi-nabi Awal atau Nevi'im Rishonim [נביאים ראשונים] dalam bagian Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi).[1] Pasal ini berisi riwayat nabi Elisa, serta pemerintahan Yoram (raja ke-5) dan Ahazia (raja ke-6) di Kerajaan Israel Selatan.[2]

2 Raja-raja 8
Kitab Raja-raja (Kitab 1 & 2 Raja-raja) lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab 2 Raja-raja
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
12
pasal 7
pasal 9

Teks

Waktu

  • Kisah yang dicatat di pasal ini pada tahun pertama pemerintahan Yoram raja Yehuda (pada waktu Yosafat masih hidup) sampai tahun ke-1 pemerintahan Ahazia di Yehuda. Menurut catatan sejarah terjadi antara tahun ke-83 sampai ke-90 sejak berdirinya Kerajaan Yehuda (setelah Kerajaan Israel pecah menjadi dua), yaitu sekitar tahun 849-842 SM.

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 1

Elisa telah berbicara kepada perempuan yang anaknya dihidupkannya kembali, katanya: "Berkemaslah dan pergilah bersama-sama dengan keluargamu, dan tinggallah di mana saja engkau dapat menetap sebagai pendatang, sebab TUHAN telah mendatangkan kelaparan, yang pasti menimpa negeri ini tujuh tahun lamanya." (TB)[3]

Allah mengirim bencana kelaparan kepada Israel sebagai hukuman atas kemurtadan mereka (lihat Ulangan 11:16–17; 28:38–40). Kitab 2 Raja-raja tidak mengatakan kapan bencana itu terjadi, tetapi rupanya terjadi sebelum Gehazi dihukum (2 Raja–raja 5:27; 8:5) dan setelah kebangkitan anak janda Sunem (2 Raja–raja 4:32–37); mungkin inilah bencana kelaparan yang sama dengan yang disebutkan dalam 2 Raja–raja 4:38.[4]

Ayat 11

Elisa menatap dengan lama ke depan, lalu menangislah abdi Allah itu. (TB)[5]

Di dalam suatu penglihatan dari Roh penyataan, Elisa melihat bahwa Hazael akan menjadi raja Aram dan melakukan kejahatan yang dahsyat terhadap Israel (2 Raja–raja 8:12–13). Elisa menangis karena apa yang akan menimpa Israel sebagai akibat kemurtadan mereka. Sebagai abdi Allah yang sejati, ia merasakan kesedihan yang mendalam baik untuk Allah yang telah ditinggalkan oleh umat-Nya, maupun untuk umat itu yang kini harus menderita hukuman berat karena dosa-dosa mereka. Dengan cara yang sama Yesus menangisi Yerusalem (Lukas 19:41) dan Paulus menangisi gereja (Kisah Para Rasul 20:28–31). Kata-kata Elisa tidak membenarkan kekejaman Hazael di kemudian hari, tetapi hanya menguraikan perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan orang bejat akhlak pada masa perang (bandingkan Yesaya 13:15; Hosea 10:14).[4]

Ayat 13

Sesudah itu berkatalah Hazael: "Tetapi apakah hambamu ini, yang tidak lain dari anjing saja, sehingga ia dapat melakukan hal sehebat itu?" Jawab Elisa: "TUHAN telah memperlihatkan kepadaku, bahwa engkau akan menjadi raja atas Aram." (TB)[6]

Ayat 16

Dalam tahun kelima zaman Yoram, anak Ahab raja Israel--pada waktu itu Yosafat adalah raja Yehuda--Yoram, anak Yosafat raja Yehuda menjadi raja. (TB)[7]

Ayat 17

Ia berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. (TB)[10]

Ayat 25

Dalam tahun kedua belas zaman Yoram, anak Ahab raja Israel, Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, menjadi raja. (TB)[12]

Ayat 26

Ia berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri raja Israel. (TB)[16]

Ayat 27

Ia hidup menurut kelakuan keluarga Ahab dan ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN sama seperti keluarga Ahab, sebab ia adalah seorang menantu dari keluarga itu. (TB)[17]

Ayat 28

Ia pergi bersama-sama Yoram bin Ahab untuk berperang melawan Hazael, raja Aram, di Ramot-Gilead. Tetapi orang-orang Aram melukai Yoram. (TB)[18]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ 2 Raja–raja 8:1 - Sabda.org
  4. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ 2 Raja–raja 8:11 - Sabda.org
  6. ^ 2 Raja–raja 8:13 - Sabda.org
  7. ^ 2 Raja–raja 8:16 - Sabda.org
  8. ^ a b c d Thiele, Edwin R., The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings, (1st ed.; New York: Macmillan, 1951; 2d ed.; Grand Rapids: Eerdmans, 1965; 3rd ed.; Grand Rapids: Zondervan/Kregel, 1983). ISBN 0-8254-3825-X, 9780825438257
  9. ^ a b c McFall 1991, no. 24.
  10. ^ 2 Raja–raja 8:17 - Sabda.org
  11. ^ Thiele 1951, hlm. 989, 100.
  12. ^ 2 Raja–raja 8:25 - Sabda.org
  13. ^ a b McFall 1991, no. 25.
  14. ^ McFall 1991, no. 26.
  15. ^ Thiele 1951, hlm. 40.
  16. ^ 2 Raja–raja 8:26 - Sabda.org
  17. ^ 2 Raja–raja 8:27 - Sabda.org
  18. ^ 2 Raja–raja 8:28 - Sabda.org

Pustaka

Pranala luar