Sinifikasi

Pengaruh budaya Tionghoa kepada masyarakat non-Tionghoa
Revisi sejak 17 November 2018 09.53 oleh Pierrewee (bicara | kontrib) (+Integrasi)

Sinifikasi, Sinofikasi, Sinoisasi, Sinisisasi, atau Hanisasi adalah suatu proses di mana masyarakat non-Tionghoa berada di bawah pengaruh budaya Tionghoa, khususnya budaya dan norma-norma kemasyarakatan Tionghoa Han. Ruang lingkup pengaruh meliputi makanan, tulisan, industri, pendidikan, bahasa, hukum, gaya hidup, politik, filsafat, agama, sains dan teknologi, budaya, dan sistem nilai. Secara lebih luas, "Sinifikasi" dapat mengacu kepada kebijakan akulturasi, asimilasi, atau imperialisme budaya yang diberlakukan oleh Tiongkok ke dalam negara-negara tetangga di Asia Timur. Bukti mengenai hal ini dapat dilihat dalam sistem nilai, masakan, gaya arsitektur, dan leksikon. Hal ini tercermin dalam sejarah Jepang, Korea, dan Vietnam misalnya, dalam penggunaan sistem penulisan bahasa Tionghoa karena aksara Tionghoa Han tersebut telah lama menjadi fitur pemersatu dalam Sinosfer sebagai sarana untuk mengekspor budaya Tionghoa ke negara-negara Asia ini.

Sinifikasi
Nama Tionghoa
Hanzi tradisional: 漢化
Hanzi sederhana: 汉化
Pinyin: hànhuà
Makna harfiah: Han-isasi
nama alternatif
Hanzi tradisional: 中國化
Hanzi sederhana: 中国化
Makna literal: Sino-isasi
Nama Jepang
Hiragana: ちゅうごくか
Kyujitai: 中國化
Shinjitai: 中国化
Nama Korea
Hangul: 중국화
Hanja: 中國化
Nama Vietnam
Quốc ngữ: Hán hóa

Integrasi

The integration policy is a type of nationalism aimed at strengthening of the Chinese identity among population. Proponents believe integration will help to develop shared values, pride in being the country’s citizen, respect and acceptance towards cultural differences among citizens of China. Critics argue that integration destroys ethnic diversity, language diversity, and cultural diversity. Analogous to North America with approximately 300 Native American languages and distinct ethnic groups, in China there are 292 non-Mandarin languages spoken by native peoples of the region. [1] There are also a number of immigrant languages, such as Khmer, Portuguese, English, etc.

Lihat juga

Referensi

Pranala luar