Budi Susilo Soepandji
Budi Susilo Soepandji (lahir 27 Oktober 1954), merupakan putra ke-5 dari 6 bersaudara pasangan Brigjen dr. Soepandji dengan Roesmiati. Budi Susilo adalah seorang Akademisi dan Birokrat, menjabat sebagai Gubernur Lemhanas RI periode 2011-2016. Guru Besar Teknik Sipil bidang Geoteknik sejak 1998 sampai dengan sekarang di Universitas Indonesia. Penerima Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden RI tahun 2014. Seorang pencinta seni dan budaya. Mempunyai gagasan untuk selalu menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
Budi Susilo Soepandji | |
---|---|
[[Gubernur Lemhannas]] 15 | |
Masa jabatan 17 Februari 2011 – 15 April 2016 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 27 Oktober 1954 Yogyakarta |
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Hera Widayanti |
Anak | Wanda Widiastuti Soepandji Kris Wijoyo Soepandji |
Almamater | Teknik Sipil Universitas Indonesia |
Penghargaan | Bintang Mahaputra Adipradana |
Dosen Teladan Peringkat I Tingkat Nasional | |
Sunting kotak info • L • B |
Latar belakang dan keluarga
Budi Susilo lahir dari pasangan Brigjen TNI (Purn) dr. Soepandji dengan Roesmiati Soepandji. dr Soepandji mengenyam pendidikan kedokteran di tiga zaman/revolusi (Geneeskundige Hoogeschool te Batavia, Ika Dai Gaku dan Universitas Gajah Mada) yang kemudian menjadi dokter militer yang berjuang melawan penjajah serta ikut memadamkan pemberontakan guna memperkokoh Republik Indonesia. Budi Susilo tumbuh besar di kota Magelang Jawa Tengah merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Ia adalah adik dari dr Hendarto Soepandji, Dr (HC) Hendarman Soepandji, SH (Jaksa Agung RI periode 2007-2010), Dr Hendarti Permono Dahlan dan Mayjen (Purn) Drs. Hendardji Soepandji, SH (Mantan Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat) juga kakak dari Ir Bambang Tri Sasongko. Budi Susilo menikah tahun 1983 dengan Hera Widayanti, SH, putri dari Prof. Sudarto, SH (Pendiri dan Rektor Universitas Diponegoro Periode 1977-1986). Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai dua anak, yaitu Wanda Widiastuti Soepandji (putri, lahir 1984) dan Kris Wijoyo Soepandji (putra, lahir 1987).
Pendidikan
Budi Susilo lulus dari SMA 1 Magelang pada tahun 1972 dan memperoleh gelar insinyur dari Universitas Indonesia tahun 1979. Tahun 1981-1982 mengikuti pendidikan di Ecole Nationale des Travaux Publics de l'Etat (ENTPE) di Paris dengan gelar CES, 1982-1986 mengenyam pendidikan di École Centrale Paris Perancis untuk memperoleh gelar Master (DEA) dan meraih Doktor (Dr) dengan predikat Tres Honorable. Pendidikan lain yang diikuti adalah Kursus Reguler Angkatan-37 tahun 2004 di Lembaga Ketahanan Nasional RI dan lulus dengan predikat Andalan. Tahun 2006 mengikuti kursus singkat di Institute des Hautes Etudes de Defence Nationale, Paris-Perancis untuk mendalami ilmu Geostrategi. Tahun 2009 mengikuti kursus singkat Geostrategi dan Geopolitik di Marshall Centre kota Garmisch-Partenkirchen, Jerman. Tahun 2010 mengikuti kursus gabungan Stanford University dan Asia-Pacific Centre for Security Studies (APCSS) di Amerika Serikat mengenai Geopolitik Dunia.
Falsafah dan Pandangan Hidup
Semenjak kanak-kanak dan tumbuh dewasa, Budi Susilo sangat dipengaruhi oleh didikan Ayah dr. Soepandji dan ibu Roesmiati yang tidak lepas dari bimbingan Kapten (TNI) R. Soenarto Mertowardojo, di mana ia belajar untuk memiliki kepercayaan yang benar kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kasih sayang kepada sesama hidup melalui Utusan Tuhan Yang Abadi yaitu Suksma Sejati, yang ajarannya terhimpun dalam Pustaka Suci Sasangka Jati dan diwadahi oleh organisasi Pangestu.
Karier Bidang Pendidikan dan Pemerintahan
Budi Susilo memulai karier di Fakultas Teknik UI sebagai Kepala Laboratorium Mekanika Tanah, Kepala Jurusan Teknik Sipil, Direktur Lembaga Teknologi Universitas Indonesia, Pembantu Dekan, dan Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (2000-2004). Tahun 1998 diangkat sebagai Guru Besar Tetap Teknik Sipil bidang Geoteknik di Universitas Indonesia. Tahun 2004-2006 menjabat di lingkungan pemerintahan, diawali sebagai Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah III Jakarta. Saat masih menjabat sebagai Koordinator Kopertis tahun 2005, Budi Susilo juga dipercaya sebagai Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan melanjutkan jabatan tersebut hingga tahun 2011. Tahun 2011-2016 menjabat sebagai Gubernur Lemhanas RI ke-15.
Ringkasan Karier
- Kepala Laboratorium Mekanika Tanah, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (1987 - 1993)
- Kepala Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (1993 - 1997)
- Pembantu Dekan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (1997 - 2000)
- Dekan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (2000 - 2004)
- Koordinator Kopertis Wilayah III Jakarta Ditjen DIKTI Departemen Pendidikan Nasional RI (2004 - 2006)
- Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (2005-2011)
- Gubernur Lemhannas Republik Indonesia (2011 - 2016)
Penghargaan
- Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden RI, tahun 2014
- Penghargaan dari Fakultas Teknik UI sebagai 50 tokoh inspiratif FTUI, tahun 2014
- Penghargaan sebagai Pelopor Pendiri Universitas Pertahanan RI, tahun 2012
- Satya Lencana Dwija Sistha, tahun 2012
- Bintang Yudha Dharma dari Presiden RI, tahun 2010
- Satya Lencana Karya Satya XXX tahun, 2010
- Lulus Lemhanas dengan Predikat Andalan, tahun 2004
- Dosen Teladan Peringkat I Tingkat Nasional, tahun 1994
- Peneliti Terbaik Bidang Teknologi dari Universitas Indonesia, tahun 1988
Kiprah
Pada tahun 2002, Budi Susilo berhasil menyelenggarakan Pameran Pertahanan yang merupakan kolaborasi antara Departemen Pertahanan RI dan Universitas Indonesia sebagai bentuk sumbangsih dunia penelitian dan akademisi Indonesia dalam ikut menjaga kedaulatan negara. Selama menjabat menjadi Dirjen Pothan, Kementrian Pertahanan, Budi Susilo ikut menyusun Rancangan Undang-Undang Komponen Cadangan, Komponen Pendukung, Bela Negara, Industri Pertahanan dan Veteran sebagai ketua Tim Kelompok Kerja (Pokja). Selama 5 tahun mengabdi sebagai Gubernur Lemhannas RI (2011-2016), Budi Susilo melaksanakan beberapa program penting diantaranya yaitu 50 Tahun Lemhannas RI, Presidential Lecture Series, Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan bagi anggota partai politik, anggota DPR-RI, DPD-RI, DPR-Kabupaten/Kota, Diplomat Indonesia, Pengusaha, Awak Media, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, dan menyusun Buku Skenario Indonesia 2045.
Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan Partai Politik
Kegiatan pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi anggota partai politik dilaksanakan di Lemhannas RI menjelang perhelatan akbar nasional Pemilihan Umum tahun 2014. Pesertanya berasal dari berbagai partai politik peserta pemilu. Kegiatan tersebut dapat terlaksana tidak lepas dari hubungan silaturahmi yang dibangun sejak tahun 2011. Budi Susilo menjadi nara sumber dalam Sarasehan Budaya yang diadakan Partai Keadilan Sejahtera pada tahun 2011. Budi Susilo menjadi nara sumber dalam Rapat Nasional yang diadakan Partai Amanat Nasional pada tahun 2012. Pada tahun 2013, memberikan materi kebangsaan kepada peserta Rakernas III PDI Perjuangan yang dihadiri oleh Presiden ke-5 RI selaku Ketua Umum PDI Perjuangan. Budi Susilo sebagai Gubernur Lemhannas RI dan Pimpinan partai politik peserta Pemilu saling mengunjungi dalam rangka melakukan pendidikan kebangsaan bagi anggota partai politik.
Skenario Indonesia 2045
Budi Susilo menggagas dan memimpin penyusunan Skenario Indonesia 2045 sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Skenario Indonesia 2045 adalah hasil kontribusi berbagai elemen masyarakat tentang masa depan Indonesia pada tahun 2045. Pada 4 November 2015, Skenario Indonesia 2045 diserahkan kepada Presiden RI sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam menyusun strategi pembangunan nasional. Pada Januari 2016, Skenario Indonesia 2045 disosialisasikan kepada media masa nasional yang kemudian tersebar luas kepada masyarakat.
50 Tahun Lemhannas RI
Pada tanggal 12 Mei 2015 dalam menyambut Hari Ulang Tahun ke-50 Lemhannas RI, Budi Susilo bersama segenap pimpinan Lemhannas RI mengadakan kunjungan kehormatan ke makam penggagas sekaligus pendiri Lemhannas yaitu Bung Karno (Soekarno, Presiden RI pertama) di Blitar, Jawa Timur. Pada pidato pembukaan kursus Lemhannas pertama tanggal 20 Mei 1965, Bung Karno menegaskan pentingnya ilmu Geopolitik sebagai ilmu yang bisa membuat bangsa Indonesia tetap eksis, selamat dan bahagia ditengah gejolak dunia. Kunjungan untuk menghormati jasa-jasa Bung Karno di peristirahatan terakhir beliau juga dilakukan pada HUT Lemhannas RI sebelumnya.
Presidential Lectures
Presidential Lectures dilaksanakan dalam menyambut Hari Ulang Tahun ke-50 Lemhannas RI yang diawali oleh Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri pada tanggal 28 Mei 2015 yang kemudian menerima pin alumni kehormatan Lemhannas RI. Pada tanggal 31 Juli 2015, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan kuliah umum dan merupakan pemimpin dunia pertama yang datang dalam Presidential Lecture Series. Pada tanggal 8 September 2015, Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono memberikan kuliah umum dan kemudian menerima pin alumni kehormatan Lemhannas RI. Pada tanggal 9 November 2015, Presiden Republik Italia Sergio Mattarella memberikan kuliah umum dalam kunjungannya ke Lemhannas RI.
Karya Tulis
Budi Susilo menulis buku Bangga Indonesia: Menjadi Komponen Cadangan Tanah Air dan menulis di surat-surat kabar Nasional untuk meluaskan nilai-nilai kebangsaan dan Ajaran Bung Karno secara berkala, tujuannya agar masyarakat kembali tergugah jiwanya untuk menggali kembali ruh perjuangan bangsa, yang telah menyatukan dan memerdekakan bangsa Indonesia agar tidak terjebak dalam situasi geopolitik dunia yang terus menghangat dengan tidak lepas dari kewaspadaan nasional dan teguh akan prinsip kebangsaan.
- "Dinamika Politik Kebangsaan", Media Indonesia, 10 September 2015
- "Geopolitik Indonesia Kawasan Timur", Republika, 17 September 2015
- "Pengorbanan dan Kebangsaan", Republika, 22 September 2015
- "Air Mengalir Sampai Jauh", Media Indonesia, 8 Oktober 2015
- "Kesejahteraan Berbasis Budi Pekerti Luhur", Media Indonesia, 22 Oktober 2015
- "Nilai Kebangsaan Dasar Bela Negara", Media Indonesia, 17 Desember 2015
Pengabdian Masyarakat
Budi Susilo memiliki perhatian dalam pengembangan pendidikan jiwa masyarakat serta pengembangan pendidikan generasi muda. Perhatian tersebut diwujudkan dalam kontribusi beberapa organisasi yang diikuti sebagai berikut :
- Pembina Orkes Simfoni Universitas Indonesia Mahawaditra sejak 1994 sampai sekarang
- Pembina Forum Diskusi Nasionalis Muda (Fordisnam) sejak Tahun 2006 sampai sekarang
Seni dan Budaya
Budi Susilo mencintai budaya nasional yang salah satunya adalah wayang kulit. Beberapa kali menjadi inisiator pergelaran wayang kulit yang diadakan di Lemhannas maupun Universitas Indonesia. Musik adalah hobi yang digeluti Budi Susilo. Alat musik yang dimainkannya adalah flute dan piano. Bersama beberapa guru besar di Universitas Indonesia, Budi Susilo membentuk grup band yang diberi nama Professor Band. Budi Susilo sebagai pembina Orkes Simfoni Universitas Indonesia Mahawaditra sejak 1994.
Hasil Penelitian
- Characteristic of Indonesia Peat Case Study : Sumatera dan Kalimantan Peat ( Wiwik Rahayu, Budi Susilo S.,Erly Bahsan)[1]
- Site Characterization for Foundation Design and Analysis Study Using Field and Laboratory Test Data ( Case Study of Soil Investigation at Office Building Complex Project, Thamrin – Jakarta ( Budi Susilo S., Damrizal Damoerin, J.Andromeda)[1]
- Improving Building Maintainability using Constructability Aproach: A Review of Indonesian Contructed Facilities ( B.Trigunarsyah, Budi Susilo S.,Ismeth A.Abidin)[1]
- The Influence of Passive Protection Systems to the Performance Based Fire Safety Design on High Rise Office Building in Jakarta ( Manlian Ronald A.,Budi Susilo S.,Ismeth Abidin,B.Trigunarsyah, Erdi AA)[1]
- Identification of The Cause Of Internal Factor Problems That Influence Construction Company\’s Performance In Indonesia (Sudarto,Budi Susilo S.,Ismeth S.Abidin,B.Trigunarsyah)[1]
- Pengaruh Tingkat Konsoloidasi Berlebihan (OCR 1,2 3 dan 4 ) Terhadap Kekuatan Geser Tanah Gambut Kalimantan Pada Kondisi Terkonsolidasi Tak Terdrainasi ( Budi Suli S.,Damrizal Damoerin, Rudy Yulianto)[1]
- Perbandingan Kekuatan Geser Tanah Gambut dengan Abu Gambut + Lempung pada Beberapa Variasi Campuran Pada Pada Kondisi Compacted Consolidate Undrained ( Damrizal Damoerin,Budi Susilo S.,Yudi Armansyah)[1]
- Pengaruh Bangunan Terhadap Daerah Genangan di Wilayah Propindi DKI Jakarta ( Budi Susilo S.,J.Andromeda)[1]
- Peat Stabilization Using Peatsolid ( Budi Susilo S.,Damrizal D.,Boy Irwandi,J.Andrmeda.Erly Bahsan )[1]
- Uji Skala Penuh Model Konstruksi Jalan di Atas Tanah Gambut Menggunakan Bahan material Ringan EPS( Expanded Poly Styrene) (Budi Susilo S.,Damrizal D.,J.Andromeda, Erly Bahsan)
- Kinerja Group Tiang Yang Menerima Beban Lateral Di Lapisan Lempung : Studi Model Centrifuge ( Tommy Ilyas, Budi Susilo S.)[1]
- Penelitian Penurunan Konstruksi Trial Embankment dengan EPS Di Atas Tanah Gambut menggunkan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Bereng Bengkel Kalimantan Tengah ) ( Budi Susilo S.,Damrizal D.,Irwan K.,Asti W.A)[1]
- Korelasi Pendekatan Dengan Settlement dan Pore Pressure Untuk Evaluasi Koeffsien Konsolidasi Primer ( Budi Susilo S.,H.Samudra)[1]
- Prediksi Perilaku Timbunan diatas Tanah Gambut Menggunakan Metode Elemen Hingga Studi Kasus Uji Timbunan Bereng Bengkel ( Wiwik Rahayu, Budi Susilo S.,Erly Bahsan )[1]
- Pengembangan Sistem Bisnis Perusahaan Jasa Konstruksi Di Indonesia Dengan Menggunakan Knowledge Base Management System ( Sudarto,Budi Susilo S.,Ismeth S.Abidin,B.Trigunarsyah )[1]
- Framework Of Performance Based Fire Safety Design Bangunan Tinggi Perkantoran Di DKI Jakarta Manlian R.A., Budi Susilo S., Ismeth S.Abidin, Bambang Trigunarsyah )[1]
- Analisis Hasil Uji Triakxial dalam Kondisi Terkonsolidasi Terdrainasi pada Pemadatan Gambut dengan Bahan Stabilisasi Peat Solid ( Budi Susilo S., Damrizal Damoerin, Helmi A.)[1]