Sun Zi

ahli strategi jenderal dan militer Tiongkok abad ke-6 SM
Revisi sejak 25 November 2018 07.10 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (-  + ))

Sun Zi (Hanzi:孫子, hanyu pinyin: (Sūn Zǐ) juga merujuk pada Sun Tzu (/ˈsuːnˈdzuː/;[1]) merupakan seorang Jenderal dari Cina, ahli strategi militer, dan filsuf yang hidup pada Zaman Musim Semi dan Gugur pada masa Cina Kuno. Sun Tzu diketahui sebagai penulis The Art of War (juga dikenal dengan Sun Zi Bingfa (孫子兵法) (Seni Perang Sunzi), sebuah strategi militer yang secara luas berpengaruh terhadap filosofi Barat dan Timur. Diluar peninggalannya sebagai penulis The Art of War, Sun Tzu merujuk kepada figur sejarah dari Cina dan Kebudayaan Asia. Dia lahir dengan nama Sun Wu dan dikenal dengan nama Changqing. Nama Sun Tzu sendiri merupakan sebuah gelar kehormatan yang berarti “Master Sun” sebagaimana nama Kongzi (Konfusius), atau Laozi, atau Mengzi (Mensius).

Sejarah mengenai Sun Tzu masih belum pasti. Sima Qian dan ahli sejarah kuno lainnya menempatkan dia sebagai menteri dari Raja Helü di Negara Wu dan menetapkan masa hidupnya antara 544–496 SM. Para pakar modern mengemukakan bahwa Sun Tzu hidup pada Periode Negara Perang berdasarkan gaya komposisi dan deskripsinya mengenai Medan Perang.[2] Sejarah juga mencatat bahwa keturunan Sun Tzu yaitu Sūn Bin (孫彬) juga menulis mengenai taktik militer yang juga berjudul The Art of War. Dalam beberapa karya klasik Cina Sun Tzu merujuk kepada Sun Tzu dan Sun Bin, beberapa ahli sejarah percaya bahwa keidentikan mereka merujuk pada ditemukannya Perjanjian Militer Sun Bin.

Hasil kerja Sun Tzu telah banyak dipuji dan digunakan di sepanjang Asia Timur karena komposisinya. Selama abad ke 20, The Art of War mengalami pertumbuhan popularitas dan secara praktik digunakan oleh Masyarakat Barat. Karya ini juga mempengaruhi banyak usaha di Asia, Eropa, dan Amerika termasuk budaya, politik,[3][4] bisnis,[5] dan olahraga,[6] sebagaimana juga dalam medan perang modern.

Kehidupan Sun Zi

Sumber-sumber lain yang tersedia belum menemukan kesepakatan mengenai tempat lahir Sun Tzu. Pada kronik Spring and Autumn Annals dikatakan bahwa Sun Tzu lahir pada masa Dinasti Qi[2], sementara Sima Qian dalam Records of Grand Historian mengatakan bahwa Sun Tzu merupakan warga lokal Wu[7]. Kedua sumber setuju bahwa Sun Tzu lahir pada akhir Zaman Musim Semi dan Gugur dan dia aktif sebagai seorang jenderal dan ahli strategi. Dia melayani Raja Helu dari Wu pada akhir abad ke 6 sebelum masehi, dimulai sekitar tahun 512 SM. Kemenangan Sun Tzu menginspirasinya untuk menulis The Art of War. The Art of War merupakan satu dari banyak Pakta Militer yang digunakan dalam Periode Negara Perang, sebuah masa dimana terjadi perang yang secara terus menerus terjadi antara 7 negara - Zhao, Qi, Qin, Chu, Han, Wei, dan Yan - yang bertarung untuk memperebutkan kekuasaan ke wilayah timur daratan Cina.[8]

Satu dari banyaknya cerita tentang Sun Tzu didapat dari Sima Qian. Sebelum mempekerjakan Sun Tzu, Raja Wu ingin menguji kemampuannya untuk melatih dengan memintanya melatih selir-selirnya yang berjumlah 180 orang untuk dijadikan tentara. Sun Tzu membagi mereka menjadi dua kelompok dan menunjuk dua selir kesayangan raja untuk memimpin masing-masing kelompok atau disebut jenderal. Saat Sun Tzu memerintahkan para selir menghadap ke kanan, mereka tertawa. Sebagai respon dari hal itu, Sun Tzu mengatakan bahwa para jenderal dalam hal ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa para tentara memahami perintah yang diberikan pada mereka. Kemudian, dia mengulangi perintah itu lagi dan sekali lagi para selir tertawa. Sun Tzu kemudian memerintahkan eksekusi terhadap dua selir favorit raja, meskipun raja melakukan protes. Dia menjelaskan bahwa jika para jenderal mengerti apa yang diperintahkan, tetapi tidak mematuhinya, hal itu adalah jelas kesalahan pemimpinnya. Sun Tzu juga mengatakan bahwa saat seorang jenderal ditunjuk, maka itu adalah tugasnya untuk melaksanakan misi yang telah diberikan, meskipun raja melakukan protes. Setelah kedua selir tersebut dibunuh, masing-masing kelompok digantikan pemimpin baru. Setelahnya, kedua kelompok itu melakukan setiap manuver yang diperintahkan dengan sempurna karena mereka sangat menyadari konsekuensi dari tindakan cerobah yang telah dilakukan.[9]

Sima Qian menegaskan bahwa setelahnya Sun Tzu membuktikan bahwa teorinya bekerja sangan efektif dalam medan perang (contohnya dalam Perang Boju[10]). Sun Tzu memiliki karier yang sukses di militer dan menulis The Art of War berdasarkan pengalaman dan keahliannya yang teruji. Bagaimanapun, dalam Zuozhuan, sebuah teks sejarah yang ada sebelum Records of Grand Historian, lebih memberikan penjelasan detail mengenai Perang Boju, namun tidak menyebutkan Sun Tzu sama sekali.[11]

Sumber-sumber mengenai kehidupan Sun Zi

Satu-satunya sumber mengenai kehidupan Sun Zi yang masih tersisa adalah biografi yang ditulis pada abad ke-2 SM oleh ahli sejarah Sima Qian, yang mendeskripsikannya sebagai jendral yang hidup di negara Wu pada abad ke-6 SM. Namun, biografi ini tidak konsisten dengan sumber-sumber yang lain tentang periode tersebut, dan bentuk dan konteksnya mengindikasikan bahwa biografi ini kemungkinan besar ditulis antara 400 SM dan 320 SM.

Karya Sun Zi sendiri, Sun Zi Bingfa, tampaknya memuat beberapa petunjuk langsung tentang kehidupannya. Contohnya, kereta perang yang dijelaskan Sun Zi digunakan dalam periode yang relatif singkat, yang berakhir pada abad ke-4 SM, yang berarti sebagian buku ini ditulis pada periode tersebut.

Beberapa orang ahli menyimpulkan bahwa tulisan Sun Zi sebenarnya digarap oleh beberapa orang filsuf China yang tidak diketahui dan bahwa Sun Zi sebenarnya tidak ada dalam sejarah. Ini dapat dilihat lebih jauh dalam kenyataan bahwa kesejarahan Sun Zi dibahas panjang-lebar dalam kata pengantar untuk terjemahan Giles pada 1910 (tersedia online dalam Proyek Gutenberg). Giles mengemukakan perasaan ragu dan kebingungan yang melingkupi topik ini.

Pada tahun 1972, satu set teks ditemukan di kuburan dekat Linyi di Shandong [1]. Ini telah membantu mengonfirmasi teks yang telah diketahui sebelumnya, dan juga menambah bab-bab baru [2]. Teks tersebut diperkirakan ditulis antara 134 SM-118 SM [3], sehingga meruntuhkan teori lama yang menyatakan bahwa sebagian buku ini ditulis lebih belakangan.

Sun Pin, keturunan Sun Zi, juga menulis teks yang berjudul "Seni Perang", walaupun mungkin judul yang lebih cocok adalah "Seni Peperangan" karena lebih membahas sisi praktis peperangan [4]. Sedikitnya satu penerjemah menjudulinya "Seni Perang yang Hilang", karena buku ini, dalam waktu yang lama, memang hilang.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Sun Tzu". TheFreeDictionary.com. Diakses tanggal 2016-11-16. 
  2. ^ a b Sawyer 2007, p. 151.
  3. ^ Scott, Wilson (7 March 2013), "Obama meets privately with Jewish leaders", The Washington Post, Washington, DC, retrieved 22 May 2013.
  4. ^ "Obama to challenge Israelis on peace", United Press International, 8 March 2013, retrieved 22 May 2013.
  5. ^ Garner, Rochelle (16 October 2006), "Oracle's Ellison Uses 'Art of War' in Software Battle With SAP", Bloomberg, retrieved 18 May 2013.
  6. ^ Hack, Damon (3 February 2005), "For Patriots' Coach, War Is Decided Before Game", The New York Times, retrieved 18 May 2013.
  7. ^ Sawyer 2007, p. 153.
  8. ^ McNeilly 2001, pp. 3–4.
  9. ^ Bradford 2000, pp. 134–135.
  10. ^ "Battle of Boju - Beginning of The Wu-Chu War | Beginning Wu-Chu War". www.liquisearch.com. Diakses tanggal 2016-11-19. 
  11. ^ Zuo Qiuming, "Duke Ding", Zuo Zhuan (in Chinese and English), XI, retrieved 30 November 2011.

Pranala luar