Eka Kurniawan
Eka Kurniawan (lahir 28 November 1975)[1] adalah seorang penulis asal Indonesia. Ia menamatkan pendidikan tinggi dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. [note 1]
Eka Kurniawan | |
---|---|
Eka Kurniawan (foto oleh Dwianto Wibowo) | |
Pekerjaan | penulis, novelis, komikus |
Kebangsaan | Indonesia |
Pasangan | Ratih Kumala |
Ia terpilih sebagai salah satu "Global Thinkers of 2015" dari jurnal Foreign Policy.[3]
Perjalanan
Skripsinya diterbitkan dengan judul Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis (diterbitkan pertama kali oleh Yayasan Aksara Indonesia, 1999; diterbitkan kedua kali oleh Penerbit Jendela, 2002; dan diterbitkan ketiga kali oleh Gramedia Pustaka Utama, 2006). Karya fiksi pertamanya, sebuah kumpulan cerita pendek, diterbitkan setahun kemudian: Corat-coret di Toilet (Aksara Indonesia, 2000).
Debut novel pertamanya meraih banyak perhatian dari pembaca sastra Indonesia, Cantik itu Luka [note 2] (terbit pertama kali oleh Penerbit Jendela, 2002; terbit kembali oleh Gramedia Pustaka Utama, 2004; diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Ribeka Ota dan diterbitkan oleh Shinpu-sha, 2006; dialihbahasakan oleh Annie Tucker (New Directions Publishing, 2015). Disusul kemudian oleh novel kedua, Lelaki Harimau[1] (Gramedia Pustaka Utama, 2004) dialihbahasakan oleh Labodalih Sembiring dengan judul Man Tiger (Verso Books, 1 Oktober 2015). Pada tahun 2016, Man Tiger terpilih masuk nominasi panjang penghargaan The Man Booker International Prize 2016.
Karyanya yang lain adalah dua jilid kumpulan cerita pendek Cinta tak Ada Mati dan Cerita-cerita Lainnya (Gramedia Pustaka Utama, 2005), dan Gelak Sedih dan Cerita-cerita Lainnya (Gramedia Pustaka Utama, 2005; di dalamnya termasuk kumpulan cerita pendek Corat-coret di Toilet). Beberapa cerita pendeknya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Swedia. Pada tahun 2014 Eka kembali mengeluarkan novel yang berjudul Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas, dan di awal tahun 2015 ini, buku kumpulan cerpennya yang berjudul Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi dirilis.
Kini ia tinggal di Jakarta bersama istrinya, penulis Ratih Kumala, dan seorang anak perempuannya.
Bibliografi
Bibliografi
- Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis (Non Fiksi, 1999)
- Cantik itu Luka (Novel, 2002). Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai Beauty Is A Wound (2015) oleh Annie Tucker, diterbitkan oleh New Directions Publishing. Juga diterjemahkan ke beberapa bahasa lain.
- Lelaki Harimau (Novel, 2004). Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai Man Tiger (2015) oleh Labodalih Sembiring, diterbitkan oleh Verso Books. Juga diterjemahkan ke beberapa bahasa lain.
- Cinta Tak Ada Mati dan Cerita-cerita Lainnya (Cerita Pendek, 2005)
- Gelak Sedih dan Cerita-cerita Lainnya (Cerita Pendek, 2005)
- Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (Novel, 2014). Diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Annie Tucker, direncanakan terbit 2017 oleh New Directions (US) dan Pushkin Press (UK)
- Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi (Cerita Pendek, 2015)
- O (Novel, 2016)
Bibliografi Terjemahan
- Pemogokan (Hikayat dari Italia) karya Maxim Gorky
- Cannery Row karya John Steinbeck
- Catatan Harian Adam dan Hawa karya Mark Twain
- Cinta dan Demit-demit Lainnya karya Gabriel Garcia Marquez
Penghargaan
Prince Claus 2018 dari Kerajaan Belanda[4]
Emerging Voice 2016 di New York[5]
Pranala luar
- (Indonesia) Eka Kurniawan Project tentang penulis dan karyanya
- (Indonesia) Gramedia Pustaka Utama Pengarang: Eka Kurniawan
- (Indonesia) Kontribusi Eka Kurniawan di Pantau.or.id
Catatan
- ^ Dalam tulisannya, Topsfield, menyitir kembali apresiasi The Jakarta Post yang menyatakan Eka sebagai salah satu orang yang sedang dalam jalannya menjadi penulis berpengaruh. Bahkan Benedict Anderson menyatakan bahwa setengah abad setelah Pramoedya telah lahir penerusnya.[2]
- ^ Berdasar dua novel pertama yang dialihbahasakan dan dipasarkan secara internasional, Jon Fasman (Pemimpin Redaksi The Economist biro Asia Tenggara dan penulis novel The Unpossessed City juga The Geographer’s Library) menyatakan bahwa apa yang Eka putuskan untuk ditulis pasti layak untuk dibaca[1]
Referensi
- ^ a b c Jon Fasman (9 September 2015). "'Beauty Is a Wound' and 'Man Tiger' by Eka Kurniawan". nytimes.com. Diakses tanggal 9 September 2015.
- ^ Jewel Topsfield (August 22, 2015). "Eka Kurniawan a successor to Indonesia's greatest writer, Pramoedya Ananta Toer". Sydney Morning Herald. Diakses tanggal 11 September 2015.
- ^ http://2015globalthinkers.foreignpolicy.com/#chroniclers/detail/kurniawan
- ^ "Eka Kurniawan Dapat Prince Claus Award 2018 dari Belanda - Tirto.ID". tirto.id. Diakses tanggal 2018-11-26.
- ^ Gunawan, Virginia. "Eka Kurniawan, Penulis Indonesia Peraih World Reader's Award". VOA Indonesia. Diakses tanggal 2018-11-26.