Piramida Akapana

Piramida kuno di Bolivia
Revisi sejak 28 November 2018 05.04 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Piramida Akapana (bahasa Inggris: Akapana pyramid) adalah situs kuno yang terletak di Tiwanaku (bahasa Spanyol: Tiahuanaco atau Tiahuanacu), Bolivia, Amerika Selatanyang berasal dari abad ke-8 Masehi.[1] Sekarang, Tiwanaku terkenal sebagai situs arkeologis dari era Prakolombus, meskipun dari hasil penelitian menunjukkan bahwa situs ini telah dihuni oleh manusia sejak tahun 1500 Sebelum Masehi (SM) sebagai sebuah desa kecil yang memiliki sistem agrikultur.[2] Situs Tiwanaku yang melingkupi lokasi Piramida Akapana terletak 20 (dua puluh) kilometer (km) di sebelah selatan Danau Titicaca. Akses dari Kota La Paz juga tidak begitu sulit karena Tiwanaku berjarak sekitar 70 km di sebelah barat Kota La Paz dan dapat dijangkau dalam waktu dua jam. Selain Piramida Akapana, situs Tiwanaku juga memiliki tinggalan arkeologis yaitu:

  • Kuil Omo M10
  • Kawasan Monumen Kalasasaya
  • Kawasan Monumen Puma Puncu

Piramida Akapana berada di sebelah Kalasaya, 1 (satu) kilometer di sebelah timur Puma Puncu. Piramida ini memiliki bentuk yang kompleks dengan panjang 257 meter, lebar 197 meter, dan tinggi sekitar 16,5 meter. Piramida Akapana dikategorikan juga sebagai sebuah platform merupakan satu-satu nya struktur bangunan tinggi di Tiwanaku yang dikonstruksi tanpa dinding pelindung. Bahkan, meninjau dari bentuk piramida (platform) yang iregular dan berteras di setiap sisinya, mungkin saja pernah berdiri kompleks istana di bagian atas piramida tersebut. Menurut sumber[3] Sampai sekarang masih ada perdebatan mengenai fungsi atau pun cara pembuatan piramida tersebut. Pertanyaan-pertanyaan peneliti tersebut ialah antara Piramida Akapana merupakan sebuah bukit alami yang kemudian ditutupi dengan batu pada permukaan nya atau piramida tersebut seutuh nya merupakan konstruksi artifisial. Pada tahun 1939, peneliti Cieza de Leon mengungkapkan bahwa Piramida Akapana adalah buatan manusia:

un collado hecho a mano, armado sobre grandes cimientos de piedra.

Terjemahan dalam bahasa Inggris adalah

a hill made by hand, built on large foundations of stone.

Riwayat Penggalian

Penggalian yang dilaksanakan di area sekitar piramida mengungkapkan banyak temuan arkeologis berupa kuburan kuno (bahasa Inggris: burial) yang berasosiasi dengan bekal kubur yang mewah dan objek seremonial. Namun, tidak cukup mewah untuk mengindikasikan bahwa jasad yang dikuburkan adalah seorang raja atau bangsawan. Seorang peneliti bernama Manzanilla berpendapat bahwa itu adalah kuburan seorang pemuka agama (bahasa Inggris: priest).

Bagian puncak piramida berupa bentangan datar telah dipenuhi oleh lubang galian hasil penjarahan yang dilakukan sejak abad ke-18 Masehi. Menurut informasi, pada zaman dahulu penambang Basque melakukan operasi penjarahan besar-besaran di Situs Tiwanaku. Operasi ini hampir seluruh nya merusak eksistensi Piramida Atakana. Bagian piramida yang dirusak adalah pada bagian puncak, dilakukan dengan menghancurkan struktur yang terdapat di sana. Hal ini membawa masalah kepada para arkeologi pada masa sekarang. Arkeolog tidak dapat melakukan interpretasi data secara utuh berkaitan dengan area yang mengalami kerusakan. Meskipun demikian, lubang-lubang penjarahan tersebut kemungkinan pada masa lalu adalah perluasan dari sebuah sunken court kuno menurut pengujian resistivitas elektronik. Selebih nya, tidak ada informasi yang dapat digali lebih jauh.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kolata dan Kuljis pada tahun 1978 Masehi menggunakan analisis magnetometer mengungkapkan bahwa operasi yang dilakukan oleh Basque telah menghancurkan sebuah sunken court berbentuk salib (bahasa Inggris: cross-shaped) yang memiliki kedalaman 6,5 meter, lebar 26 meter, dan panjang 40 meter

Linda Manzanilla, seorang arkeolog, melakukan penggalian pada tahun 1992 Masehi di Piramida Akapana.[3] Dia berhasil menemukan struktur tangga megah yang berada di fasad bagian barat piramida. Di puncak dari tangga ini terdapat sebuah bentangan datar yang kemungkinannya dahulu berfungsi sebagai sebuah lapangan (bahasa Inggris: court yard). Selain itu, Manzanilla juga menemukan sisa-sisa sebuah ruangan dengan lebar 10 (sepuluh) meter pada kedua sisi utara dan selatan. Sayang nya, sisi barat dan timur tidak dapat diketahui lagi dimensi nya.

Referensi

  1. ^ "The Akapana Pyramid Mound". Archaeology Interactive Dig. Diakses tanggal 20 November 2017. 
  2. ^ M. Fagan, Brian (2001). The Seventy Great Mysteries of the Ancient World: Unlocking the Secrets of Past Civilizations. New York: Thames & Hudson. 
  3. ^ a b Vranich, Alexei N (1999). Interpreting the Meaning of Ritual Spaces: The Temple Complex of Pumapunku, Tiwanaku, Bolivia (Disertasi). ProQuest Dissertations Publishing: University of Pennsylvania.