Rumah tradisional Sunda

rumah tradisional di Indonesia
Revisi sejak 30 November 2018 17.07 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Rumah tradisional Sunda (bahasa Sunda: imah adat Sunda) mengacu kepada rumah adat tradisional suku Sunda yang terutama mendiami bagian barat Pulau Jawa (Provinsi Jawa Barat dan Banten), Indonesia. Arsitektur rumah suku Sunda ditandai oleh fungsionalitas, kesederhanaan, kepolosan, keseragaman dengan sedikit detail, penggunaan bahan atap dedaunan alamiah, dan ikatan yang cukup teguh pada keselarasan dengan alam dan lingkungan.[1]

Sebuah rumah tradisional Sunda dengan atap Julang Ngapak dan ornamen Capit Gunting di Papandak, Garut sekitar tahun 1920-an.

Bentuk dan bahan

 
Sebuah model rumah tradisional Sunda

Masyarakat Sunda secara tradisional melestarikan pengetahuan dari leluhur mereka dan gaya hidup tradisional mereka dalam keharmonisan yang akrab dengan alam, yang berkembang ke metode bangunan mereka; menggunakan bahan-bahan lokal dari kayu, batu, bambu, bahan atap dari dedaunan, dan daun-daun palem.[1]

Rumah-rumah tradisional Sunda sebagian besar mengambil bentuk dasar struktur atap pelana, umumnya disebut atap gaya kampung, terbuat dari bahan-bahan dedaunan (ijuk; serat aren hitam, hateup dedaunan atau dedaunan palem) menutupi kerangka kayu dan balok, dinding anyaman bambu, dan strukturnya dibangun di atas panggung pendek. Variasi atapnya bisa berupa atap melandai dan pelana (kombinasi atap pelana dan melandai).

Atap pelana menjorok yang lebih rumit disebut julang ngapak, yang berarti "burung menggepakkan sayapnya". Bentuk-bentuk rumah tradisional Sunda lainnya meliputi Buka Pongpok, Capit Gunting, Jubleg Nangkub, Badak Heuay, Tagog Anjing, dan Perahu Kemureb.[2] Ornamen umumnya termasuk ujung-ujung atap berbentuk "o" atau "x" yang disebut capit gunting, yang sangat mirip dengan beberapa desain "x" atap rumah Melayu.

Di bagian samping rumah, lumbung padi atau disebut leuit dalam bahasa Sunda, juga merupakan sebuah bangunan penting dalam masyarakat pertanian Sunda tradisional. Leuit sangat penting pada saat upacara adat panen Seren taun.[3]

Tata Letak

[4]Dibandingkan dengan rumah-rumah Jawa, rumah panjang Dayak atau rumah Minangkabau, rumah tradisional Sunda berukuran jauh lebih kecil dengan hanya terdiri dari tiga ruangan untuk satu keluarga inti. Rumah tradisional orang Baduy, sebuah sub-etnis Sunda, yang disebut Sulah Nyanda umumnya dianggap sebagai cetak biru dari rumah tradisional Sunda pada umumnya. Material yang digunakan berupa rangka kayu, dinding dari anyaman bambu, dan atap dari daun lontar kering.[5]

Rumah adat Sulah Nyanda dibagi menjadi 3 bagian; sosoro (depan), tepas (tengah) dan imah (belakang) kamar. Fungsi masing-masing ruangan disesuaikan dengan kebutuhan keluarga.

Bagian depan rumah yang seperti beranda atau biasa disebut sosoro berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu. Hal ini karena para tamu biasanya tidak diizinkan untuk masuk ke dalam rumah. Fungsi lain diantaranya sebagai tempat untuk bersantai dan menenun untuk wanita. Bagian depan berbentuk ke samping dengan pembukaan celah sebagai jalan masuk.

Ruang tengah yang disebut tepas, digunakan untuk tempat tidur dan pertemuan keluarga. Sementara bagian belakang rumah atau yang biasa disebut sebagai imah digunakan sebagai tempat untuk memasak dan menyimpan hasil pertanian terutama beras. Setiap kamar dilengkapi dengan lubang-lubang di lantai untuk sirkulasi udara.

Referensi

  1. ^ a b Mihályi, Gabriella. "ArchitectureWeek - Culture - The Sundanese House - 2007.0307". www.architectureweek.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-16. 
  2. ^ Nurrohman, Muhammad Arif (11 February 2015). "Julang Ngapak, Filosofi Sebuah Bangunan". Budaya Indonesia. 
  3. ^ Post, The Jakarta. "What to discover in West Java cultural village Ciptagelar". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-16. 
  4. ^ Riky. "Rumah Berkonsep Aturan Adat Khas Suku Baduy | IndonesiaKaya.com - Eksplorasi Budaya di Zamrud Khatulistiwa". IndonesiaKaya. Retrieved 2018-05-16.
  5. ^ Riky. "Rumah Berkonsep Aturan Adat Khas Suku Baduy | IndonesiaKaya.com - Eksplorasi Budaya di Zamrud Khatulistiwa". IndonesiaKaya. Retrieved 2018-05-16.

Bacaan lebih lanjut