Kabupaten Mukomuko
2°43′51″S 101°26′40″E / 2.7308445°S 101.4443209°E
Kabupaten Mukomuko | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Kapuang Sakti Ratau Batuah | |
Koordinat: 2°35′00″S 101°07′01″E / 2.5833°S 101.117°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Bengkulu |
Ibu kota | Kota Mukomuko |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Choirul Huda |
Luas | |
• Total | 4.036,70 km2 (155,860 sq mi) |
Populasi ((2015)[1]) | |
• Total | 177.131 |
• Kepadatan | 0,44/km2 (1,1/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode Kemendagri | 17.06 |
APBD | Rp 757.861.750.000,-(2015) |
DAU | Rp 500.168.945.000,- |
Situs web | www |
Kabupaten Mukomuko adalah salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu, Indonesia, sebagai pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Utara.
Geografis
Secara geografis Kabupaten Mukomuko terletak pada 101o01’15,1” – 101o51’29,6” Bujur Timur dan pada 02o16’32,0” - 03o07’46,0” Lintang Selatan. Suhu udara kota Mukomuko berkisar antara 21,10 C sampai dengan 34,60 C dengan curah hujan rata-rata 151,2 mm.
Secara administratif, Kabupaten Mukomuko ini terbagi menjadi 15 kecamatan, 148 desa, dan 3 kelurahan. Pada tahun 2006 memiliki jumlah penduduk 177.131 jiwa yang terdiri dari 92.120 jiwa pria dan 85.011 jiwa wanita dengan tingkat kepadatan penduduknya sendiri mencapai 43,88 per Km².
Sebagian besar penduduk Muko-muko ini merupakan transmigran yang berasal dari Jawa, Sunda, Minang, dan lain sebagainya. Sebab, Bengkulu termasuk mukomuko sejak zaman kolonial Belanda dijadikan "tanah harapan" bagi penduduk luar Bengkulu. Dari jumlah itu 37,4 persen suku Jawa, 6,3 persen suku Sunda, 5,4 persen Minang dan sisanya dari Bali, Bugis, Melayu, Rejang, Serawai, Lembak, serta lainnya.
Batas Wilayah
Secara administrasi Kabupaten Mukomuko berbatasan dengan:
Utara | Kabupaten Pesisir Selatan |
Timur | Kabupaten Kerinci |
Selatan | Kabupaten Bengkulu Utara |
Barat | Samudra Hindia |
Sejarah
Penduduk asli Mukomuko adalah Etnis Minang Mukomuko yang merupakan bagian dari rumpun Minangkabau.[2] Secara adat, budaya, dan bahasa, Mukomuko dekat dengan wilayah Pesisir Selatan di Sumatera Barat.[3] Pada masa lalu daerah Mukomuko ini termasuk salah satu bagian dari rantau Pesisir Barat (Pasisie Baraik) Suku Minangkabau. Kerap juga disebut daerah Riak nan Berdebur yakni daerah sepanjang Pesisir Pantai Barat dari Padang hingga Bengkulu Selatan. Namun wilayah Mukomuko sejak masa kolonial Inggris telah dimasukkan ke dalam administratif Bengkulu (Bengkulen). Sejak saat itu mereka telah terpisah dari serumpunnya di daerah Sumatera Barat dan menjadi bagian integral dari wilayah Bengkulu. Hal ini berlangsung terus pada masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, hingga masa kemerdekaan.
Dalam masa kemerdekaan wilayah Mukomuko dimasukkan ke dalam Daerah Tk. II dengan nama Kabupaten Bengkulu Utara. Pemekaran kabupaten dan kota telah menyapa hampir seluruh provinsi di Indonesia, tidak terkecuali Provinsi Bengkulu. Pada awal tahun 2003, provinsi ini bertambah tiga kabupaten baru yang ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003, yakni Kabupaten Bengkulu Utara dimekarkan menjadi Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko. Adapun Kabupaten Bengkulu Selatan juga dimekarkan menjadi Bengkulu Selatan, Seluma, dan Kaur.
Sama halnya dengan kabupaten lainnya di Bengkulu, Mukomuko pun tidak terlepas dari bencana gempa bumi, dimana pada tanggal 13 September 2007 terjadi gempa bumi yang memporak porandakan sebagian penduduk Mukomuko, terutama di kecamatan Lubuk Pinang.
Pengiriman transmigran ke Bengkulu marak lagi sejak 1967. Bahkan, Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1973 menetapkan Provinsi Bengkulu dan sembilan provinsi lainnya sebagai daerah transmigrasi di luar pulau Jawa. Salah satu kabupaten tujuan transmigran adalah Bengkulu Utara dan kebijakan itu berlanjut hingga sekarang. Tahun 2004 Bengkulu masih mendapat tambahan transmigran. Setiap keluarga transmigran disediakan tanah dua hektare. Mayoritas transmigran dari Jawa adalah petani. Kini sentra-sentra penduduk migran itu tumbuh menjadi sentra ekonomi.
Pertumbuhan penduduk menjadi sangat cepat dengan adanya program transmigrasi ini. Hal ini juga telah menyebabkan terjadinya perubahan komposisi penduduk di wilayah Kabupaten Mukomuko. Saat ini jumlah penduduk pendatang asal Jawa telah jauh melampaui jumlah penduduk asli Mukomuko. Sehingga secara realita saat ini, penduduk asli menjadi minoritas di Kabupaten Mukomuko.
Pemerintahan
Daftar Bupati
Berikut merupakan daftar Bupati Mukomuko.
No. | Potret | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Partai | Wakil Bupati | Periode | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Ichwan Yunus | 12 Agustus 2005 | 12 Agustus 2010 | Partai Demokrat | Supardji | 1 (2005) |
|||
15 Agustus 2010 | 15 Agustus 2015 | Partai Amanat Nasional | Choirul Huda | 2 (2010) |
[4] | ||||
2 | Choirul Huda | 17 Februari 2016 | 17 Februari 2021 | Partai Golongan Karya | Haidir | 3 (2015) |
[5] | ||
3 | Sapuan | 26 Februari 2021 | Petahana | Non Partai | Wasri | 4 (2020) |
[6][7] |
- Legenda
Pelaksana tugas Bupati
Berikut daftar Pelaksana Tugas Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi.
Potret | Pelaksana tugas Bupati | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Masa | Ket. | Bupati Definitif | |
Amandeka Amir (Penjabat) |
12 Agustus 2005 | — | [ket. 1] | Transisi | |||
Syafkani (Pelaksana Tugas) |
20 Agustus 2015 | 15 Oktober 2015 | — | [8] | Transisi | ||
Tarmizi (Penjabat) |
15 Oktober 2015 | 17 Februari 2016 | — | [9] | Transisi | ||
Haidir (Penjabat Sementara) |
26 September 2020 | 5 Desember 2020 | 3 (2015) |
[ket. 2] | Choirul Huda | ||
Marjohan (Pelaksana Harian) |
17 Februari 2021 | 26 Februari 2021 | — | [11] | Transisi |
- Keterangan
- ^ Peresmian pembentukan Kabupaten Mukomuko sekaligus melantik Amandeka Amir sebagai Pj. Bupati Mukomuko.
- ^ Bupati Mukomuko cuti selama 71 hari dalam kontestasi Pemilihan umum Bupati Mukomuko 2020. Kemudian, Gubernur Bengkulu menunjuk Wakil Bupati Mukomuko untuk menjadi Penjabat Sementara Bupati Mukomuko.[10]
Dewan Perwakilan
Kecamatan
Kabupaten Mukomuko terdiri dari 15 kecamatan, yaitu:
Ekonomi
Di sektor perkebunan komoditi unggulan daerah ini pada tahun 2006 berupa kelapa sawit (95.963 ton), karet (7.808 ton), dan kelapa dalam (1.384 ton). Untuk kegaiatan pertanian di daerah ini, hasil pertanian utama berupa tanaman pangan yang meliputi padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedele, kacang hijau.
Sektor pertanian yang meliputi tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan menjadi tulang punggung perekonomian daerah ini. Dari hasil pertanian ini berdampak besar juga terhadap perdagangan.
Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian. keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahakan para pedagang utuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa, daerah ini juga telah memiliki berbagai sarana dan prasarana pendukung diantaranya sarana pembangkit tenaga listrik, air bersih, gas dan jaringan telekomunikasi.
Lokasi Mukomuko yang strategis, yang terletak di tengah-tengah jalan lintas Dua Kota besar yaitu Kota Padang dan Kota Bengkulu. Infrastruktur yang mendukung, kualitas sumber daya manusia, potensi sektor manufaktur, perdagangan dan jasa yang sedang berkembang karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi Terutama daerah-daerah sekitarnya, menjadikannya sebagai sebuah kota yang menarik dan berdaya jual bagi para investor.
Pariwisata
Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Mukomuko, antara lain: Pantai Abrasi (Tapi Lauik), Danau Teratai Indah, Danau Lebar, Danau Nimbung, Dam Air Manjunto, Benteng Anna (Forth Anna, Pantai Air Rami, Pantai Pandan Wangi, bendungan yang diresmikan Presiden Soeharto terletak di Kec. V Koto dan yang tidak kalah menarik adalah Konservasi Penyu, berlokasi di Desa Retak Ilir Kecamatan Mukomuko Selatan.
Warisan budaya lokal yang meliputi kemegahan budaya dan sejarah kerajaan, dapat digali bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi kota ini. untuk terus dilestarikan demi kelangsungan warisan dari masa lalu dan sejarah.
Referensi
- ^ "Kabupaten Muko-Muko Dalam Angka Tahun 2016" (PDF).
- ^ Agus Setiyanto, Elite Pribumi Bengkulu: Perspektif Sejarah Abad ke-19, Balai Pustaka, 2001
- ^ Suwarno, Sintaksis Bahasa Muko-Muko, 1993
- ^ "Gubernur Bengkulu Percepat Pelantikan Bupati Muko-muko". Tempo.co. 15 Agustus. Diakses tanggal 23 Juni 2021.
- ^ "Tujuh Bupati di Bengkulu Dilantik". Kompas.com. 17 Februari 2016. Diakses tanggal 23 Juni 2021.
- ^ "Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko Resmi Dilantik". Indonesia Interaktif.com. 26 Februari 2021. Diakses tanggal 23 Juni 2021.
- ^ "Bupati Mukomuko Surati Menkominfo Minta Blokir Game Online Free Fire, PUBG, hingga Mobile Legends". Kompas.com. 23 Juni 2021. Diakses tanggal 23 Juni 2021.
- ^ "Gubernur Bengkulu Tunjuk Dua Plt Bupati". BeritaSatu.com. 20 Agustus 2015. Diakses tanggal 23 Juni 2021.
- ^ "Gubernur Bengkulu Lantik Tiga Penjabat Bupati". BeritaSatu.com. 16 Oktober 2015. Diakses tanggal 23 Juni 2021.
- ^ "Jadi Plt Bupati Mukomuko, Haidir Pilih Netral". Radar Bengkulu.com. 25 September 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-24. Diakses tanggal 23 Juni 2021.
- ^ "Tujuh Sekda Kabupaten di Bengkulu Terima Penunjukkan Plh Bupati". Satelit Cyber.com. 16 Februari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-24. Diakses tanggal 23 Juni 2021.
Pranala luar
- Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Mukomuko di Provinsi Bengkulu
- (Indonesia) Badan Pusat Statistik kabupaten Mukomuko
- https://bengkulukito.com/