Kabupaten Natuna

kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia


Kabupaten Natuna, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Natuna merupakan kepulauan paling utara di selat Karimata. Di sebelah utara, Natuna berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja, di selatan berbatasan dengan Sumatera Selatan dan Jambi, di bagian barat dengan Singapura, Malaysia, Riau dan di bagian timur dengan Malaysia Timur dan Kalimantan Barat. Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan. Kabupaten ini terkenal dengan penghasil minyak dan gas. Cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 1. 400.386.470 barel, sedangkan gas bumi 112.356.680.000. barel. Hewan khas Natuna adalah kekah. NATUNATERKINI.COM

Kabupaten Natuna
كابوڤاتين ناتونا
Daerah tingkat II
Motto: 
Laut Sakti Rantau Bertuah
Peta
Peta
Kabupaten Natuna كابوڤاتين ناتونا di Sumatra
Kabupaten Natuna كابوڤاتين ناتونا
Kabupaten Natuna
كابوڤاتين ناتونا
Peta
Kabupaten Natuna كابوڤاتين ناتونا di Indonesia
Kabupaten Natuna كابوڤاتين ناتونا
Kabupaten Natuna
كابوڤاتين ناتونا
Kabupaten Natuna
كابوڤاتين ناتونا (Indonesia)
Koordinat: 4°00′N 108°15′E / 4°N 108.25°E / 4; 108.25
Negara Indonesia
ProvinsiKepulauan Riau
Dasar hukumUndang-Undang No. 53 Tahun 1999
Ibu kotaRanai
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 15
  • Kelurahan: 6
  • Desa: 70
Pemerintahan
 • BupatiDrs. H. Abdul Hamid Rizal, M.Si
Luas
 • Total2,009,04 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 (2015[1])
 • Total100.001
Demografi
 • AgamaIslam 96.47%
Kristen Protestan 1.56%
Budha 1.38%
Katolik 0.43%
Konghucu 0.14%
Hindu 0.02%[2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
2103 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0773
Kode Kemendagri21.03 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 177.949.262.000.-
Situs webhttp://www.natunakab.go.id/

Sejarah

Sejarah Kabupaten Natuna tidak dapat dipisahkan dari sejarah Kabupaten Kepulauan Riau, karena sebelum berdiri sendiri sebagai daerah otonomi, Kabupaten Natuna merupakan bahagian dan Wilayah Kepulauan Riau. Kabupaten Natuna dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 53 Tahun 1999 yang disahkan pada tanggal 12 Oktober 1999, dengan dilantiknya Bupati Natuna Drs. H. Andi Rivai Siregar oleh Menteri Dalam Negeri ad interm Jenderal TNI Faisal Tanjung di Jakarta.

Berdasarkan Surat Keputusan Delegasi Republik Indonesia, Provinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1956 menggabungkan diri ke dalam Wilayah Republik Indonesia dan Kepulauan Riau diberi status Daerah Otonomi Tingkat II yang dikepalai Bupati sebagai kepala daerah yang membawahi 4 kewedanaan sebagai berikut:

Kewedanaan Pulau Tujuh yang membawahi Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur beserta kewedanaan laiannya dihapus berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP/247/5/1965. Berdasarkan ketetapan tersebut, terhitung 1 Januari 1966 semua daerah administratif kewedanaan dalam Kabupaten Kepulauan Riau dihapus.

Kabupaten Natuna dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 53 Tahun 1999 dari hasil pemekaran Kabupaten Kepulauan Riau yang terdiri dari 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Barat, Jemaja, Siantan, Midai dan Serasan dan satu Kecamatan Pembantu Tebang Ladan.

Seiring dengan kewenangan otonomi daerah, Kabupaten Natuna kemudian melakukan pemekaran daerah kecamatan yang hingga tahun 2004 menjadi 10 kecamatan dengan penambahan, Kecamatan Pal Matak, Subi, Bunguran Utara dan Pulau Laut dengan jumlah kelurahan/desa sebanyak 53.

Hingga tahun 2007 ini Kabupaten Natuna telah memiliki 16 Kecamatan. 6 Kecamatan pemekaran baru itu diantaranya adalah Kecamatan Pulau Tiga, Bunguran Timur Laut, Bunguran Tengah, Siantan Selatan, Siantan Timur dan Jemaja Timur dengan total jumlah kelurahan/desa sebanyak 75.

Pada Tahun 2008 kabupaten Natuna melakukan pemekaran dengan dibentuk Kabupaten Kepulauan Anambas, sehingga kecamatan menjadi 12 Kecamatan. Lalu hingga tahun 2015 menjadi 70 Desa dan 6 Kelurahan. Dan akan ada 3 Kecamatan pemekaran sehinggan menjadi 16 Kecamatan

Geografis

Topografi

Berdasarkan kondisi fisiknya, Kabupaten Natuna merupakan tanah berbukit dan bergunung batu. Dataran rendah dan landai banyak ditemukan di pinggir pantai. Ketinggian wilayah antara kecamatan cukup beragam, yaitu berkisar antara 3 sampai dengan 959 meter dari permukaan laut dengan kemiringan antara 2 sampai 5 meter. Pada umumnya struktur tanah terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan yang tanah dasarnya mempunyai bahan granit, dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus.

Iklim dan Cuaca

 
Peta Natuna

Iklim di Kabupaten Natuna adalah tropis basah dengan suhu rata-rata 26 °C dan sangat dipengaruhi oleh perubahan arah angin. Kelembaban udaranya berkisar antara 60% dan 85%. Sedangkan, curah hujannya rata-rata 2.530 mm dengan jumlah hari hujan 110 pertahun. Bulan-bulan yang basah terjadi pada bulan Oktober-Desember dengan kecepatan angin rata-rata 276 km perhari [sic]. Sedangkan, penyinaran mataharinya rata-rata 53%. Cuacanya sering tidak menentu. Hujan disertai angin kencang, badai yang bergemuruh, dan gelombang yang mencapai ketinggian lebih dari tiga meter acapkali terjadi secara tiba-tiba.

Berdasarkan arah angin, masyarakat setempat mengenal adanya 4 musim, yakni: Utara, Timur, Selatan, dan Barat. Musim Utara ditandai oleh angin yang berhembus dari arah timur. Musim ini berjalan selama 4 bulan (November—Februari). Pada musim ini angin berhembus sangat kencang (kecepatannya mencapai 15–30 knots), sehingga laut bergelombang sepanjang siang dan malam dengan ketinggian 1--3 meter. Masyarakat setempat menggambarkan laut yang penuh dengan gelombang itu bagaikan “wajah limau purut busuk”. Angin yang bertiup pada musim ini tampaknya tidak hanya membuat laut menjadi ganas, tetapi juga membuat rusaknya pepohonan. Batang pohon kelapa menjadi condong ke arah selatan. Kemudian, dedaunan menjadi berbelah-belah. Malahan, daun pohon karet berguguran, sehingga tampaknya menjadi gersang. Musim yang cukup menakutkan ini oleh mereka disebut juga sebagai “Musim kelambu sebelah tersingkap”, karena musim tersebut disertai dengan hujan sepanjang siang dan malam, sehingga mereka lebih memilih berbaring dengan kelambu yang tersingkap sebelah. Oleh karena itu, Ibrahim (1997) mengatakan bahwa pada musim utara warga masyarakat Natuna betul-betul mengalami kesulitan untuk melakukan pekerjaannya. Untuk itu, jauh-jauh hari mereka sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapinya, seperti: kayu bakar, beras, lauk-pauk (ikan asin), dan keperluan dapur lainnya.

Musim Timur ditandai oleh angin yang berhembus dari arah timur. Musim ini juga berjalan selama 4 bulan (Maret—Juni). Kecepatan anginnya rata-rata hanya 12 knots. Hujan yang lebat jarang terjadi. Adakalanya hujan disertai dengan panas. Matahari agak bebas menyinari laut dan daratan, sehingga panasnya cukup menyengat. Panas yang demikian, oleh masyarakat setempat disebut sebagai ngek-ngek atau lak-lak (rasanya tidak menentu). Namun demikian, laut masih tampak bergelombang sehingga agak sulit untuk mendapatkan ikan.

Musim Selatan ditandai oleh angin yang berhembus dari arah selatan. Musim yang berlangsung selama 2 bulan (Juli—Agustus) ini kecepatan anginnya rata-rata 8--20 knots. Pada musim ini matahari dapat bersinar bebas sehingga panasnya sangat menyengat. Keadaan yang demikian oleh masyarakat setempat diibaratkan sebagai “uap neraka”. Keadaan laut masih tetap bergelombang, bahkan adakalanya dapat mencapai lebih dari 3 meter.

Musim Barat yang ditandai oleh angin yang berhembus dari arah barat juga berlangsung selama 2 bulan (September—Oktober). Ciri dari musim ini adalah antara panas dan hujan saling berganti. Oleh karena itu, permukaan laut adakalanya bagaikan “air dalam talam” (tenang dan teduh), tetapi adakalanya menakutkan karena gelombangnya dapat mencapai 3 meter lebih. Celakanya, gelombang tersebut sering terjadi secara tiba-tiba sehingga tidak memberi kesempatan bagi para nelayan untuk menepikan perahunya.

Pemerintahan

Daftar Bupati

Berikut merupakan daftar Bupati Natuna.

No. Potret Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Partai Wakil Bupati Periode Referensi
1
 
Abdul Hamid Rizal 19 April 2001 19 April 2006 Non-partisan 1
(2001)
[3]
2
 
Daeng Rusnadi 19 April 2006 21 Desember 2009 Partai Golongan Karya 2
(2005)
[4]
3
 
Raja Amirullah 11 Juni 2010 4 Mei 2011 Partai Golongan Karya   N/A [5]
4
 
Ilyas Sabli 4 Mei 2011 4 Mei 2016 Partai Nasional Demokrat   3
(2010)
[6][7]
5
 
Abdul Hamid Rizal 4 Mei 2016 4 Mei 2021 Partai Amanat Nasional   1
(2015)
[8][9][10]
6   Wan Siswandi 24 Mei 2021 Petahana Non Partai   Rodhial Huda 5
(2020)
[11]
Legenda

Berikut daftar Pelaksana Tugas Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi.

Potret Pelaksana tugas Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Masa Ket. Bupati Definitif
Andi Rivai Siregar
(Penjabat)
12 Oktober 1999 19 April 2001 [12] Transisi
 
Raja Amirullah
(Pelaksana Tugas)
21 Desember 2009 11 Juni 2010 2
(2005)
[12] Daeng Rusnadi
Hendra Kusuma
(Pelaksana Harian)
4 Mei 2021 24 Mei 2021 [13] Transisi

Dewan Perwakilan

Kecamatan

Demografi

Suku

Komposisi etnis Kabupaten Natuna pada tahun 2000
Etnis Jumlah (%)
Melayu 85,27
Jawa 6,34
Tionghoa 2,52
Minangkabau 0,70
Batak 0,50
Bugis 0,38
Banjar 0,14
Lain-lain 4,15
Sumber: Sensus Penduduk Tahun 2000[14]

Penduduk

Penduduk Kabupaten Natuna pada tahun 2010 berjumlah 69.003 jiwa, yang terdiri dari 35.741 jiwa penduduk laki-laki dan 33.262 jiwa penduduk perempuan. Kecamatan Serasan merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi yakni 124,10 jiwa per km2, diikuti oleh Kecamatan Midai 123,97 jiwa per km2.

Agama

Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2015, persentase agama penduduk Kabupaten Natuna adalah Islam 96.47%, Kristen Protestan 1.56%, Buddha 1.38%, Katolik 0.43%, Konghucu 0.12% dan Hindu 0.02%.

Agama di Kabupaten Natuna
Agama Persen
Islam
  
96,47%
Kristen Protestan
  
1,56%
Buddha
  
1,38%
Katolik
  
0,43%
Konghucu
  
0,12%
Hindu
  
0,02%

Ekonomi

Selain letaknya yang strategis kawasan Pulau Natuna dan sekitarnya pada hakikatnya dikaruniai serangkaian potensi sumber daya alam yang belum dikelola secara memadai atau ada yang belum sama sekali, yaitu:

  • Sumber daya perikanan laut yang mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun dengan total pemanfaatan hanya 36%, yang hanya sekitar 4,3% oleh Kabupaten Natuna.
  • Pertanian & perkebunan seperti ubi-ubian, kelapa, karet, sawit dan cengkeh.
  • Objek wisata: bahari (pantai, pulau selam), gunung, air terjun, gua dan budidaya.
  • Ladang gas D-Alpha yang terletak 225 km di sebelah utara Pulau Natuna (di ZEEI) dengan total cadangan 222 trillion cubic feet (TCT) dan gas hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46 TCT merupakan salah satu sumber terbesar di Asia.

Referensi

  1. ^ "Kabupaten Natuna Dalam Angka 2016", diakses 13 Agustus 2017
  2. ^ "Kabupaten Natuna Dalam Angka 2016", diakses 13 Agustus 2017
  3. ^ Liputan 6, 20 April 2001, Meski Kontroversi, Bupati Natuna Tetap Dilantik, dikunjungi pada 22 Februari 2019.
  4. ^ Terkini News, 26 Desember 2009, Daeng Rusnadi Diberhentikan Sementara, dikunjungi pada 22 Februari 2019.
  5. ^ Haluan Kepri, 11 Juni 2010, Raja Resmi Bupati Natuna[pranala nonaktif permanen], dikunjungi pada 22 Februari 2019.
  6. ^ Antara Kepri, 4 Mei 2011, Ilyas Sabli-Imalko Ismail Dilantik Jadi Bupati Natuna, dikunjungi pada 22 Februari 2019.
  7. ^ Tribun Batam, 2 Mei 2011, Ilyas Sabli Dilantik Jadi Bupati Natuna pada 4 Mei di Masjid Agung Ranai, dikunjungi pada 22 Februari 2019.
  8. ^ Batam News, 4 Mei 2016, Hamid Rizal dan Ngesti Akhirnya Dilantik Jadi Bupati dan Wakil Bupati Natuna, dikunjungi pada 22 Februari 2019.
  9. ^ Batam Raya, 4 Mei 2016, Pelaksanaan Pelantikan Bupati Natuna Periode 2016 – 2021 di Aula Gedung Kantor Gubernur Berjalan Lancar, dikunjungi pada 22 Februari 2019.
  10. ^ Independen News, 4 Mei 2016, Hari ini Nurdin Basirun lantik Bupati Natuna[pranala nonaktif permanen], dikunjungi pada 22 Februari 2019.
  11. ^ Ogen (24 Mei 2021). Tarmizi, Tasrief, ed. "Wan Siswandi-Rodial Huda dilantik sebagai Bupati-Wakil Bupati Natuna". ANTARA News. Diakses tanggal 24 Juni 2021. 
  12. ^ a b Tulisan Perantau, 29 Desember 2018, Satrie Paduke nye Natuna., dikunjungi pada 22 Februari 2019.
  13. ^ "Gubernur Ansar Tunjuk Hendra Sebagai Plh Bupati Natuna". Humas Provinsi Kepulauan Riau. 4 Mei 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-24. Diakses tanggal 24 Juni 2021. 
  14. ^ Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris Anan; Indonesia's population: ethnicity and religion in a changing political landscape, 2003, p.146

Pranala luar