Candi Asu

 
ndi Asu Sengi

Candi Asu  merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno (Hindu Budha). Candi Asu terletak di barat tepian Sungai Tlingsing Pabelan di lereng Gunung Merapi di Dusun Candi Pos, Kelurahan Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini berjarak sekitar 25 km dari Candi Borobudur.[1]

Wujud Fisik

Candi yang menghadap ke barat ini memiliki bentuk bujur sangkar dengan ukuran 7,94 meter x 8 meter dengan tinggi kaki candi (pondasi) 2,5 meter dan tinggi badan candi 3,35 meter. Candi Asu sebenarnya memiliki atap, tetapi hilang sehingga saat ini belum diketahui tinggi yang sebenarnya. Di dalam candi, terdapat patung sapi atau nandhi dan sumur berbentuk kotak dengan kedalaman 3 meter dan lebar 1,3 meter[2].

Candi Asu memilki relief hiasan flora di keempat sisi dinding dan hiasan Kinara-Kinari(burung) yang mengitari dinding. Hiasan burung ini tidak hanya ada di Candi Asu saja, hiasan ini juga terdapat di candi-candi peninggalan Kerajaan Mataram Hindu Budha, contohnya Candi Ratu Boko[3].

Area Candi

Area candi terdapat taman kecil dan dikelilingi oleh sawah dan pepohonan yang rindang, sehingga lingkungan sekitar terasa sejuk dan udaranya juga bersih[4].

Sejarah

Nama dari Candi Asu ini berasal dari adanya patung yang rusak dan mirip dengan anjing, atau di masyarakat Jawa juga disebut Asu. Nama ini diberikan pada saat candi ini ditemukan pertama kali oleh masyarakat. Candi Asu didirikan oleh raja dari Kerajaan Mataram Kuno di Dinasti Sanjaya bernama Rakai Kayuwangi (Prabu Hayuwangi Darmalih Salinsinga) pada tahun 874-869 Masehi, di saat Rakai Kayuwangi berkuasa. Prasasti yang mendukung fakta ini diantaranya Prasasti Kurambitan, Prasasti Sri Manggala I, dan Prasasti Sri Manggala II. Selain itu, dalam prasasti tersebut juga dijelaskan mengenai fungsi dari Candi Asu, yaitu sebagai tempat pemujaan terhadap leluhur, dewa, dan raja-raja terdahulu [3][5].

Asal Nama dan Mitos

Mitos juga mengiringi eksistesi dari Candi Asu. Terdapat kisah dari seorang perempuan bernama Dewindani. Ia merupakan seorang ningrat keturunan dewa. Kisah ini memang tidak terlalu dikenal di kalangan masyarakat luas, tapi kisah ini berkaitan kuat dengan sejarah candi ini, dan merupakan salah satu alasan dari diberikannya nama ‘Asu’ di candi ini. Menurut tetua di daerah candi, Dewindani adalah orang yang sukses dan bisa mewujudkan semua kebutuhan dunianya. Namun, kelemahannya adalah Dewindani tidak bisa menahan nafsu seksualnya terhadap lelaki tampan. Dan disitulah derajatnya merosot. Perilaku Dewindani yang seperti anjing dan adanya arca Dewindani di samping candi menyebabkan candi ini bernama Candi Asu. Versi lain menjelaskan kata Asu berasal dari kata Ngaso yang artinya istirahat dalam bahasa jawa. Berdasarkan cerita, Candi Asu merupakan tempat Prabu Hayuwangi untuk ngaso. Dalam cerita ini, kata ngaso berarti meninggal. Dengan kata lain, Candi Asu merupakan makam dari Prabu Hayuwangi [5][6] .

Lingkungan Sekitar

Di Desa Sengi, juga terdapat Candi Pendem dan Candi Lumbung. Ketiga candi ini merupakan Kompleks Candi Sengi. Candi Pendem terletak di dusun yang sama dengan Candi Asu, yaitu di Dusun Candipos, sedangkan Candi Lumbung terletak di Dusun Tlatar [7].

[2] http://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-jawa_tengah-candi_asu_sengi

[3] https://www.sumbersejarah.com/candi-asu-pendiri-relief-mitos-asal-usul-dan-fungsinya/

[4] https://jejakpiknik.com/candi-asu/

[5] https://www.tuguwisata.com/candi-asu/

[6] https://m.liputan6.com/amp/2492065/candi-asu-di-kaki-merapi-monumen-peringatan-b

[7] https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/kompleks-candi-sengi-candi-asu-candi-pendem-dan-candi-lumbung

  1. ^ ciwir (2012-03-02). "Candi Asu Sengi Magelang". jadiberita.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-12-18. 
  2. ^ "Candi Asu Sengi (Jawa Tengah) - Kepustakaan Candi". candi.perpusnas.go.id. Diakses tanggal 2018-12-18. 
  3. ^ a b "Candi Asu : Pendiri, Relief, Mitos, Asal Usul dan Fungsinya". Sumber Sejarah. 2017-06-04. Diakses tanggal 2018-12-18. 
  4. ^ "10 Gambar Candi Asu Magelang + Sejarah Peninggalan Kerajaan Didirikan Oleh? | JejakPiknik.com" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-12-18. 
  5. ^ a b "Candi Asu di Kaki Merapi, Monumen Peringatan Bahaya Seks Bebas - Regional Liputan6.com". m.liputan6.com. Diakses tanggal 2018-12-18. 
  6. ^ "Candi Asu: Sebuah Makam atau Lambang Kejelekan Wanita?". Paket Wisata Jogja (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-12-18. 
  7. ^ :dayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/kompleks-candi-sengi-candi-asu-candi-pendem-dan-candi-lumbung/