Biawak tanpa telinga
Biawak borneo | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | Squamata
|
Superfamili: | |
Famili: | Lanthanotidae
|
Genus: | Lanthanotus
|
Spesies: | L. borneensis[1]
|
Biawak tak bertelinga adalah salah satu hewan endemik Kalimantan, Indonesia.[2] Biawak tak bertelinga termasuk dalam ordo ''Squamata'' dan termasuk suku Varanoidea.[2] Hewan ini memiliki nama ilmiah Lanthanotus borneensis.[2] Biawak tak bertelinga pertama kali ditemukan pada tanggal 30 Mei 2008.[1] Hewan ini pertama kali di temukan di bawah sampah daun dekat dengan sungai berbatu di daerah Landak, Kalimantan.[1] Biawak tak bertelinga juga disebut dengan biawak Borneo karena ditemukan di Borneo yang tak lain adalah nama lain dari Pulau Kalimantan.[2]
Habitat, persebaran dan perilaku
Biawak tak bertelinga dapat ditemukan di daerah dekat dengan sungai.[3] Biawak tak bertelinga adalah hewan yang aktif pada malam hari atau disebut dengan nokturnal.[3] Hewan ini termasuk dalam hewan semi-akuatik atau kadang-kadang hidup di air dan kadang-kadang juga di darat.[3] Hewan ini sangat jarang muncul sehingga perilaku atau kebiasannya kurang bisa diamati.[3] Biawak tak bertelinga termasuk hewan reptil yang berkembangbiak dengan cara bertelur.[4]
Gambaran
Biawak tak bertelinga sebenarnya bukanlah golongan biawak tetapi hewan ini bentuknya mirip dengan biawak sehingga disebut biawak tak bertelinga.[2] [5] Ciri umum biawak tak bertelinga adalah tidak ada lipatan gular, hidung tumpul dan telinga eksternal.[5] Selain ciri tersebut, biawak tak bertelinga juga memiliki kelopak mata transparan yang lebih rendah daripada hewan lain yang masih sebangsa dengannya.[5]
Kulit pada seluruh tubuh biawak tak bertelinga dibenuhi dengan gerigi-gerigi seperti pada buaya.[5] Gerigi ini tersusun secara teratur berbentuk garis mulai dari bagian kepala sampai pada ekor.[5] Warna kulit hewan ini adalah coklat tua pada bagian atas dan berwarna coklat agak muda pada bagian perutnya.[4]
Biawak tak bertelinga memiliki ekor yang cukup panjang.[4] Ekor hewan ini juuga terdapat gerigi seperti buaya.[4] Hewan yang mirip biawak ini memiliki empat kaki yang terletak di depan dan belakang.[4] Setiap kaki hewan ini terdapat lima jari kaki.[4] Biawak tak bertelinga juga disebut dengan fosil hidup karena hewan ini ada sejak hewan lain yang sudah punah ada.[6] Biawak tak bertelinga memiliki ukuran panjang antara 42 hingga 55 cm.[6] Badan dan ekor biawak tanpa telinga berbentuk silinder.[6] kaki hewan tersebut termasuk memiliki ukuran yang pendek dilengkapi dnegan kuku yang tajam.[6] Berdasarkan ukuran tersebut, biawak tanpa telinga ini termasuk hewan berukuran sedang di kelasnya.[6] Biawak tak bertelinga yang sudah dewasa, panjang 420 hingga 550 mm.[6]
Rujukan
- ^ a b c "First record of the Borneo Earless Monitor Lanthanotus borneensis" (PDF). Jott Short Communication. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b c d e "The Bornean Earless Monitor Lizard in Kalimantan". Herptnation Media. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b c d "Lanthanotus borneensis, Earless 'Monitor'". Digimorph. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b c d e f "First record of the Borneo Earless Monitor Lanthanotus borneensis". James Cook University Australia. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b c d e "Lanthanotus borneensis". The Reptile Database. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b c d e f "Varanoid Lizards of the World". Indiana University Press. Diakses tanggal 9 Mei 2014.