Pulasan

Pulasan dalam kaitannya dengan wayang kulit adalah, sebuah teknik pewarnaan pada proses pembuatan wayang. Jika wayang sudah berbentuk tokoh tertentu dan sudah di tatah dengan sempurna maka langkah selanjutnya akan dilakukan pewarnaan pada tokoh wayang tersebut sesuai dengan kaidah dan perwatakan wayang. Pulasan yang baik dihasilkan oleh seorang tukang pulas yang sudah berpengalaman, pada jaman dahulu seorang seniman dalang mempunyai keahlian dalam membuat wayang, mulai dari natah, mulas. hingga pemasangan gapit wayang. Pulasan /mulas sendiri juga sering disebut dengan kata lain yakni sunggingan (nyungging)9. Untuk mewarnai wayang diperlukan beberapa tahap pulasan (polesan).

Tahap pertama, teknik mutihi (memberikan warna dasar putih pada wayang yang akan dipulas)dan memberikan dasaran kuning pada badan wayang yang akan diberi warna emas (prada). Tahap kedua, ngenom-nomi (memberikan warna termuda) untuk semua warna yang digunakan, misalnya hijau muda, merah muda, cokelat muda, unggu muda dan lainnya dalam beberapa tingkatan warna. Tahap ke tiga, nuwani (memberikan warna lebih tua)juga dengan beberapa tingkatan warna. Tahap ke empat, memberikan warna emas (parada)pada bagian tertentu, misalnya emas-emasan, badan wayang, muka wayang yang memang berwarna emas (gembleng) dan lainnya. Tahap keempat, drenjemi (memberikan efek berupa kumpulan titik-titik pada bagian tertentu mengunakan pena). Tahap kelima, Nyawi (memberikan efek coretan garis lurus yang teratur dan saling berdekatan sesuai dengan bidang yang di "cawi". Teknik keenam, masi banyu (memberikan efek tinta hitam dengan warna agak terang untuk mempertegas garis tertentu). Tahap ketujuh, "ngulat-ulati" (memberikan perwatakan pada wajah wayang, misalnya membuat alis, mempertegas biji mata, membuat godek, memperjelas bibir dan gigi wayang sesuai dengan karakter masing -masing tokoh wayang yang di pulas. Seorang tukang pulas dituntut juga menguasai karakter wayang yang di sunggingnya, sehingga tidak lari dari karakter yang sebenarnya.