Ali bin Abi Thalib

Khalifah Kekhalifahan Rasyidin ke-4 (m. 656–661) dan Imam Syiah pertama.
Revisi sejak 26 Januari 2006 11.50 oleh Hayabusa future (bicara | kontrib) (hapus bgn2 berbau opini)

Sayyidina Ali bin Abu Thalib karamallahu wajhah, suami Fatimah Az Zahra, menantu dan saudara sepupu nabi Muhammad SAW.

Khalifah ke-4 yg memerintah selama sekitar 5 tahun. Masa pemerintahannya mewarisi kekacauan yang terjadi saat masa pemerintah Khalifah sebelumnya. Untuk pertama kalinya perang saudara antara umat Muslim terjadi saat masa pemerintahannya, Perang Unta. 20000 pasukan pimpinan Sayyidina Ali melawan 30000 pasukan pimpinan Zubair bin Awwam, Talhah bin Ubaidillah, dan Ummul mu'minin Aisyah, janda Rasulullah. Perang tersebut dimenangkan oleh pihak Sayyidina Ali.

Peristiwa pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan yang menurut berbagai kalangan waktu itu kurang dapat diselesaikan karena fitnah yang sudah terlanjur meluas dan sudah diisyaratkan (akan terjadi) oleh nabi Muhammad SAW ketika beliau masih hidup, dan diperparah oleh hasutan-hasutan para pembangkang yang ada sejak zaman Utsman bin Affan, menyebabkan perpecahan di kalangan kaum muslim sehingga menyebabkan perang tersebut. Tidak hanya selesai di situ, konflik berkepanjangan terjadi hingga akhir pemerintahannya. Perang Shiffin yang melemahkan kekhalifannya juga berawal dari masalah tersebut.

Sayyidina Ali bin Abu Thalib, seseorang yang memiliki kecakapan dalam bidang militer dan strategi perang, mengalami kesulitan dalam administrasi negara karena kekacauan luar biasa yang ditinggalkan pemerintahan sebelumya. Beliau meninggal di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdullah bin Muljam, seseorang yang berasal dari golongan khawarij (pembangkang) saat shalat subuh di masjid Kufa.

Sayyidina Ali adalah inspirasi bagi para ahli ilmu dan hikmah, contoh tauladan dalam ketabahan bagi siapa saja yang mengaku diri orang-orang sabar, model dalam kepahlawanan bagi para ahli futuwwah (spiritual warrior).

Beliau pemimpin besar yang karisma dan pengaruhnya terhadap umat Islam melampaui batas-batas madzhab yang ada sekarang. Beliau dimiliki oleh umat Islam dari semua madzhab dan dari semua negara.