Klinting, Somagede, Banyumas
Klinting adalah desa di kecamatan Somagede, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia.
Klinting | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Banyumas | ||||
Kecamatan | Somagede | ||||
Kode pos | 53193 | ||||
Kode Kemendagri | 33.02.09.2004 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Nama desa itu sendiri diambil dari salah satu dusun (grumbul) tempat balai desa tersebut berada. Desa Klinting terbagi dalam 13 grumbul, antara lain :
1. Grumbul Klinting (Ibukota Desa)
2. Grumbul Wanasara Wetan
3. Grumbul Wanasara Kulon
4. Grumbul Karangpucung Kidul
5. Grumbul Karangpucung Lor
6. Grumbul Tugu
7. Grumbul Jenggot Mersi
8. Grumbul Gandasuli Wetan
9. Grumbul Gandasuli Kulon
10. Grumbul Cangkring
11. Grumbul Jumbul Lor (Depok)
12. Grumbul Jumbul Wetan
13. Grumbul Jumbul Kulon
14. Grumbul Lemah Tumpeng
Desa Klinting berbatasan dengan Desa Kemawi di sebelah timur, Desa Karanggintung dan Desa Karangsalam di sebelah selatan, Desa Tanggeran di sebelah barat dan Desa Somagede di sebelah utara.
Geografis
Desa Klinting berada di lereng rangkaian Pegunungan Kendheng yang merupakan daerah perbukitan di selatan cekungan Sungai Serayu bagian tengah. Morfologi tanah di Desa Klinting secara umum merupakan lahan subur yang cocok ditanami berbagai tanaman palawija dan bermacam perdu serta kayu sehingga banyak warga desa memanfaatkan lahannya sebagi pertanian tumpangsari. Desa ini di bagian selatan merupakan punggung bukit memanjang seperti leter U. Bagian tengah ke utara merupakan lereng curam dengan dialiri sungai-sungai kecil hingga dataran rendah di perbatasan utara. Desa Klinting dengan lanskep lereng perbukitan dan tanah yang gembur seperti ini maka patut dimaksudkan wilayah yang rawan bencana alam tanah longsor.
Ekonomi
Mayoritas penduduk bermata pencaharian dengan menjadi petani nira kelapa (ndheres) yang menghasilkan produk gula jawa (indhel). Daerah yang banyak menghasilkan gula jawa adalah Karangpucung, Wanasara dan Jumbul. Sementara daerah Gandasuli dan Cangkring bergantung pada sawah terasering. Kemudian warga desa juga sebagian merantau ke kota-kota besar dan juga ada yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negeri Jiran, Timur Tengah dan Asia Timur. Sebagian yang lain berprofesi macam-macam mulai dari guru, karyawan swasta hingga pedagang.
Selain itu, di desa ini tepatnya di grumbul klinting terdapat industri kecil rambut palsu yang merupakan cabang pabrik rambut palsu di Kecamatan Banyumas. Di Grumbul Wanasara Wetan terdapat industri rumahan konveksi pakaian yang memperkerjakan sekitar sepuluh orang. Serta juga di Grumbul Karangpucung Lor dikembangkan perkebunan Jambu Biji sebagai rintisan Agrowisata. Dan di Gandasuli Wetan terdapat petani penyadap Karet.
Pertanian
Desa Klinting mayoritas merupakan lahan pertanian multigungsi dan majemuk. Setidaknya ada tiga garis besar jenis lahan di Di Desa ini, yakni Lahan perkebunan Tumpangsari dan Palawija, Lahan Persawahan dan hutan Garapan. Pertama, di daerah Jumbul hingga Karangpucung terdapat pepohonan Sengon (Mirah), Cengkih dan Kelapa yang sangat signifikan ditanam. Kelapa menjadi tanaman utama karena menghasilkan Nira yang kemudian diproses menjadi Gula Jawa. Cengkih merupakan tanaman musiman sehingga ketika panen raya warga desa berbondong-bondong memetiknya sebagai penghasilan tambahan. Sementara pohon sengin menjadi semacam tabungan yang akan ditebang ketika ada keperluan finansial yang mendesak dan urgen.
Tanaman Palawija seperti Petai, Jengkol, Melinjo, Rempah-rempah, Singkong, Pisang hingga Nanas juga secara gencar ditanam. Khusus nanas menjadi semacam tumbuhan pembatas yang ditempatkan pada tepian terasering ataupun tegalan lahan. Untuk mencegah longsor juga biasanya ditanami pepohonan kokoh seperti Jambe ( Pinang), Mahoni, Jati dan Nangka. Belakangan juga warga desa utamanya di daerah Jumbul dan Wanasara muncul tren menanam Durian. Tren ini ditengarai pengaruh dari adanya kompleks Petani Durian di Desa Alasmalang dan Pedagang Durian sepanjang Jalan Raya alternatif Sokawera-Kemranjen. Kompleks dan Jalan Raya tersebut berjarak sekitar dua kilometer ke arah barat dari Desa Klinting.
Kedua, Desa Klinting di daerah Gandasuli merupakan lahan pertanian padi. Lahan padi tersebut berupa sawah terasering yang dialiri sungai-sungai kecil. Sebenarnya tipikal sawah di sini adalah Sawah Tadah Hujan, tetapi ketika musim kering tiba biasanya ditanami tumbuhan yang lebih resisten terhadap cuaca seperti Kedelai, Kacang Ijo dan Jagung. Di sekitaran sawah khususnya di Grumbul Cangkring terdapat budidaya Ikan seperti Ikan Nila, Munjair, Gurameh dan Lele.
Ketiga, di Desa Klinting terdapat hutan yang merupakan tanah garapan maupun swadaya. Seperti Daerah Karangpucung hingga Gandasuli Kulon dan Jumbul Kulon terdapat hutan Alas Tuo. biasanya warga desa selain membudidayakan tanaman, hutan tersebut dirambah untuk mencari Kayu Bakar (suluh) dan Pakan Ternak (ramban). Begitupun di Hutan Lembah Curuggadung. Hutan ini terletak di sebelah selatan daerah Jumbul dan Wanasara. Sementara di sisi timur daerah Gandasuli dan Jumbul terdapat hutan Seprih. Hutan ini berupa hutan swadaya seperti dua hutan sebelumnya dan juga garapan pohon homogen Karet.