Karni Ilyas

Tokoh jurnalis Indonesia
Revisi sejak 25 Januari 2019 04.01 oleh 103.119.50.116 (bicara) (Perbaikan)

Sukarni "Karni" Ilyas (lahir 25 September 1952) adalah salah seorang tokoh jurnalis dan pejuang hukum Indonesia. Karni merupakan wartawan yang cukup sukses, dan banyak melahirkan liputan serta program-program unggulan.

Karni Ilyas
LahirSuharni Ilyas
25 September 1952 (umur 72)
Indonesia Balingka, Agam, Sumatera Barat, Indonesia
PekerjaanPemimpin Redaksi
pembawa acara
Tahun aktif1972—sekarang
Orang tuaIlyas Sutan Nagari (ayah) dan Syamsinar (ibu)
Penghargaan- Presenter Talkshow Berita & Informasi Panasonic Gobel Awards 2013
- Presenter Pria Terfavorit Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2015
- Presenter Talkshow Terfavorit Panasonic Gobel Awards 2016

Asal usul

Karni lahir dari orang tua yang berasal dari Minangkabau, Ilyas Sutan Nagari (ayah) dan Syamsinar (ibu). Kakeknya dari pihak ibu yang bernama Datuk Basa (Angku Datuak), merupakan seorang pedagang kain partai besar dan salah satu pendiri Diniyah School.Semasa SMP Karni bersekolah di SMPN 5 Padang. Setelah menamatkan SMEA di Padang ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.[1]

Karier

Karni memulai kariernya sebagai wartawan harian Suara Karya pada tahun 1972. Ia kemudian pindah ke Majalah Tempo tahun 1978 sampai menduduki jabatan sebagai Redaktur Pelaksana. Kepiawaiannya dalam bidang hukum membuat Karni ditugaskan untuk memimpin Majalah Forum tahun 1991-1999. Tahun berikutnya Karni memegang posisi sebagai Komisaris Majalah tersebut.

Ia memimpin Liputan 6 SCTV sejak tahun 1999-2005. Di televisi ia menemukan dunia baru yang ternyata luar biasa baginya. Ia terpacu ketika berhadapan dengan waktu tenggat berita yang bisa muncul setiap saat. Dunia baru inilah yang membuatnya memiliki jargon bahwa kekuatan televisi adalah kecepatan, kecepatan, dan kecepatan. Dalam tempo hanya enam tahun, ia berhasil mengantarkan Liputan 6 SCTV menjadi program berita terkemuka di Tanah Air.

Karni hijrah ke ANTV tahun 2005. Berkat tangan dinginnya, banyak tayangan ekslusif lahir dari liputan dan ketajaman naluri kewartawanannya. Tak jarang dalam liputan-liputan tersebut ia sekaligus menjadi reporternya. Tahun 2007, ia dipercaya membenahi TV One yang baru saja diambil alih Keluarga Bakrie. Pada stasiun televisi ini namanya cukup berkibar, terutama setelah memandu acara "Indonesia Lawyers Club". Di TV One, Karni menjabat sebagai Direktur Pemberitaan atau Pemimpin Redaksi News dan Sports. Pada tahun 2012, ia meraih Panasonic Gobel Awards, untuk kategori "Life Time Achievement".[2]

Bang One

Bang One yang kritis merupakan sosok karni yang digambarkan melalui karikatur/kartun. Tokoh ini dilahirkan pada bulan Maret 2008, sesaat setelah munculnya tvOne. Selama satu tahun karakter tersebut terselip dalam program-program berita tvOne (Kabar Pagi, Siang, dan Malam) dan mendapat apresiasi yang baik. Sebagai wartawan yang lugas dan kritis, Bang One diberikan kesempatan untuk memandu sebuah acara bincang-bincang interaktif berjudul Bang One Show. Dalam mewawancarai seseorang, Bang One kerap mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah.[3]

Organisasi

Karni aktif di berbagai organisasi wartawan. Ia juga menjadi Presiden Jakarta Lawyer Club, Ketua Umum ATVSI (Asosiasi Televisi Swasta Indonesia), serta Anggota Komisi Kepolisian Nasional.

Penghargaan

Tahun Award Kategori Hasil
2013 Panasonic Gobel Awards 2013 Presenter Talkshow Berita & Informasi Menang
2014 Panasonic Gobel Awards 2014 Presenter Berita & Talkshow Berita Nominasi
2015 Panasonic Gobel Awards 2015 Presenter Talkshow Berita & Informasi Nominasi
Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia 2015 Presenter Pria Terfavorit Menang
2016 Panasonic Gobel Awards 2016 Presenter Talkshow Terfavorit Menang
2017 Panasonic Gobel Awards 2017 Presenter Talkshow Current Affairs & News Nominasi
2018 Panasonic Gobel Awards 2018 Presenter Talkshow Berita Menang

Referensi

  1. ^ Fenty Effendy, Karni Ilyas Lahir untuk Berita, Kompas, 2012
  2. ^ Bisnis.com Karni Ilyas raih Panasonic Gobel Awards 2012
  3. ^ "Bang One Parodi TV One". Republika. 7-03-2009. Diakses tanggal 27-12-2009. 

Pranala luar