Microlibrary Bima
Microlibrary Bima adalah perpustakaan kecil yang terletak di Taman Bima, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung. Dibuat oleh firma arsitektur SHAU Architecture & Urbanism, proyek yang dipimpin oleh Florian Heinzelmann dan Daliana Suryawinata ini memiliki tujuan meningkatkan literasi dan kesadaran lingkungan masyarakat.[1] Bangunan ini memenangkan Penghargaan Komunitas Arsitektur Dunia putaran ke-23 dalam Proyek Arsitektur Terealisasikan Pemenang Penghargaan pada 2016 dan Penghargaan Architizer A+ sebagai Pemenang Juri dan Pemenang Populer dalam kategori Architecture+Community pada 2017.[2][3]
Microlibrary Bima | |
---|---|
Informasi umum | |
Status | Selesai |
Jenis | Edukasi Perpustakaan |
Lokasi | Jalan Bima No. 103 |
Kota | Bandung |
Negara | Indonesia |
Koordinat | 6°54′28″S 107°35′29″E / 6.9079°S 107.5914°E |
Rampung | 2016 |
Dibuka | Juli 2016 |
Biaya | €40.000[4] |
Klien | Dompet Dhuafa Kota Bandung |
Data teknis | |
Luas lantai | 159,8 m2[1] |
Desain dan konstruksi | |
Firma arsitektur | SHAU Architecture & Urbanism |
Penghargaan | Penghargaan Komunitas Arsitektur Dunia[2] Penghargaan Architizer A+[3] |
Rancangan dan desain
Microlibrary Bima dibangun untuk mengatasi permasalahan tingkat iliterasi dan anak putus sekolah yang tinggi melalui kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di dalamnya, seperti kegiatan mengajar.[5] Konsep desentralisasi yang dibawa Microlibrary Bima mendekatkan perpustakaan dengan masyarakat sehingga mampu meningkatkan budaya membaca.[6] Perpustakaan ini menjadi purwarupa pertama dalam pembangunan perpustakaan kecil lainnya di Indonesia.[5]
Microlibrary Bima didesain sebagai perpustakaan yang ramah lingkungan. Dua ribu ember plastik es krim digunakan untuk menyusun fasad bangunan. Ember-ember ini berfungsi sebagai pencahayaan dan ventilasi alami. Di samping itu, ember-ember plastik ini disusun membentuk kode biner berdasarkan permukaan ember yang berbeda, yang diterjemahkan menjadi "buku adalah jendela dunia".[1] Pada awalnya, alih-alih ember es krim, jerigen plastik akan digunakan sebagai fasad bangunan ini. Akan tetapi, jumlahnya tidak mencukupi ketika pembangunan berlangsung.[5]
Referensi
- ^ a b c Pitoko, Ridwan Aji (14 April 2017). "Perpustakaan Kelurahan di Bandung, Terbaik Sedunia". Kompas.com. Diakses tanggal 3 Februari 2019.
- ^ a b "Award Winners 23rd cycle". Komunitas Arsitektur Dunia. Diakses tanggal 4 Februari 2019.
- ^ a b "Microlibrary Bima". Architizer. Diakses tanggal 3 Februari 2019.
- ^ "Microlibrary Bima". World-Architects. PSA Publisher. 10 Agustus 2017. Diakses tanggal 3 Februari 2019.
- ^ a b c Griffiths, Alyn (16 Juli 2016). "Recycled ice cream tubs cover walls of elevated Microlibrary by Shau". Dezeen. Diakses tanggal 3 Februari 2019.
- ^ "Micro Library, Perpustakaan Pertama Berkonsep Ramah Lingkungan". Dompet Dhuafa. September 2015. Diakses tanggal 3 Februari 2019.