Posesif (film)
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Hanamanteo (Kontrib • Log) 2099 hari 1073 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Posesif adalah film drama psikologis Indonesia yang disutradari oleh Edwin dan ditulis oleh Gina S. Noer, serta dibintangi oleh Putri Marino dan Adipati Dolken beserta pemeran pembantu lain. Posesif dirilis secara luas pada 26 Oktober 2017.[1]
Posesif | |
---|---|
Sutradara | Edwin |
Produser | Meske Taurisia Muhammad Zaidy |
Ditulis oleh | Gina S. Noer |
Pemeran | Putri Marino Adipati Dolken Yayu Unru Cut Mini music=Mar Galo Dave Lumenta |
Sinematografer | Batara Goempar Siagian |
Penyunting | W. Ichwan Diardono |
Perusahaan produksi | Palari Films |
Tanggal rilis | 26 Oktober 2017 |
Durasi | 102 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Meski sempat menuai kontroversi dalam legalitas filmnya, Posesif mendapatkan 10 nominasi Festival Film Indonesia 2017, memenangkan tiga penghargaan: Sutradara Terbaik untuk Edwin, Aktris Terbaik untuk Putri Marino dan Aktor Pendukung Terbaik untuk Yayu Unru.
Sinopsis
Film ini bercerita tentang kisah dari dua pelajar SMA yang bernama Lala (Putri Marino) dan Yudhis (Adipati Dolken). Lala juga merupakan seorang atlet loncat indah dan kehidupannya sama seperti gerakan loncat indah di mana hidupnya bisa juga dibilang jungkir balik. Penyebab dari gambaran hidupnya yang jungkir balik ini bukan karena gerakannya di dalam kolam renang, ataupun tentang keluarganya, namun karena cinta pertamanya terhadapa Yudhis.
Karena Yudhis juga termasuk pelajar baru di sekolahnya Lala dan telah menjebak hati Lala. Pada tahun terakhir di SMA, Lala harus ditarik keluar dari kegiatan rutinitas lamanya, di mana hidupnya tidak terus melihat birunya air kolam renang ataupun dinding kusam sekolah. Karena Lala percaya bahwa Yudhis selalu dan akan sigap untuk menghadirkan pelangi asalkan Lala berjanji untuk bersama selamanya.
Akan tetapi, pelan-pelan Lala dan Yudhis harus menerima dan menghadapi kisah dari mereka yang masuk dalam kegelapan juga, awalnya cinta Yudhis yang tampak sederhana dan melindungi namun berjalan menjadi rumit dan berbahaya. Janji yang telah mereka ucapkan untuk setia hingga selamanya menjadi jebakan.
Pemeran
- Putri Marino sebagai Lala Anindhita
- Adipati Dolken sebagai Yudhis Ibrahim
- Yayu Unru sebagai Ayah Lala
- Gritte Agatha sebagai Ega
- Chicco Kurniawan sebagai Rino
- Cut Mini sebagai Ibu Yudhis
Produksi
Dalam sebuah wawancara dengan Rieko Yui dari The Japan Foundation, awalnya, film ini direncanakan akan disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja.[2]{{efn|Jika film ini akhirnya tetap disutradarai oleh Teddy, maka film ini adalah film pertama yang disutradarai setelah "Trilogi Keintiman" yang terdiri dari Lovely Man (2011), Something in the Way (2013), dan About a Woman (2014). Karena tidak jadi menyutradarai Posesif, Teddy kemudian menyutradarai Menunggu Pagi (2018).[3]
Penghargaan
Tahun | Ajang Penghargaan | Kategori | Penerima | Hasil |
---|---|---|---|---|
2017 | Festival Film Indonesia | Film Terbaik | Meiske Taurisia & Muhammad Zaidy | Nominasi |
Sutradara Terbaik | Edwin | Menang | ||
Aktor Terbaik | Adipati Dolken | Nominasi | ||
Aktris Terbaik | Putri Marino | Menang | ||
Aktor Pendukung Terbaik | Yayu Unru | Menang | ||
Aktris Pendukung Terbaik | Cut Mini | Nominasi | ||
Skenario Asli Terbaik | Gina S. Noer | Nominasi | ||
Editing Terbaik | W. Ichwan Diardono | Nominasi | ||
Sinematografi Terbaik | Batara Goempar Siagian | Nominasi | ||
Tata Rias Terbaik | Cika Rianda | Nominasi | ||
Festival Film Tempo | Film Pilihan Tempo | Posesif | Nominasi | |
Sutradara Pilihan Tempo | Edwin | Nominasi | ||
Skenario Pilihan Tempo | Gina S Noer | Nominasi | ||
Aktris Utama Pilihan Tempo | Putri Marino | Nominasi | ||
Aktor Utama Pilihan Tempo | Adipati Dolken | Nominasi | ||
Aktor Pendukung Pilihan Tempo | Yayu Unru | Nominasi | ||
Aktris Pendukung Pilihan Tempo | Cut Mini | Nominasi | ||
2018 | Festival Film Bandung | Sutradara Terpuji | Edwin | Nominasi |
Pemeran Utama Pria Terpuji | Adipati Dolken | Nominasi | ||
Pemeran Pembantu Wanita Terpuji | Cut Mini | Menang | ||
Penata Kamera Film Bioskop Terpuji | Batara Goempar | Nominasi | ||
Indonesian Movie Actors Awards | Film Terfavorit | Posesif | Nominasi | |
Pemeran Utama Pria Terbaik | Adipati Dolken | Nominasi | ||
Pemeran Utama Pria Terfavorit | Nominasi | |||
Pemeran Utama Wanita Terbaik | Putri Marino | Nominasi | ||
Pemeran Utama Wanita Terfavorit | Nominasi | |||
Pendatang Baru Terbaik | Menang | |||
Pendatang Baru Terfavorit | Nominasi | |||
Pasangan Terbaik | Adipati Dolken - Putri Marino | Nominasi |
Catatan
Referensi
- ^ Marino, Putri; Dolken, Adipati; Agatha, Griselda (2017-10-26), Posesif, diakses tanggal 2017-11-21
- ^ Yui, Rieko (24 Mei 2017). "Cutting into the Taboos of Indonesian Society: Film Director Teddy Soeriaatmadja, Here-and-Now" [Memotong Tabu Masyarakat Indonesia: Sutradara Teddy Soeriaatmadja, Di Sini dan Sekarang]. Japan Foundation (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 6 Februari 2019.
- ^ Wirastama, Wira (14 Agustus 2018). "Setelah Trilogy of Intimacy, Teddy Soeriaatmadja Garap Tiga Film Komersial". Metro TV News. Diakses tanggal 6 Februari 2019.