Bambang Ismawan (pengusaha)
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Bambang Ismawan Lahir di Lamongan 7 Maret 1938 adalah seorang tokoh usahawan sosial di Indonesia.
Bambang Ismawan menjabat Sekretaris Eksekutif Ikatan Usahawan Pancasila, 1964. Tahun itu pula ia lulus dari Jurusan Ekonomi Pertanian Fakultas Ekonomi, UGM. Setahun berikutnya ia menjabat Ketua Umum Ikatan Petani Pancasila (1965), yang semula berkedudukan di Semarang.Ia anak pertama dari lima bersaudara. Ayahnya, Seman Tirtohardjono, seorang pedagang beras. Ibunya, Isnaningsih, adalah aktivis Perwari (Persatuan Wanita Republik Indonesia). "Ibu mendidik saya dalam disiplin. Dari Ayah saya belajar wiraswasta," tuturnya. "Kalau kamu punya modal besar dan berhasil, itu biasa, tetapi kalau hanya bermodalkan kepercayaan dan berhasil, itu baru sukses," katanya menirukan ayahnya.
Bambang Ismawan, yang juga Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), menikah dengan Sylvia Maria Kwee yang dikenalnya sejak di UGM. Ketika anak pertama lahir tahun 1967, Bambang Ismawan terpaksa meminjam uang untuk "menebus" anaknya dari rumah bersalin. Begitu pula kejadiannya dengan anak kedua yang lahir tahun 1971.
Bambang Ismawan Pendiri (1967) dan kini Ketua Pembina Yayasan Bina Swadaya, Pendiri (1969) dan kini Pemimpin Umum Majalah Pertanian TRUBUS serta aktif sebagai pengurus di berbagai organisasi kemasyarakatan, antara lain:
- Sekretaris Jendral GEMA PKM (Gerakan Bersama Pengembangan Keuangan Mikro) Indonesia
- Ketua Pembina Yayasan Agro Ekonomika
- Ketua Pembina Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia
- Ketua Pengurus Yayasan Aksi Sinergi Untuk Indonesia
- Ketua Umum Perhimpunan Sahabat Flobamora
- Ketua Asia Solidarity Economy Council (ASEC) Indonesia (Gerakan Ekologi Gotongroyong).
Pendidikan
- SD Negeri Babat (1950)
- SMP Katolik di Blitar (1954)
- SMA Katolik di Kediri (1957)
- Bsc FE UGM Yogyakarta (1961)
- Drs FE UGM Yogyakarta (1964)
- Pascasarjana Ilmu Sosiologi Perdesaan di IPB Bogor (1983)
- Saat ini tercatat sebagai mahasiswa Program Doktor di Universitas Leiden, Belanda.
Karier
- Sekretaris Eksekutif Ikatan Usahawan Pancasila (1964-1965)
- Sekretaris Universitas Katolik Atma Jaya Semarang (1964–1965)
- Ketua Umum Ikatan Petani Pancasila (1965-1973)
- Staff di Departemen Pengairan Dasar RI (1965-1968)
- Pendiri Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) pada tahun 1970 serta menjabat sebagai Sekretaris Jenderal sampai 1986
- Pendiri Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) tahun 1973, menjabat sebagai Sekretaris Jenderal dan Ketua sampai 2004
- Pendiri Sekretariat Bina Desa (1974), pernah menjadi Ketua
- Anggota Dewan Penasihat Center for The Development of Human Resources in Rural Asia (CENDHRRA), Manila (1979 – 1991)
- Pendiri PDF (Partnership in Development Forum, UN-NGOs Forum) tahun 1989
- Pengurus kemudian Pembina Yayasan Atma Jaya, Jakarta (1994 - 2013)
- Anggota Board of Director dari OIKOCREDIT (sekretariat di Amersfoort, Belanda) 1996-1999
- Peserta International Leaders Forum (ILF) on Development Finance (1997-2004)
- Pendiri Koperasi Bina Masyarakat Mandiri sebagai lembaga APEX keuangan mikro (1998) dan menjabat sebagai Ketua sampai 2004
- Anggota Asia Pasific Banking with the Poor Network (Sekretariat di Brisbane), pernah menjadi Ketua tahun 2000 – 2005.
- Ikut mendirikan World Citizen Assembly (Paris, 2001)
- Ikut mendirikan Asia Japan Partnership Network (AJPN) for Poverty Reduction, berfungsi sebagai Koordinator Pengembangan Keuangan Mikro (2002)
- Menjadi anggota penasehat Japanese ODA (Overseas Development Assistant), tahun 2003 – 2006
- Wakil Ketua Koalisi Kependudukan dan Pembangunan, 2004 - 2010
- Pendiri dan anggota World Entrepreneurship Forum (Lyon, Prancis, 2008)
- Pendiri Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia (AKSI), Ketua Pembina (2009-2014)
- Pendiri (2011) dan Ketua Pengurus Yayasan Aksi Sinergi Untuk Indonesia (Sinergi Indonesia)
- Pendiri (2011) dan Ketua Asia Soilidarity Economy Council (ASEC) Indonesia (Gerakan Ekologi Gotongroyong)
Publikasi
Aktif dalam berbagai pertemuan ilmiah sebagai peserta maupun narasumber, baik di dalam maupun di luar negeri. Pemikiran-pemikirannya yang dituangkan dalam tulisan, dipublikasikan oleh berbagai media. Disamping itu menjadi penulis/penyunting/editor dari buku-buku:
- Realino, Apa dan Siapa (Forsino, 1991)
- Djikstra, Pelancar Musyawarah (Bina Swadaya, 1991)
- Kelompok Masyarakat dan Pendampingannya (Bina Swadaya, 1994)
- LSM dan Program IDT (Bina Swadaya, 1994)
- Pemberdayaan Orang Miskin, Refleksi Seorang Pegiat LSM (Puspa Swara, 2000)
- Bina Swadaya dan Pengembangan Keuangan Mikro di Indonesia (Bina Swadaya, 2000)
- Keuangan Mikro Sebuah Revolusi Tersembunyi dari Bawah (Gema PKM Indonesia, 2005)
- Meretas Masa Depan, Spirit Realino Solusi Masalah Bangsa (Forsino, 2006)
- Membangun Indonesia Dari Desa Melalui Keuangan Mikro (Gema PKM Indonesia, 2012)
- Keberdayaan Berkelanjutan, Sinergi dan Agen Perubahan (Sinergi Indonesia, 2012)
- Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (Bina Swadaya, 2013).
Penghargaan
- Pada tahun 1995 menerima penghargaan Satya Lancana dari Presiden RI bidang pembangunan ekonomi khususnya pengembangan koperasi.
- Pada 2006 menjadi yang pertama di Indonesia penerima penghargaan Social Entrepreneur of The Year dari Ernst & Young (Indonesia) dan dari The Schwab Foundation for Social Entrepreneurship (Swiss).
- Agustus 2008 menerima penghargaan Senior Fellow dari Ashoka Foundation (Amerika Serikat).
- Desember 2008, menerima SANG PEMULA AWARD dari Yayasan NewSeum Indonesia yang diberikan selaku Pendiri Majalah Pertanian Trubus karena konsistensinya membangun pertanian dan perekonomian rakyat.
- 10 November 2015, menerima Lifetime Achievement Award dari Syamsi Dhuha Foundation (Bandung) sebagai socialpreneurs yang berkomitmen dan berdedikasi pada pengembangan, kemajuan dan lahirnya socialpreneurs di Indonesia.
- 21 Agustus 2017 ia menjadi salah satu dari 72 Ikon Prestasi Indonesia dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
- 8 Maret 2018, ia menerima Gold Winner dari Global Business and Interfaith Awards 2018 untuk kategori Partnership and Collective Action.