Melbourne

ibu kota Victoria, Australia
Revisi sejak 7 Februari 2019 14.26 oleh Farras (bicara | kontrib) (translate animals)

Melbourne (/ˈmɛlbərn/ simak MEL-bərn)[8][9] adalah ibu kota dan kota terpadat di negara bagian Victoria sekaligus kota terpadat kedua di Australia dan Oseania.[1] Namanya mengacu kepada wilayah perkotaan seluas 99.925 km2 (38.581 sq mi)[2] yang terdiri atas satu wilayah metropolitan dan 31 kotamadya.[10] Nama Melbourne juga sering dipakai untuk menyebut kawasan pusat kota. Kota ini menduduki sebagian besar pesisir Teluk Port Phillip dan menyebar ke pedalaman hingga barisan pegunungan Dandenong dan Macedon, Semenanjung Mornington, dan Lembah Yarra. Jumlah penduduknya kurang lebih 4,9 juta (19% penduduk Australia). Penduduknya disebut "Melburnian".[11][12]

Melbourne
Victoria
Peta Melbourne, Australia
Peta Melbourne, Australia
Melbourne di Australia
Melbourne
Melbourne
Koordinat37°48′49″S 144°57′47″E / 37.81361°S 144.96306°E / -37.81361; 144.96306
Jumlah penduduk5,000,000 (2018)[1] (ke-2)
 • Kepadatan50/km2 (130/sq mi)
Didirikan30 Agustus 1835
Ketinggian31 m (102 ft)
Luas9.992,5 km2 (3.858,1 sq mi)(GCCSA)[2]
Zona waktuAEST (UTC+10)
 • Musim Panas (DST)AEDT (UTC+11)
Letak
LGA31 kotamadya di Melbourne Raya
CountyGrant, Bourke, Mornington
Daerah pemilihan negara bagian54 daerah pemilihan
Divisi Federal23 divisi
Suhu maks rata-rata Suhu min rata-rata Curah hujan tahunan
20.4 °C
69 °F
11.4 °C
53 °F
602,6 mm
23,7 in

Kota ini didirikan tanggal 30 Agustus 1835 di koloni kerajaan New South Wales oleh pemukim bebas dari koloni Daratan Van Diemen.[13] Kota ini menjadi permukiman berbadan hukum pada tahun 1837 dan mengambil nama Perdana Menteri Britania Raya, William Lamb, 2nd Viscount Melbourne.[13] Melbourne diresmikan sebagai kota oleh Ratu Victoria pada tahun 1847, kemudian menjadi ibu kota koloni baru Victoria tahun 1851.[14] Berkat demam emas Victoria tahun 1850-an, kota ini memasuki masa keemasan "Marvellous Melbourne" dan menjelma menjadi salah satu kota terpenting di Imperium Britania dan salah satu kota terbesar dan terkaya di dunia.[15][16] Usai federasi Australia tahun 1901, Melbourne menjadi pusat pemerintahan sementara Australia sampai Canberra ditetapkan sebagai ibu kota permanen pada tahun 1927.[17] Kini, Melbourne merupakan pusat keuangan terdepan di kawasan Asia-Pasifik dan menempati peringkat ke-20 dalam Global Financial Centres Index.[18]

Berbagai lembaga kebudayaan ternama di Australia bertempat di kota ini, termasuk Melbourne Cricket Ground, National Gallery of Victoria, dan Royal Exhibition Building yang terdaftar sebagai Warisan Dunia. Kota ini juga merupakan tempat lahirnya impresionisme Australia, sepak bola Australia, perfilman, industri televisi, dan tarian kontemporer Australia. Melbourne diberi gelar Kota Sastra UNESCO dan pusat seni jalanan, musik langsung, dan teater global. Melbourne adalah tuan rumah sejumlah kegiatan internasional tahunan seperti Australian Grand Prix, Australian Open, dan Melbourne Cup. Kota ini juga pernah menyelenggarakan Olimpiade Musim Panas 1956 dan Pesta Olahraga Persemakmuran 2006. Berkat kemajuan sektor hiburan, pariwisata, olahraga,[19] pendidikan, layanan kesehatan, penelitian dan pengembangan, Melbourne mendapat gelar kota ternyaman kedua di dunia dari Economist Intelligence Unit.[20]

Bandara utama yang melayani kota ini adalah Bandar Udara Melbourne (juga disebut Bandar Udara Tullamarine), bandara tersibuk kedua di Australia. Port of Melbourne merupakan pelabuhan tersibuk di Australia.[21] Stasiun utama kereta metropolitan di kota ini adalah stasiun Flinders Street. Stasiun utama kereta regional dan kereta jalanan di kota ini adalah stasiun Southern Cross. Melbourne juga memiliki jaringan jalan bebas hambatan terbesar di Australia dan jaringan trem kota terbesar di dunia.[22]

Sejarah

Sejarah awal dan pembangunan

Pribumi Australia sudah menetap di daerah Melbourne selama 31.000 hingga 40.000 tahun.[23] Ketika pemukim Eropa datang pada abad ke-19, hampir 2.000 pemburu-pengumpul dari tiga suku besarWurundjeri, Boonwurrung, dan Wathaurong—menghuni daerah ini.[24][25] Daerah ini merupakan tempat bertemunya persemakmuran suku Kulin serta sumber pangan dan air yang penting.[26][27]

Permukiman Britania pertama di Victoria, waktu itu bagian dari koloni tahanan New South Wales, didirikan oleh Kolonel David Collins pada Oktober 1803 di Sullivan Bay, dekat Sorrento. Para pemukim menganggap daerah ini kekurangan sumber daya. Mereka pindah ke Daratan Van Diemen (sekarang Tasmania) pada tahun berikutnya dan mendirikan kota Hobart. Mereka mencoba lagi bermukim di Melbourne 30 tahun kemudian.[28]

 
Ilustrasi perundingan John Batman dengan para tetua suku Wurundjeri pada akhir abad ke-19

Pada bulan Mei dan Juni 1835, John Batman, tokoh asosiasi pemukim Port Phillip di Daratan Van Diemen, menjelajahi kawasan Melbourne dan mengklaim telah merundingkan pembelian tanah seluas 600.000 are (60 km2) dengan delapan tetua suku Wurundjeri.[26][27] Batman memilih tanah di bantaran utara Sungai Yarra dan menyatakan bahwa "sebuah desa akan dibangun di sini", lalu berlayar kembali ke Daratan Van Diemen.[29] Pada Agustus 1835, sekelompok pemukim dari Daratan Van Diemen datang dan bermukim di tanah tempat Melbourne Immigration Museum saat ini berdiri. Batman dan rekan-rekannya menyusul pada bulan berikutnya. Kedua kelompok pemukim sepakat untuk berbagi tempat. Waktu itu, permukiman ini dikenal dengan nama pribumi Dootigala.[30][31]

Perjanjian Batman dengan suku Aborigin dibatalkan oleh Richard Bourke, Gubernur New South Wales yang saat itu menguasai seluruh Australia timur. Semua anggota asosiasi mendapat kompensasi.[26] Pada tahun 1836, Bourke menetapkan kota ini sebagai ibu kota administratif Distrik Port Phillip, New South Wales, dan menerbitkan rancangan tata kota pertama bernama Hoddle Grid pada tahun 1837.[32] Kota ini sempat diberi nama Batmania,[33] kemudian diganti menjadi Melbourne tahun 1837 sesuai nama Perdana Menteri Britania Raya, William Lamb, 2nd Viscount Melbourne; kediaman keluarganya bernama Melbourne Hall yang terletak di kota dagang Melbourne, Derbyshire. Pada tahun yang sama, kantor pos kota dibuka secara resmi dengan nama yang sama.[34]

Pada 1836 hingga 1842, suku-suku Aborigin Victoria kehilangan tanahnya karena ditempati oleh pemukim Eropa.[35] Pada Januari 1844, 675 warga Aborigin diketahui tinggal di perkampungan kumuh di Melbourne.[36] Departemen Kolonial Britania mengangkat lima Pelindung Aborigin untuk mengurus suku Aborigin di Victoria. Tahun 1839, aktivitas mereka dihentikan oleh kebijakan tanah yang berpihak dengan para pemukim ilegal yang menduduki tanah suku Aborigin.[37] Pada 1845, hampir 240 pendatang kaya asal Eropa memegang izin mukim di Victoria. Mereka menjadi penggerak politik dan ekonomi utama di Victoria selama beberapa generasi.[38]

Surat paten Ratu Victoria tertanggal 25 Juni 1847 meresmikan status kota Melbourne.[14] Pada 1 Juli 1851, Distrik Port Phillip dipisahkan dari New South Wales dan menjadi Koloni Victoria yang beribu kota di Melbourne.[39]

Demam emas Victoria

 
"Canvas Town" (Kota Tenda) di Melbourne Selatan menjadi tempat tinggal sementara bagi ribuan migran yang tiba setiap minggu di tengah demam emas 1850-an.

Penemuan emas di Victoria pada pertengahan 1851 memicu demam emas. Melbourne, kota terbesar di koloni ini, mengalami pertumbuhan pesat. Dalam kurun beberapa bulan, jumlah penduduk kota hampir berlipat ganda dari 25.000 jiwa menjadi 40.000 jiwa.[40] Pertumbuhan eksponensial pun terjadi. Pada tahun 1865, Melbourne mengalahkan Sydney sebagai kota berpenduduk terbanyak di Australia.[41]

Berkat influks migran dari berbagai koloni dan negara lain, khususnya Eropa dan Tiongkok, perkampungan kumuh merebak di Melbourne, termasuk Chinatown dan "kota tenda" sementara di bantaran selatan Sungai Yarra. Usai Pemberontakan Eureka tahun 1854, dukungan masyarakat terhadap penderitaan penambang memicu perubahan politik besar di koloni ini, termasuk perbaikan kondisi kerja di sektor pertambangan, pertanian, pabrik, dan UKM. Pemberontakan ini diikuti oleh orang-orang dari 20 suku bangsa sehingga bisa dibayangkan besarnya arus imigrasi kala itu.[42]

 
Kerumunan di luar Mahkamah Agung Victoria menyambut pembebasan pemberontak Eureka tahun 1855

Seiring meningkatnya peredaran uang usai demam emas serta kebutuhan gedung pemerintahan, program pembangunan sipil massal dimulai. Pada tahun 1850-an dan 1860-an, Parliament House, Treasury Building, Old Melbourne Gaol, Victoria Barracks, State Library, University of Melbourne, General Post Office, Customs House, Melbourne Town Hall, St Patrick's Cathedral dibangun, tetapi banyak di antaranya yang mangkrak puluhan tahun dan bahkan belum selesai hingga 2018.

Pinggiran kota terdalamnya berpola kotak-kotak dengan selang satu mil dan dilintasi oleh jalan raya dan jalan taman lingkar yang mengitari pusat kota. Tata kota ini diwujudkan[oleh siapa?] pada tahun 1850-an dan 1860-an. Daerah ini langsung dipenuhi rumah baris, rumah terpisah, dan puri mewah. Sebagian jalan besarnya menjelma menjadi pusat belanja. Melbourne menjadi pusat keuangan raksasa, tempat bermarkasnya bank-bank besar, Royal Mint, dan bursa efek pertama di Australia (tahun 1861).[43] Melbourne Cricket Club mulai berkandang di MCG sejak 1855. Anggota Melbourne Football Club menyusun aturan sepak bola Australia tahun 1859.[44] Tahun 1861, Melbourne Cup ke-1 diselenggarakan. Melbourne meresmikan tugu publik pertamanya, patung Burke dan Wills, pada tahun 1864.

Dengan berakhirnya demam emas tahun 1860, Melbourne terus berkembang sebagai pelabuhan ekspor hasil tani Victoria (khususnya wol) dan sektor manufaktur yang dilindungi oleh tarif tinggi. Jaringan rel kereta api melingkar dibangun hingga pedesaan pada akhir 1850-an. Pembangunan gedung-gedung pemerintahan besar berlanjut pada 1860-an dan 1870-an, termasuk Supreme Court, Government House, dan Queen Victoria Market. Pusat kota mulai dijejali pertokoan dan perkantoran, bengkel, dan gudang. Beberapa bank dan hotel besar berdiri menghadap jalan raya utama. Puri-puri mewah berdiri di ujung timur Collins Street berdampingan dengan rumah-rumah kecil di belakangnya. Jumlah penduduk Aborigin terus menyusut, berkurang 80% pada tahun 1863, akibat wabah penyakit (khususnya cacar[24]), kekerasan di desa, dan perampasan tanah.

Kenaikan dan penurunan harga tanah

 
Litograf Royal Exhibition Building, tempat diselenggarakannya Melbourne International Exhibition tahun 1880

Dasawarsa 1880-an adalah masa-masa pertumbuhan pesat. Kepercayaan konsumen, kemudahan kredit, dan kenaikan harga tanah memicu pembangunan besar-besaran. Di tengah lonjakan harga tanah, Melbourne menjadi kota terkaya di dunia[15] dan kota terbesar kedua di Imperium Britania setelah London.[butuh rujukan]

Dasawarsaa ini diawali dengan Melbourne International Exhibition yang diadakan tahun 1880 di Exhibition Building. Pada ahun itu, gedung operator telepon dibangun, kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu St Paul's Cathedral; tahun 1881, lampu listrik dipasang di Eastern Market. Pada tahun berikutnya, gardu pembangkit berkapasitas 2.000 lampu mulai beroperasi.[45] Tahun 1885, jalur pertama sistem trem kabel Melbourne dibangun, lalu berkembang menjadi sistem trem terbesar di dunia pada 1890.

 
Federal Coffee Palace, salah satu hotel mewah yang dibangun pada musim kenaikan harga tanah

Pada 1885, wartawan Inggris George Augustus Henry Sala menciptakan istilah "Marvellous Melbourne" yang populer hingga abad ke-20 dan masih dipakai sampai sekarang oleh warga Melbourne.[46] Musim kenaikan harga tanah Melbourne mencapai puncaknya tahun 1888 berkat kepercayaan konsumen dan meroketnya nilai jual tanah.[47] Berkat kenaikan harga tanah, bangunan-bangunan komersial besar, istana kopi, rumah baris, dan puri mewah dibangun di seluruh kota.[47] Pembangunan pabrik hidrolik pada tahun 1887 memungkinkan lift diproduksi di Melbourne. Setelah itu, gedung tinggi generasi pertama mulai dibangun,[48] termasuk APA Building, salah satu gedung komersial tertinggi di dunia pada tahun 1889.[47] Jaringan kereta api lingkar kota juga diperluas.[49]

Tahun 1888, Exhibition Building menjadi tuan rumah kegiatan kedua yang lebih besar daripada sebelumnya, Melbourne Centennial Exhibition. Dampaknya, banyak hotel baru dibangun, termasuk Federal Hotel berkapasitas 500 kamar, The Palace Hotel di Bourke Street (dua-duanya sudah dihancurkan), dan perluasan Grand (Windsor).

Boosterisme (pencitraan) dadakan yang menjadi ciri khas Melbourne berakhir pada awal 1890-an akibat depresi ekonomi parah yang mengacaukan industri keuangan dan properti lokal.[47][50] 16 "bank tanah" kecil dan perkumpulan bangunan ditutup dan 133 perseroan terbatas bangkrut. Krisis keuangan Melbourne merupakan salah satu faktor depresi ekonomi Australia 1890-an dan krisis perbankan Australia 1893. Efeknya sangat membekas di kota ini. Pembangunan baru menggeliat kembali pada akhir 1890-an.[51][52]

Ibu kota de facto

 
The Big Picture, pembukaan Parlemen Australia pertama tanggal 9 Mei 1901, dilukis oleh Tom Roberts.

Ketika Australia difederasikan tanggal 1 Januari 1901, Melbourne dipilih sebagai pusat pemerintahan. Parlemen federal pertama melakukan sidang pada 9 Mei 1901 di Royal Exhibition Building, kemudian pindah ke Victorian Parliament House sampai 1927, dan akhirnya pindah permanen ke Canberra. Gubernur Jenderal Australia berkediaman di Government House di Melbourne sampai 1930. Banyak lembaga negara berpusat di Melbourne sampai abad ke-20.[53]

Periode pascaperang

Beberapa tahun setelah Perang Dunia II, Melbourne berkembang pesat. Pertumbuhannya didongkrak oleh imigrasi pascaperang ke Australia, kebanyakan dari Eropa Selatan dan Mediterania.[54] Meski "Paris End" di Collins Street menjadi pelopor budaya butik dan kafe terbuka di Melbourne,[55] pusat kotanya dianggap membosankan—daerah suram yang penuh pegawai kantoran—dan tergambar dalam lukisan terkenal karya John Brack, Collins St., 5 pm (1955).[56]

 
ICI House, simbol kemajuan dan modernitas Melbourne pada masa pascaperang

Batas ketinggian bangunan di CBD dicabut tahun 1958 seiring rampungnya ICI House. Sejak saat itu, berbagai pencakar langit mulai menghiasi kota. Perluasan pinggiran kota semakin gencar dan dibarengi oleh pembangunan pusat-pusat perbelanjaan baru seperti Chadstone Shopping Centre.[57] CBD dan St Kilda Road juga direnovasi sehingga kota ini tampak lebih modern.[58] Peraturan anti-kebakaran dan peremajaan kota mengharuskan sebagian besar gedung CBD sebelum perang dirubuhkan seluruhnya atau dipangkas separuh melalui kebijakan fasadisme. Puri-puri besar di pinggiran kota yang berdiri pada musim kenaikan harga tanah juga dihancurkan atau dikurangi ukurannya.

Untuk melawan arus pertumbuhan pinggiran kota yang kepadatannya rendah, pemerintah melalui Housing Commission of Victoria mencanangkan proyek perumahan umum kontroversial di pusat kota. Kawasan permukiman yang sudah ada dihancurkan dan menara-menara hunian dibangun di atasnya.[59] Beberapa tahun kemudian, seiring meningkatnya jumlah pemilik kendaraan bermotor, pembangunan jalan tol dan jalan bebas hambatan mempercepat perkembangan pinggiran kota dan menyusutkan populasi pusat kota. Pemerintahan Bolte ingin mempercepat modernisasi Melbourne. Proyek-proyek jalan besar seperti penataan ulang St Kilda Junction, pelebaran Hoddle Street, dan Rencana Transportasi Melbourne 1969 mengubah Melbourne menjadi kota yang ramah mobil.[60]

Lonjakan sektor keuangan dan pertambangan Australia tahun 1969 dan 1970 menarik perusahaan-perusahaan besar seperti BHP Billiton dan Rio Tinto untuk bermarkas di kota ini. Nauru, negara yang ekonominya sedang meroket waktu itu, menanamkan modal dalam berbagai proyek di Melbourne, termasuk pembangunan Nauru House.[61] Melbourne bertahan sebagai pusat bisnis dan keuangan utama Australia hingga akhir 1970-an sebelum disalip oleh Sydney.[62]

Melbourne mengalami kelesuan ekonomi pada tahun 1989 hingga 1992 setelah beberapa lembaga keuangan di sana bangkrut. Pada tahun 1992, pemerintahan Kennett yang baru saja terpilih mencoba membangkitkan ekonomi melalui program padat karya besar-besaran dan pencitraan kota sebagai destinasi wisata untuk acara-acara besar dan ajang olahraga.[63] Waktu itu, Australian Grand Prix dipindahkan dari Adelaide ke Melbourne. Proyek-proyek besar di kota ini meliputi gedung baru Melbourne Museum, Federation Square, Melbourne Exhibition and Convention Centre, Crown Casino, dan jalan tol CityLink. Pemerintah juga melepaskan sejumlah sarana dan prasarana ke pihak swasta, termasuk listrik dan transportasi umum, serta memangkas anggaran kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur transportasi umum.[64]

Masa kini

Sejak pertengahan 1990-an, Melbourne memiliki pertumbuhan penduduk dan lapangan kerja yang tetap. Investasi ke industri dan pasar properti di kota ini terus meningkat. Peremajaan pusat kota dilakukan di Southbank, Port Melbourne, Melbourne Docklands, dan South Wharf. Menurut Australian Bureau of Statistics, Melbourne mengalami pertumbuhan penduduk dan ekonomi tertinggi di antara ibu kota negara bagian Australia selama tiga tahun sampai Juni 2004.[65] Faktor-faktor tersebut mempercepat pertumbuhan penduduk dan perluasan kawasan pinggiran kota sepanjang 2000-an.

Sejak 2006, pertumbuhan kota meluas hingga "jalur hijau" dan melewati batas pertumbuhan kota. Prediksi pertumbuhan populasi hingga 5 juta orang memaksa pemerintah Victoria meninjau ulang batas pertumbuhan pada tahun 2008 dalam rangka strategi Melbourne @ Five Million.[66] Tahun 2009, Melbourne tidak begitu terdampak oleh krisis keuangan akhir 2000-an bila dibandingkan dengan kota-kota lain di Australia. Jumlah lapangan kerja yang dibuka di Melbourne saat itu lebih banyak daripada kota-kota lain, hampir menyamai jumlah lapangan kerja di Brisbane sekaligus Perth.[67] Pasar properti Melbourne dipatok dengan harga tinggi.[68] Akibatnya, harga properti dan harga sewa mencapai titik termahal sepanjang sejarah Melbourne.[69]

Pemandangan Melbourne Docklands dan langit-langit kota dari Waterfront City ke arah Victoria Harbour.

Geografi

 
Peta wilayah perkotaan Melbourne dan Geelong

Melbourne terletak di sebelah tenggara daratan utama Australia, tepatnya di negara bagian Victoria. Kota ini berdiri di atas pertemuan aliran lava Kuarter ke barat, batu lumpur Siluria ke timur, dan endapan pasir Holosen ke tenggara di sepanjang Port Phillip. Pinggiran kota tenggara berdiri di atas patahan Selwyn yang membelah Mount Martha dan Cranbourne.

Melbourne menyebar mengikuti Sungai Yarra hingga Lembah Yarra dan Barisan Dandenong ke timur. Kota ini meluas ke utara melewati lembah semak berbukit di daerah aliran anak sungai Yarra—Moonee Ponds Creek (hingga Bandara Tullamarine), Merri Creek, Darebin Creek, dan Plenty River—sampai koridor kota pinggiran terluar Craigieburn dan Whittlesea.

Kota ini menyebar ke tenggara melalui Dandenong ke koridor kota Pakenham sampai West Gippsland, lalu ke selatan melalui lembah Dandenong Creek, Mornington Peninsula, dan kota Frankston yang mencakup perbukitan Olivers Hill, Mount Martha, dan Arthurs Seat, menyusuri pesisir Port Phillip, dan membentuk satu konurbasi tunggal sampai kota pinggiran mewah Portsea dan Point Nepean. Di sebelah barat, kota ini meluas mengikuti aliran Sungai Maribyrnong dan anak-anak sungainya ke utara hingga Sunbury dan kaki bukit Barisan Macedon, kemudian menutupi dataran vulkanik hingga Melton di barat dan Werribee di kaki bukit pegunungan granit You Yangs di sebelah barat daya CBD. Sungai Little dan kota kecil Little River menjadi batas antara Melbourne dan Geelong.

 
Moondah Beach, Mount Eliza

Pantai-pantai besar di Melbourne terletak di pesisir Teluk Port Phillip, antara lain Port Melbourne, Albert Park, St Kilda, Elwood, Brighton, Sandringham, Mentone, Frankston, Altona, Williamstown, dan Werribee South. Tempat berselancar terdekat terletak 85 kilometer (53 mi) di sebelah tenggara CBD Melbourne di Rye, Sorrento, dan Portsea.[70][71]

Iklim

 
Brighton Beach usai hujan badai musim gugur. Melbourne disebut-sebut mengalami "empat musim dalam sehari" karena cuacanya selalu berubah.

Melbourne memiliki iklim samudra sedang (klasifikasi iklim Köppen Cfb) dengan musim panas hangat hingga panas dan musim dingin sejuk.[72][73] Melbourne dikenal karena kondisi cuacanya yang berubah-ubah karena terletak di perbatasan daratan panas dan perairan selatan yang dingin. Perbedaan suhu sangat mencolok sepanjang musim semi dan panas dan menciptakan batas udara dingin. Batas udara dingin menyebabkan berbagai macam cuaca ekstrem, mulai dari angin kencang sampai badai petir dan badai es, penurunan suhu drastis, dan hujan sangat lebat. Musim dingin biasanya cukup stabil, tetapi agak lembap dan cenderung berawan.

Port Phillip biasanya lebih hangat daripada perairan dan/atau daratan sekitarnya, terutama pada saat musim semi dan gugur. Suhu ini menghasilkan "efek teluk" yang sama seperti "efek danau" di iklim dingin, ketika hujan lebih lebat di bawah angin teluk. Hujan yang relatif lebat bisa turun di tempat yang sama dalam waktu yang lama (biasanya daerah pinggiran timur), sedangkan Melbourne dan daerah sekitarnya tetap kering. Berkat bayangan hujan di Barisan Otway, seluruh Melbourne bisa dikatakan lebih kering daripada Victoria selatan pada umumnya. Di kota dan sekitarnya, curah hujan sangat bervariasi, mulai dari 425 milimeter (17 in) di Little River sampai 1.250 milimeter (49 in) di batas timur kota di Gembrook. Cuaca cerah di Melbourne berlangsung selama 48,6 hari setiap tahun. Suhu embun saat musim panas berkisar antara 95 °C (203 °F) hingga 117 °C (243 °F).[74]

Melbourne juga rawan mengalami hujan konvektif terbatas yang terbentuk ketika udara dingin melintasi Victoria, apalagi setelah cuaca cerah pada siang hari. Hujannya sangat lebat dan biasanya disertai hujan es, angin kencang, dan penurunan suhu secara drastis, tetapi berlangsung sangat cepat. Cuaca sesudahnya relatif tenang dan cerah dan suhunya kembali seperti biasa. Hujan seperti ini terjadi dalam kurun beberapa menit dan bisa berulang beberapa kali dalam satu hari. Melbourne pun dijuluki kota yang memiliki "empat musim sehari".[75] Julukan ini sudah populer di kalangan warga kota.[76] Suhu terendah sepanjang sejarah kota ini adalah −28 °C (−18 °F) pada tanggal 21 Juli 1869.[77] Suhu terpanas sepanjang sejarah kota ini adalah 464 °C (867 °F) pada 7 Februari 2009.[78] Meski salju sering turun di dataran tinggi di pinggiran terluar Melbourne, salju tidak pernah turun di kawasan CBD sejak 1986.[79]

Suhu laut rata-rata berkisar antara 146 °C (295 °F) pada September hingga 188 °C (370 °F) pada Februari;[80] kisaran suhu laut rata-rata di Port Melbourne juga sama.[81]

Data iklim Melbourne Regional Office
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor tertinggi °C (°F) 45.6
(114.1)
46.4
(115.5)
41.7
(107.1)
34.9
(94.8)
28.7
(83.7)
22.4
(72.3)
23.3
(73.9)
26.5
(79.7)
31.4
(88.5)
36.9
(98.4)
40.9
(105.6)
43.7
(110.7)
46.4
(115.5)
Rata-rata tertinggi °C (°F) 26.3
(79.3)
26.6
(79.9)
24.4
(75.9)
21.0
(69.8)
17.5
(63.5)
14.8
(58.6)
14.2
(57.6)
15.7
(60.3)
17.7
(63.9)
20.1
(68.2)
22.6
(72.7)
24.4
(75.9)
20.4
(68.7)
Rata-rata harian °C (°F) 21.0
(69.8)
21.3
(70.3)
19.5
(67.1)
16.4
(61.5)
13.7
(56.7)
11.4
(52.5)
10.7
(51.3)
11.8
(53.2)
13.5
(56.3)
15.4
(59.7)
17.6
(63.7)
19.3
(66.7)
16.0
(60.8)
Rata-rata terendah °C (°F) 15.6
(60.1)
16.0
(60.8)
14.5
(58.1)
11.8
(53.2)
9.8
(49.6)
7.9
(46.2)
7.1
(44.8)
7.8
(46)
9.2
(48.6)
10.6
(51.1)
12.6
(54.7)
14.1
(57.4)
11.4
(52.5)
Rekor terendah °C (°F) 5.5
(41.9)
4.5
(40.1)
2.8
(37)
1.5
(34.7)
−1.1
(30)
−2.2
(28)
−2.8
(27)
−2.1
(28.2)
−0.5
(31.1)
0.1
(32.2)
2.5
(36.5)
4.4
(39.9)
−2.8
(27)
Curah hujan mm (inci) 45.1
(1.776)
39.9
(1.571)
40.7
(1.602)
50.2
(1.976)
46.5
(1.831)
46.5
(1.831)
44.7
(1.76)
50.5
(1.988)
52.9
(2.083)
58.5
(2.303)
63.1
(2.484)
64.1
(2.524)
602.6
(23.724)
Rata-rata hari hujan (≥ 0.2mm) 8.7 6.6 9.3 10.5 12.2 13.5 14.4 15.3 14.0 13.3 11.3 10.0 139.1
Rata-rata sinar matahari bulanan 266.6 228.8 223.2 186.0 142.6 120.0 136.4 164.3 183.0 223.2 225.0 263.5 2.362,6
Sumber: Bureau of Meteorology.[82][83][84]

Isu lingkungan

 
Golden Summer, Eaglemont, dilukis tahun 1889 oleh seniman Mazhab Heidelberg, Arthur Streeton, menampilkan desa pinggiran Heidelberg di tengah kekeringan El Niño. Daerah ini sekarang terurbanisasi mengikuti penyebaran kota Melbourne.

Seperti daerah perkotaan pada umumnya, Melbourne menghadapi banyak permasalahan lingkungan. Beberapa di antaranya disebabkan oleh sebaran kota yang besar dan tingginya kebutuhan infrastruktur dan prasarana. Salah satu isu yang dihadapi adalah dampak kekeringan terhadap pasokan air. Kekeringan rutin dan suhu musim panas yang selalu tinggi mengurangi pasokan air Melbourne. Perubahan iklim berpotensi memperparah dampaknya dalam jangka panjang.[85] Ketika kekeringan tahun 2000-an, pemerintahan Bracks memberlakukan pembatasan air dan kebijakan-kebijakan lain seperti daur ulang air, insentif tangki air di rumah, sistem air limbah, kampanye kesadaran konsumsi air, dan inisiatif penghematan dan pemakaian ulang air. Karena pasokan air terus turun, pemerintah mengambil keputusan selanjutnya; pada Juni 2007, pemerintahan Bracks mengumumkan pembangunan pabrik desalinasi Wonthaggi senilai $3,1 miliar[86] dan North-South Pipeline dari Lembah Goulburn di sebelah utara Victoria ke Melbourne. Kedua proyek ini tidak dipakai saat kekeringan tahun 2010 dan dicap sebagai proyek 'gajah putih'.[87]

Menanggapi perubahan iklim, pada tahun 2002, City of Melbourne menetapkan target pengurangan emisi karbon hingga nol persen pada 2020.[88] Moreland City Council mencanangkan program Zero Moreland. Tidak semua kota pinggiran metropolitan menerapkan kebijakan serupa; pada tahun 2009, City of Glen Eira memutuskan untuk tidak menerapkan kebijakan bebas karbon.[89] Melbourne memiliki salah satu sebaran kota terbesar di dunia karena maraknya permukiman berkepadatan rendah sehingga pinggiran kotanya menyebar sangat luas. Permukiman-permukiman ini memiliki ketergantungan mobil yang tinggi dan kekurangan transportasi umum, kecuali di pinggiran terdalam.[90] Sebagian besar tumbuhan di dalam kota merupakan spesies non-endemik, rata-rata berasal dari Eropa, termasuk spesies invasif dan rumput merambat liar.[91] Hama kota yang tumbuh subur di kota ini adalah kerak ungu,[92] merpati liar,[93] tikus got,[94][95] tawon Eropa,[96] starling Eropa, dan serigala merah.[97] Sejumlah kota pinggiran terluar, terutama kota-kota yang terletak dekat Lembah Yarra dan perbukitan di sebelah timur laut dan timur, sudah lama tidak mengalami kebakaran regeneratif sehingga kawasan semak kota tidak cukup subur. Departemen Keberlanjutan dan Lingkungan berupaya menyelesaikan masalah ini dengan memicu kebakaran rutin dengan sengaja.[98][99] Polusi udara diatur oleh EPA Victoria dan beberapa dewan kota setempat. Menurut standar global, kualitas udara Melbourne dianggap baik.[100] Musim panas dan gugur menghasilkan kabut asap pekat setiap tahunnya di wilayah kota.[101][102]

Isu lingkungan terbaru di Melbourne adalah Port Phillip Channel Deepening Project, proyek pengerukan Teluk Port Phillip yang dicanangkan oleh pemerintah Victoria untuk memperdalam kanal pelabuhan Melbourne. Proyek ini memancing kontroversi dan terikat aturan ketat untuk mencegah dampak tumpahan logam berat dan sedimen industri lainnya terhadap kawasan pantai dan spesies liar di laut.[71][103] Masalah polusi utama lainnya di Melbourne adalah kandungan bakteri, termasuk E. coli, di Sungai Yarra dan anak-anak sungainya akibat buruknya sistem septik[104] dan sampah. Hampir 350.000 puntung rokok dibuang ke saluran pipa air hujan setiap hari.[105] Pemerintah mencanangkan sejumlah program untuk meminimalkan polusi pantai dan sungai.[71][106] Pada Februari 2010, pemerintah meluncurkan The Transition Decade, program keberlanjutan masyarakat, ekonomi, dan lingkungan.[107]

Struktur kota

 
Pemandangan CBD dan pinggiran kota terdalam dari udara
Berkas:RBGV MG Ornamental Lake2017.jpg
Pemandangan Royal Botanic Gardens dari udara

Hoddle Grid, tata jalanan kota berselang ±1 x 12 mil (1,61 x 0,80 km), membentuk inti distrik bisnis pusat (CBD) Melbourne. Sungai Yarra membatasi tata jalan ini di sebelah selatan. Pembangunan perkantoran, kawasan komersial, dan kawasan publik di Southbank dan Docklands membuat kedua distrik ini seolah seperti CBD kedua, tetapi bukan bagian dari CBD. Jalanan komersial seperti Block Arcade and Royal Arcade adalah efek samping tata jalan CBD.[108][109]

Berbeda dengan kota-kota lain di Australia, CBD Melbourne tidak punya batas ketinggian. Karena itu, CBD Melbourne merupakan permukiman terpadat di Australia dengan kepadatan 19.500 jiwa/km².[110] Jumlah pencakar langit di Melbourne lebih banyak daripada kota lainnya di Australia. Eureka Tower di Southbank adalah bangunan tertinggi di kota ini.[111]

CBD dan daerah sekitarnya juga memiliki banyak bangunan bersejarah seperti Royal Exhibition Building, Melbourne Town Hall, dan Parliament House.[112][113] Meski disebut pusat kota (city centre), daerah ini bukan pusat demografis Melbourne. Karena kota ini menyebar ke tenggara, pusat demografisnya terletak di Glen Iris.[114]

Melbourne seperti ibu kota negara bagian lainnya di Australia. Pada pergantian abad ke-20, kota ini meluas mengikuti prinsip 'seperempat are rumah dan kebun' untuk setiap keluarga, biasa disebut Impian Australia. Seiring populernya mobil pribadi pasca-1945, prinsip ini menghasilkan struktur kota ramah mobil yang kini bertahan di kawasan pinggiran tengah dan luar. Sebagian besar wilayah metropolitan Melbourne terdiri atas permukiman berkepadatan rendah, sedangkan permukiman di dekat pusat kota berkepadatan menengah dan mengutamakan angkutan umum. Kawasan pusat kota, Docklands, St. Kilda Road, dan Southbank memiliki kepadatan tinggi.

Melbourne sering disebut kota kebun Australia. Negara bagian Victoria dulu dijuluki negara bagian kebun (the garden state).[101][115][116] Ada banyak taman dan kebun di Melbourne.[117] Beberapa di antaranya terletak di CBD dan memiliki beragam spesies tumbuhan biasa dan langka, alam buatan, jalur pejalan kaki, dan jalan raya berjajarkan pepohonan. Taman-taman di Melbourne memiliki reputasi sebagai taman publik terbaik di antara kota-kota besar di Australia.[118] Taman juga dibangun di kota-kota pinggiran Melbourne seperti Stonnington, Boroondara, dan Port Phillip, sebelah tenggara CBD. Beberapa taman nasional ditetapkan di sekeliling perkotaan Melbourne, antara lain Taman Nasional Mornington Peninsula, Taman Nasional Laut Port Phillip Heads, dan Taman Nasional Point Nepean di sebelah tenggara, Taman Nasional Organ Pipes di sebelah utara, dan Taman Nasional Dandenong Ranges di sebelah timur. Sejumlah taman negara bagian juga ditetapkan tepat di luar batas kota Melbourne.[119][120] Kawasan perkotaan Melbourne dibagi menjadi ratusan kota pinggiran (untuk keperluan penetapan alamat dan pos) dan diberi status wilayah pemerintah daerah (local government area/LGA),[121] 31 di antaranya terletak di dalam wilayah metropolitan.[122]

Perumahan

 
Rumah baris "Melbourne Style" banyak dijumpai di pinggiran kota dalam dan sering mengalami gentrifikasi.

Perumahan umum di Melbourne tidak banyak dan permintaan rumah kontrakan terus meningkat. Seiring waktu, harga kontrakan semakin tidak terjangkau bagi sebagian warga.[123][124][125] Perumahan umum disediakan oleh Housing Commission of Victoria, badan yang beroperasi di bawah kerangka kerja Commonwealth-State Housing Agreement yang memandatkan pemerintah federal dan negara bagian untuk mendanai proyek perumahan.

Melbourne mengalami pertumbuhan penduduk tinggi yang turut meingkatkan kebutuhan tempat tinggal. Lonjakan pembangunan rumah menaikkan harga dan biaya sewa rumah serta ketersediaan semua jenis rumah. Pengaplingan tanah marak terjadi di pinggiran terluar Melbourne melalui berbagai paket rumah dan lahan yang ditawarkan pengembang. Kebijakan tata kota selama ini mendorong pembangunan permukiman berkepadatan menengah dan tinggi di daerah-daerah lama dengan akses transportasi umum dan prasarana lainnya. Sepuluh tahun sejak kebijakan tersebut diberlakukan, tanah terbengkalai di pinggiran kota lingkar tengah dan luar Melbourne mulai dimanfaatkan kembali secara massal.[126]

Demografi

 
Pemandangan kota Melbourne
 
Pemandangan kota Melbourne
 
Pemandangan kota Melbourne

Penduduk Melbourne umumnya adalah turunan dari pendatang dari Britania Raya, khususnya Inggris dan Irlandia yang sudah menetap sejak lama. Namun sejak puluhan dekade terakhir Melbourne mengalami peningkatan dalam jumlah pendatang. Tiga kelompok pendatang terbesar adalah dari Yunani, Italia dan Vietnam. Selain itu, ada pula komunitas Tionghoa yang cukup besar di kota ini.

Budaya dan olahraga

Melbourne dikenal sebagai kota yang gila olahraga. Olahraga yang populer di Melbourne termasuk rugbi, kriket, tenis, sepak bola dan bola basket, namun yang paling populer adalah Australian Football atau yang akrab dipanggil footy oleh warga Melbourne. Olahraga footy memang identik dengan kota ini dan negara bagian Victoria secara umumnya; lebih dari setengah tim-tim yang bermain di AFL (Liga Australian Football) berasal dari Melbourne. Menyebut football di Melbourne berarti merujuk kepada olahraga ini, berbeda dari Sydney atau Canberra, di mana kata tersebut merujuk kepada rugbi.

Melbourne banyak menyelenggarakan kejuaraan olahraga internasional setiap tahunnya, mulai dari Formula 1, Australia Terbuka (tenis), Melbourne Cup (kejuaraan pacuan kuda handicap paling bergengsi di dunia) hingga pertandingan kriket pada bulan Desember yang terkenal. Pada tahun 2003, Melbourne merupakan salah satu kota yang menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia Rugbi. Pada tahun 2006, Melbourne akan menyelenggarakan Pesta Olahraga Persemakmuran. Sebelumnya, kota ini pernah menyelenggarakan Olimpiade pada tahun 1956.

Setiap tahunnya kota ini menyelenggarakan beberapa festival yang cukup terkenal, di antaranya Festival Komedi Internasional Melbourne dan Festival Film Internasional Melbourne. Selain itu, Melbourne juga telah melahirkan beberapa artis ternama seperti AC/DC dan Kylie Minogue.

Transportasi

Jalan

Kebanyakan warga Melbourne tergantung pada mobil sebagai mode transportasi utama, khususnya di kawasan luar yang memiliki kebanyakan mobil. Automobil pribadi semakin popular sejak abad ke-20, mengakibatkan pengembangan luas ke suluruh daerah metropolis Melbourne. Dewasa ini, Melbourne memiliki sistem jalan dan motorway yang luas, digunakan ooleh mobil pribadi, taksi, bis dan truk. Jalan raya terbesar ikut Eastern Freeway, Monash Freeway, West Gate Freeway, termasuk jembatan West Gate, dan Metropolitan Ring Road. Dua motorway, yaitu EastLink dan CityLink memungut tol.

Untuk ke kota lain di Australia dengan kendaraan, Melbourne memiliki jaringan jalan bebas hambatan yang sangat memadai. Antara Melbourne dan Sydney dapat melalui Hume Highway yang juga melalui kota lain seperti Goulburn dan Yass. Untuk ke Adelaide, tersedia Princes Highway.

Angkutan Umum

 
Stasiun Flinders Street.

Transportasi umum di Melbourne dilayani oleh kereta api, trem, dan bus. Layanan ini sudah terintegrasi dalam jaringan bernama PTV sehingga satu karcis Myki dapat digunakan untuk ketiga layanan tersebut.

Stasiun utama kereta api Melbourne adalah Flinders St., dan kerata api antarnegara berangkat dari Stasiun Southern Cross. Jalur kereta api pertama dibangun antara kota Melbourne dan Sandhurst pada tahun 1853. Masa ini, jaringan daerah metropolis ikut 200 stasiun dan 16 jalur yang memusatkan di 'City Loop', bagian jalur bawah tanah yang mengelilingi pusat kota. Dari stasiun Southern Cross, ada jalur langsung ke kota Sydney dan Adelaide, serta Geelong, Ballarat, Bendigo, Bairnsdale dan Seymour dengan V/Line.

Melbourne juga memiliki jaringan trem listrik terbesar di dunia, dan satu-satunya di Australia yang terdiri dari beberapa jalur. Pada tahun 2010-11, ada 182.7 juta perjalan naik trem, sepanjang 250km ban, 28 jalur dan 1773 halte trem. Kebanyakan jaringan terletak di median atau tengah jalan, tetapi ada bagian kecil yang memiliki jalur khusus.

Trem Melbourne dianggap artifakt budaya yang daya tarik ikonis. Di lingkar kota, ada jalur trem gratis yang pakai kereta pusaka.

Udara

Melbourne memiliki beberapa bandara, namun yang paling besar adalah Melbourne International Airport atau juga dikenal sebagai Tullamarine Airport karena letaknya berada di daerah Tullamarine yang terletak di barat laut Melbourne. Bandara lainnya adalah Avalon Airport yang terletak antara Melbourne dan Geelong.

Pariwisata

 
Melbourne Aquarium.

Beberapa objek pariwisata yang cukup terkenal di Melbourne adalah:


Sekitar Melbourne

Daerah sekitar Melbourne juga memiliki atraksi tersendiri seperti:

Kejahatan

Meski tingkat kejahatan di Melbourne turun 6,2% pada tahun 2017, kota ini masih memiliki tingkat kejahatan tertinggi di Victoria dengan lebih dari 18.280 pelanggaran per 100.000 penduduk.[127] Namun demikian, Melbourne adalah kota teraman ke-5 di dunia menurut The Economist Safe Cities Index 2017.[128]

Kota kembar

Melbourne memiliki enam kota kembar internasional.[129] Menurut dewan City of Melbourne, "seluruh kota ini diperkaya oleh pengaruh mereka, mulai dari pertukaran pendidikan, kebudayaan, dan olahraga hingga kesempatan kerja sama bisnis yang tidak tertandingi."[130][131][132] Kota-kota tersebut adalah:

Lihat pula

  • Melway, direktori jalan dan sumber informasi umum di Melbourne

Daftar

Referensi

  1. ^ a b "3218.0 – Regional Population Growth, Australia, 2016–17:ESTIMATED RESIDENT POPULATION – Australia's capital city populations, June 2017". Australian Bureau of Statistics. Australian Bureau of Statistics. Diakses tanggal 14 January 2019.  Estimated resident population, 30 June 2017.
  2. ^ a b "3218.0 – Regional Population Growth, Australia, 2015–16: Population Estimates by Statistical Area Level 2 (ASGS 2016), 2006 to 2016". Australian Bureau of Statistics. Australian Bureau of Statistics. 28 July 2017. Diakses tanggal 26 October 2017.  Estimated resident population, 30 June 2016.
  3. ^ "Great Circle Distance between MELBOURNE and CANBERRA". Geoscience Australia. March 2004. 
  4. ^ "Great Circle Distance between MELBOURNE and ADELAIDE". Geoscience Australia. March 2004. 
  5. ^ "Great Circle Distance between MELBOURNE and SYDNEY". Geoscience Australia. March 2004. 
  6. ^ "Great Circle Distance between MELBOURNE and BRISBANE". Geoscience Australia. March 2004. 
  7. ^ "Great Circle Distance between MELBOURNE and PERTH". Geoscience Australia. March 2004. 
  8. ^ Di Britania Raya dan Amerika Serikat, varian pengucapannya adalah /ˈmɛlbɔːrn/ MEL-born: Wells, John C. (2008), Longman Pronunciation Dictionary (edisi ke-3rd), Longman, ISBN 9781405881180 
  9. ^ Butler, S., ed. (2013). "Melbourne". Macquarie Dictionary (edisi ke-6th). Sydney: Macmillan Publishers Group Australia 2015. 1952 pages. ISBN 978-18-7642-966-9. 
  10. ^ "Victorian Local Government Directory" (PDF). Department of Planning and Community Development, Government of Victoria. hlm. 11. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 September 2009. Diakses tanggal 11 September 2009. 
  11. ^ The use of the term Melburnian can be traced back to 1876 where the case for Melburnian over Melbournian was made in the Melbourne Grammar School publication, the Melburnian. "The diphthong, 'ou' is not a Latin diphthong: hence, we argued this way,Melburnia would be [the] Latin form of name, and from it comes Melburnian." See Oxford English Dictionary Additions Series, iii, s.v. "Melburnian".
  12. ^ Macquarie Dictionary, Fourth Edition (2005) Or less commonly Melbournites. Melbourne, The Macquarie Library Pty Ltd. ISBN 1-876429-14-3
  13. ^ a b "History of the City of Melbourne" (PDF). City of Melbourne. November 1997. hlm. 8–10. Diakses tanggal 28 January 2018. 
  14. ^ a b Lewis, Miles (1995). Melbourne: the city's history and development (edisi ke-2nd). Melbourne: City of Melbourne. hlm. 25. ISBN 0-949624-71-3. 
  15. ^ a b Cervero, Robert B. (1998). The Transit Metropolis: A Global Inquiry. Chicago: Island Press. hlm. 320. ISBN 1-55963-591-6. 
  16. ^ Davidson, Jim (2 August 2014). "Rise and fall of British empire viewed through its cities". The Australian. Australia. Retrieved 7 September 2018.
  17. ^ "Commonwealth of Australia Constitution Act" (PDF). Department of the Attorney-General, Government of Australia. hlm. 45 (Section 125). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 March 2010. Diakses tanggal 11 September 2009. 
  18. ^ "The Global Financial Centres Index 22" (PDF). Long Finance. September 2017. 
  19. ^ Langmaid, Aaron (28 April 2010). We're sport's champion city again. Herald Sun. News Limited. Retrieved 29 December 2013.
  20. ^ Stephanie Chalkley-Rhoden (16 August 2017). "World's most liveable city: Melbourne takes top spot for seventh year running". Australian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 17 August 2017. 
  21. ^ "Government outlines vision for Port of Melbourne Freight Hub" (Siaran pers). 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2012. Diakses tanggal 26 July 2007. 
  22. ^ "Investing in Transport Chapter 3 – East/West, Section 3.1.2 – Tram Network" (PDF). Department of Transport, Government of Victoria. Diakses tanggal 21 November 2009. 
  23. ^ Gary Presland, The First Residents of Melbourne's Western Region, (revised edition), Harriland Press, 1997. ISBN 0-646-33150-7
  24. ^ a b [1] Diarsipkan 8 September 2008 di Wayback Machine.
  25. ^ Gary Presland, Aboriginal Melbourne: The Lost Land of the Kulin People, Harriland Press (1985), Second edition 1994, ISBN 0-9577004-2-3
  26. ^ a b c "Foundation of the Settlement". History of the City of Melbourne. City of Melbourne. 1997. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 February 2011. Diakses tanggal 13 July 2010. 
  27. ^ a b Isabel Ellender and Peter Christiansen, People of the Merri Merri. The Wurundjeri in Colonial Days, Merri Creek Management Committee, 2001 ISBN 0-9577728-0-7
  28. ^ Button, James (4 October 2003). "Secrets of a forgotten settlement". The Age. Melbourne: Fairfax. Diakses tanggal 19 October 2008. 
  29. ^ Annear, Robyn (2005). Bearbrass: Imagining Early Melbourne. Melbourne, Victoria: Black Inc. hlm. 6. ISBN 1863953973. 
  30. ^   Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Melbourne". Encyclopædia Britannica. 18 (edisi ke-11). Cambridge University Press. hlm. 91. 
  31. ^ "Melbourne's Godfather". The West Australian. 50, (14,996). Western Australia. 14 July 1934. hlm. 6. Diakses tanggal 20 September 2017 – via National Library of Australia. 
  32. ^ "Roads". City of Melbourne. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 February 2011. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  33. ^ https://trove.nla.gov.au/newspaper/article/11144430
  34. ^ Premier Postal History. "Post Office List". Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 May 2008. Diakses tanggal 11 April 2008. 
  35. ^ James Boyce, 1835: The Founding of Melbourne and the Conquest of Australia, Black Inc, 2011, page 151 citing Richard Broome, "Victoria" in McGrath (ed.), Contested Ground: 129
  36. ^ James Boyce, 1835: The Founding of Melbourne and the Conquest of Australia, Black Inc, 2011, p.186
  37. ^ James Boyce, 1835: The Founding of Melbourne and the Conquest of Australia, Black Inc, 2011, p.199
  38. ^ James Boyce, 1835: The Founding of Melbourne and the Conquest of Australia, Black Inc, 2011, page 163
  39. ^ Separation, EMelbourne-Encyclopedia of Melbourne, accessed 7 July 2015
  40. ^ Victorian Cultural Collaboration. "Gold". Special Broadcasting Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 July 2008. Diakses tanggal 18 July 2008. 
  41. ^ "The Snowy Mountains Scheme and Multicultural Australia". ATSE. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 January 2010. Diakses tanggal 21 June 2010. 
  42. ^ Hagan, Kate (3 December 2006). "Eureka: where multiculturalism was born", The Age. Retrieved 15 November 2018.
  43. ^ "Media Business Communication time line since 1861". Caslon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 December 2012. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  44. ^ Pennings, Mark (2012). Origins of Australian Football: Victoria's Early History: Volume 1: Amateur Heroes and the Rise of Clubs, 1858 to 1876. Connor Court Publishing Pty Ltd. ISBN 9781921421471, p. 11
  45. ^ "The Story of Melbourne". Argus. Melbourne, Australia: National Library of Australia. 9 September 1926. hlm. 8 Supplement: An Historic Souvenir. Diakses tanggal 24 January 2012. 
  46. ^ Button, James (10 January 2004). "He came, he saw, he marvelled". The Age. Fairfax. Diakses tanggal 7 July 2012. 
  47. ^ a b c d Cannon, Michael (1966). The Land Boomers. Melbourne University Press; Cambridge University Press. 
  48. ^ "Marvellous Melbourne – Introduction of the Hydraulic Lift". Museum Victoria. Diakses tanggal 21 June 2010. 
  49. ^ Miles, Lewis (1995). Melbourne the city's history and development. City of Melbourne. hlm. 47. 
  50. ^ Lambert, Tim. "A Brief History of Melbourne". Local Histories. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  51. ^ "Melbourne (Victoria) – growth of the city". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  52. ^ "Fast Facts on Melbourne History". We Love Melbourne. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  53. ^ Lewis, Miles (Melbourne the city's history and development) p. 113–114
  54. ^ "1961 – the Impact of Post-War Immigration". Museum Victoria. Diakses tanggal 21 June 2010. 
  55. ^ Ketchel, Misha (11 December 2012). "Boutique battle at Paris end of town". Age. Fairfax. 
  56. ^ The art of the forgotten people Diarsipkan 13 March 2016 di Wayback Machine. by Tom Wilson
  57. ^ "Sorry, we can't find the content you're looking for - State Library o…". 5 August 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2012. 
  58. ^ Judith Raphael Buckrich (1996) Melbourne's Grand Boulevard: the Story of St Kilda Road. Published State Library of Victoria
  59. ^ Logan, William (1985). The Gentrification of inner Melbourne: a political geography of inner city housing. Brisbane, Australia: University of Queensland Press. hlm. 148–160. ISBN 0-7022-1729-8. 
  60. ^ Millar, Royce (7 November 2005). "Road to ... where?". Age. Fairfax. Diakses tanggal 11 December 2012. 
  61. ^ Shepherd, Dick (4 February 1972). "Hotel men expected to press for Govt. aid". Age. Fairfax. Diakses tanggal 25 April 2011. 
  62. ^ "Tell Melbourne it's over, we won". Sydney Morning Herald. Fairfax. 31 December 2003. Diakses tanggal 18 July 2008. 
  63. ^ Saward, Joe (1 February 1996). "Interview – Judith Griggs". Grandprix. Inside F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 January 2010. Diakses tanggal 14 May 2010. 
  64. ^ Lewis, Miles Melbourne the city's history and development p203,205–206
  65. ^ Marino, Melissa; Colebatch, Tim (24 March 2005). "Melbourne's population booms". The Age. Australia. Diakses tanggal 18 July 2008. 
  66. ^ "Delivering Melbourne's newest sustainable communities". Victoria Online. State of Victoria. 21 September 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 June 2010. Diakses tanggal 21 June 2010. 
  67. ^ The Age, 12 February 2010
  68. ^ Ormonde, Tom (14 November 2009). "Housing the bubble that no one dares burst". Age. Melbourne. Diakses tanggal 21 June 2010. 
  69. ^ Dowling, Jason (16 February 2008). "Rent crisis forces urgent action". Age. Melbourne. Diakses tanggal 21 June 2010. 
  70. ^ Russell, Mark (2 January 2006). "Life's a beach in Melbourne". Sydney Morning Herald. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  71. ^ a b c "Beach Report 2007–08" (PDF). EPA. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 October 2008. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  72. ^ Tapper, Andrew; Tapper, Nigel (1996). Gray, Kathleen, ed. The weather and climate of Australia and New Zealand (edisi ke-First). Melbourne, Australia: Oxford University Press. hlm. 300. ISBN 0-19-553393-3. 
  73. ^ Linacre, Edward; Geerts, Bart (1997). Climates and Weather Explained. London: Routledge. hlm. 379. ISBN 0-415-12519-7. 
  74. ^ "Melbourne Regional Office". Climate statistics for Australian locations. Bureau of Meteorology. Diakses tanggal 30 October 2016. 
  75. ^ "Melbourne Regional Office". Climate statistics for Australian locations. Bureau of Meteorology. Diakses tanggal 9 November 2010. 
  76. ^ "Welcome to Melbourne". City of Melbourne. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 July 2008. Diakses tanggal 18 July 2008. 
  77. ^ "Bureau of Meteorology – Climate Data Online". Diakses tanggal 6 January 2015. 
  78. ^ "Monthly climate statistics". Bureau of Meteorology. Diakses tanggal 30 March 2012. 
  79. ^ "BOM - Australian Climate Extremes". pandora.nla.gov.au. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 March 2009. 
  80. ^ "Melbourne Sea Temperature". World Sea Temperatures. 
  81. ^ "Port Melbourne Sea Temperature". World Sea Temperatures. 
  82. ^ "Climate statistics for MELBOURNE REGIONAL OFFICE". Climate statistics for Australian locations. Bureau of Meteorology. Diakses tanggal October 26, 2018. 
  83. ^ "Highest Temperature - 086071". Bureau of Meteorology. Diakses tanggal October 26, 2018. 
  84. ^ "Lowest Temperature - 086071". Bureau of Meteorology. Diakses tanggal October 26, 2018. 
  85. ^ "Water Storages: Water Report". Melbourne Water. 26 June 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 October 2009. Diakses tanggal 21 June 2010. 
  86. ^ Rood, David (20 September 2007). "Desal plant to be public-private deal". Age. Melbourne: Fairfax. Diakses tanggal 18 July 2008. 
  87. ^ "Victoria's desalination plant to take 33 extra years to pay off under Melbourne Water plan". ABC. 17 July 2015. Diakses tanggal 12 January 2017. 
  88. ^ "Re-directing to Home Page". Melbourne Water. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 October 2010. Diakses tanggal 21 June 2010. 
  89. ^ Riordan, Paul. "Glen Eira against green tide". News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 October 2009. Diakses tanggal 21 June 2010. 
  90. ^ Cardew, R; Fanning, P; George, J (1998). Urban Footprints and Stormwater Management: A Council Survey. Australian Institute of Urban Studies. hlm. 16–25. 
  91. ^ "Target Species for Biological Control". Australian Weeds Committee. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 October 2008. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  92. ^ Thompson, Jeremy (1 July 2002). "Scientists declare war on Indian mynah". 7.30 Report. Australian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 18 July 2008. 
  93. ^ Bradbury, Garth (7 September 2004). "Update on Pigeon Management Issue" (PDF). City of Melbourne. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 October 2008. Diakses tanggal 22 October 2008. 
  94. ^ "Victoria a Rat's Nest". Herald Sun. News. 1 August 2009. Diakses tanggal 7 July 2012. 
  95. ^ Benson, Eugene (21 July 2009). "Rodent Rampage". Fairfax. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 October 2009. Diakses tanggal 21 June 2010. 
  96. ^ "The picnickers nightmare: European wasp". CSIRO. Diakses tanggal 18 July 2008. 
  97. ^ Marks, C.A. & Bloomfield, T.E. (1999) Distribution and density estimates for urban foxes (Vulpes vulpes) in Melbourne: implications for rabies control
  98. ^ "Fire and Biodiversity: The Effects and Effectiveness of Fire Management". Australian Government — Department of environment. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 August 2008. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  99. ^ Murray, Robert; White, Kate; Kock, P (1995). State of Fire: A History of Volunteer Firefighting and the Country Fire Authority in Victoria. Hargreen. hlm. 339 pages. ISBN 0-949905-63-1. 
  100. ^ "Melbourne's air quality measure". epa.vic.gov.au. 21 November 2014. Diakses tanggal 3 February 2015. 
  101. ^ a b Lucas, Clay; Millar, Royce (11 March 2008). "Victoria: the garden state or greenhouse capital?". The Age. Melbourne. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  102. ^ CSIRO: Marine and atmospheric research. "Urban and regional air pollution". CSIRO. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 February 2008. Diakses tanggal 18 July 2008. 
  103. ^ "Garrett approves Port Phillip Bay dredging". ABC News. Australian Broadcasting Corporation. 5 February 2008. Diakses tanggal 18 July 2008. 
  104. ^ Gardiner, Ashley (31 May 2008). "E coli running riot in Yarra River". Herald Sun. Australia: News. Diakses tanggal 18 July 2008. 
  105. ^ Australian Institute of Urban Studies and City of Melbourne. "AIUS Indicators". Environmental indicators for Metropolitan Melbourne. Australian Institute of Urban Studies. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2007. Diakses tanggal 18 July 2008. 
  106. ^ "Victoria's Litter reduction Strategy" (PDF). State Government of Victoria. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 22 July 2008. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  107. ^ "Transition decade launch". Beyond Zero Emissions. 19 January 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 February 2010. Diakses tanggal 21 June 2010. 
  108. ^ Freeman-Greene, Suzy (10 August 2005). "Melbourne's love affair with lanes". The Age. Australia. Diakses tanggal 18 July 2008. 
  109. ^ Essential but unplanned : the story of Melbourne's lanes. Weston Bate. City of Melbourne : State Library of Victoria, 1994
  110. ^ Carey, Adam (17 June 2018). "Population pressure a fast-growing concern for Victorian voters", The Age. Retrieved 28 November 2018.
  111. ^ "Eureka Tower". Eureka Tower Official. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 July 2008. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  112. ^ "Walking Melbourne, Heritage, Architecture, Skyscraper and Buildings Database". Walking Melbourne. Diakses tanggal 28 September 2008. 
  113. ^ "Melbourne Architecture". Melbourne Travel Guide. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 September 2008. Diakses tanggal 28 September 2008. 
  114. ^ "Glen Iris still the heart of city's sprawl". The Age. Melbourne. 5 August 2002. Diakses tanggal 18 July 2008. 
  115. ^ "Victoria". wilmap.com.au. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  116. ^ "Victoria Australia, aka "The Garden State"". goway.com. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  117. ^ "City of Melbourne — Parks and Gardens". City of Melbourne. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 August 2004. Diakses tanggal 28 September 2008. 
  118. ^ "Melbourne's Best Gardens". weekendnotes.com. Diakses tanggal 20 February 2015. 
  119. ^ "About Parks Victoria". parkweb.vic.gov.au. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 July 2008. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  120. ^ Wild Places of Greater Melbourne. R Taylor, 9780957747104, CSIRO Publishing, January 1999, 224pp, PB
  121. ^ "Vicnet Directory — Local Government". Vicnet. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2008. Diakses tanggal 29 September 2008. 
  122. ^ "Metropolitan Melbourne – Live in Victoria". Liveinvictoria.vic.gov.au. 12 August 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 January 2010. Diakses tanggal 21 June 2010. 
  123. ^ Wilson, Andrew (17 April 2011). "City shortage pushes up rents". Domain. Fairfax. Diakses tanggal 7 July 2012. 
  124. ^ "rental pressure cooker". The Age. Australia: Fairfax. 3 April 2010. 
  125. ^ "Melbourne housing now 'severely unaffordable'". The Age. Australia: Fairfax. 24 January 2011. 
  126. ^ "Project Database". 
  127. ^ "'Biggest decline' in Victoria's crime rate in 12 years as car thefts, aggravated burglaries fall, data reveals". ABC News. ABC News. Diakses tanggal 26 March 2018. 
  128. ^ "The Safe Cities Index 2017". Economist. Diakses tanggal 27 Mar 2018. 
  129. ^ "International connections". City of Melbourne. Diakses tanggal 29 July 2016. 
  130. ^ "City of Melbourne — International relations — Sister cities". City of Melbourne. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 September 2008. Diakses tanggal 4 April 2008. 
  131. ^ "Melbourne and Boston: Sister Cities Association". Melbourne-Boston.org. Diakses tanggal 18 February 2015. 
  132. ^ "The World Today – Melbourne makes Milan sister city". ABC Australia. 22 July 2003. Diakses tanggal 18 February 2015. 

Bacaan lanjutan

  • Bell, Agnes Paton (1965). Melbourne: John Batman's Village. Melbourne, Vic: Cassell Australia. 
  • Boldrewood, Rolf (1896). Old Melbourne Memories. Macmillan and Co. 
  • Borthwick, John Stephen; McGonigal, David (1990). Insight Guide: Melbourne. Prentice Hall Travel. ISBN 978-0-13-467713-2. 
  • Briggs, John Joseph (1852). The History of Melbourne, in the County of Derby: Including Biographical Notices of the Coke, Melbourne, and Hardinge Families. Bemrose & Son. 
  • Brown-May, Andrew; Swain, Shurlee (2005). The Encyclopedia of Melbourne. Melbourne, Vic: Cambridge University Press. 
  • Carroll, Brian (1972). Melbourne: An Illustrated History. Lansdowne. ISBN 978-0-7018-0195-3. 
  • Cecil, David (1954). Melbourne. Grosset's universal library. Bobbs-Merrill. LCCN 54009486. 
  • Cervero, Robert (1998). The Transit Metropolis: A Global Inquiry. Washington: Island Press. ISBN 9781559635912. 
  • Collins, Jock; Mondello, Letizia; Breheney, John; Childs, Tim (1990). Cosmopolitan Melbourne. Explore the world in one city. Rhodes, New South Wales: Big Box Publishing. ISBN 978-0-9579624-0-8. 
  • Coote, Maree (2003). The Melbourne Book: A History of Now (edisi ke-2009). Melbournestyle Books. ISBN 978-0-9757047-4-5. 
  • Jim Davidson, ed. (1986). The Sydney-Melbourne Book. North Sydney, New South Wales: Allen and Unwin. ISBN 978-0-86861-819-7. 
  • Lewis, Miles Bannatyne; Goad, Philip; Mayne, Alan (1994). Melbourne: The City's History and Development (edisi ke-2nd). City of Melbourne. ISBN 978-0-949624-71-0. 
  • McClymont, David; Armstrong, Mark (2000). Lonely Planet Melbourne. Lonely Planet. ISBN 978-1-86450-124-7. 
  • Newnham, William Henry (1956). Melbourne: The Biography of a City. F. W. Cheshire. LCCN 57032585. 
  • O'Hanlon, Seamus; Luckins, Tanja (eds) (2005). Go! Melbourne. Melbourne in the Sixties. Beaconsfield, Victoria: Melbourne Publishing Group. ISBN 978-0-9757802-0-6. 
  • Priestley, Susan (1995). South Melbourne: A History. Melbourne University Press. ISBN 978-0-522-84664-5. 
  • Deborah Tout-Smith, ed. (2009). Melbourne: A city of stories. Museum Victoria. ISBN 978-0-9803813-7-5. 

Pranala luar