Senapan mesin sedang
Senapan Mesin Sedang atau disingkat SMS dalam lingkup modern, adalah senapan mesin yang menggunakan peluru kaliber penuh (seperti 7.62 x 51 mm NATO dan 7.62 x 54 mmR Rusia), dan diisi menggunakan sabuk amunisi. Senapan mesin ini lebih tahan menembak untuk waktu yang lama dibandingkan dengan senapan mesin yang lebih ringan, karena dilengkapi laras yang lebih berat, sirip, kemampuan mengganti laras, sampai pendingin udara. Tetapi, senapan ini masih bisa diangkat dan dibawa oleh infanteri dan ditembakkan menggunakan bipod, meski lebih sering dipasang pada kendaraan tempur dari jip, kendaraan intai, APC, IFV hingga tank tempur berat dan helikopter angkut serbaguna (helikopter khusus serang lebih banyak dipasangi meriam otomatis). Umumnya senapan mesin sedang beratnya antara 7 sampai 20 kilogram. Senapan mesin ini mengisi daerah abu-abu di antara senapan mesin berat dengan senapan mesin ringan. Pada masa modern, senapan mesin jenis ini juga sering disebut general-purpose machine gun (GPMG, diterjemahkan sebagai senapan mesin serbaguna)
Fitur yang harus ada pada senapan mesin ringan adalah kemampuan menembak yang lebih besar dari senapan otomatis, dan kemampuan digunakan sebagai senjata pendukung infanteri dengan menggunakan bipod, tetapi masih bisa digunakan pada dudukan dan tripod. Senapan mesin berat biasanya ditembakkan dari dudukan yang berat, dan senapan mesin ringan dengan bipod, senapan mesin sedang harus bisa digunakan pada keduanya.
Contoh senapan mesin sedang
- M1919 Browning (Amerika Serikat)
- SG-43 Goryunov (Uni Soviet)
- MG42 (Jerman Nazi)
- AA-52 (Prancis)
- Senapan mesin M60 (Amerika Serikat)
- FN MAG (Belgia), termasuk varian lisensinya yaitu L7 Inggris, M240 Amerika Serikat, serta SPM2 Indonesia.
- Rheinmetall MG3 (Jerman)
- Senapan mesin PK (Uni Soviet/Rusia)
- SS-77 (Afrika Selatan)