Keumamah

variasi makanan khas Indonesia
Revisi sejak 14 Februari 2019 10.41 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Keumamah ialah salah satu kuliner tradisional masyarakat Aceh yang dibuat dari bahan baku ikan. Keumamah terkenal juga dengan nama ikan kayu, karena keras seperti kayu. Secara definisi, keumamah adalah ikan yang diawetkan dengan beberapa proses pembuatan. Mulai dari pembersihan ikan, perebusan, pengeringan dan penyimpanan. Keumamah berasal dari ikan tongkol atau cakalang.

Keumamah

Bumbu-bumbu lain yang digunakan untuk mengolah keumamah antara lain asam sunti, salam koja, cabai rawit dan cabai hijau.

Keumamah hadir sebagai salah satu panganan utama yang dihidangkan saat berlangsungnya pesta adat atau kenduri. Selain memiliki peran penting dalam budaya masyarakat Aceh, keumamah juga memiliki nilai historis. Dahulu keumamah dijadikan sebagai salah satu logistik para pejuang Aceh saat masa perang melawan pemerintah Kolonial Belanda. Dikarenakan keawetan keumamah-bisa disimpan hingga bertahun-tahun dengan syarakat harus tetap dalam keadaan kering atau tidak lemab.[1]

  1. ^ Buku Penetapan Warisan Buaya Takbenda Indonesia Tahun 2018 oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal. 1