Museum Tsunami
5°32′52″N 95°18′47″E / 5.547727°N 95.3130324°E
Berkas:Museum Tsunami 2.JPG | |
Didirikan | 2009 |
---|---|
Lokasi | Banda Aceh, Indonesia |
Koordinat | 5°32′52″N 95°18′47″E / 5.547727°N 95.3130324°E |
Jenis | Museum |
Museum Tsunami Aceh (bahasa Inggris: Aceh Tsunami Museum) adalah sebuah museum di Banda Aceh yang dirancang sebagai monumen simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 sekaligus pusat pendidikan bencana dan tempat perlindungan darurat andai tsunami terjadi lagi.[1]
Desain
Museum Tsunami di Banda Aceh yang dirancang oleh arsitek asal Bandung, Jawa Barat, Ridwan Kamil ini merupakan desain yang memenangkan sayembara tingkat internasional yang diselenggarakan pada 2007 dalam rangka memperingati musibah tsunami 2004. Bangunan tersebut berkonsep rumoh Aceh dan on escape hill dan sebagai referensi utamanya adalah nilai-nilai Islam, budaya lokal, dan abstraksi tsunami.[2]
Museum ini merupakan sebuah struktur empat lantai dengan luas 2.500 m² yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris. Di dalamnya, pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap di antara dua dinding air yang tinggi — untuk menciptakan kembali suasana dan kepanikan saat tsunami. Dinding museum dihiasi gambar orang-orang menari Saman, sebuah makna simbolis terhadap kekuatan, disiplin, dan kepercayaan religius suku Aceh.[3] Dari atas, atapnya membentuk gelombang laut. Lantai dasarnya dirancang mirip rumah panggung tradisional Aceh yang selamat dari terjangan tsunami.[1]
Bangunan ini memperingati para korban, yang namanya dicantumkan di dinding salah satu ruang terdalam museum, dan warga masyarakat yang selamat dari bencana ini.[3]
Selain perannya sebagai tugu peringatan bagi korban tewas, museum ini juga berguna sebagai tempat perlindungan dari bencana semacam ini pada masa depan, termasuk "bukit pengungsian" bagi pengunjung jika tsunami terjadi lagi.[3]
Koleksi
Pameran di museum ini meliputi simulasi elektronik gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004, serta foto korban dan kisah yang disampaikan korban selamat.[3]
Referensi
- ^ a b Williamson, Lucy (February 23, 2009). "Tsunami museum opens in Indonesia". BBC News. Diakses tanggal 2011-02-12.
- ^ Kamil, Ridwan (2015). Mengubah Dunia Bareng-Bareng. Bandung: Penerbit Kaifa. hlm. 30. ISBN 978-602-7870-85-7.
- ^ a b c d "Aceh Tsunami Museum offers tribute to victims and survivors". WorldArchitectureNews.com. World Architecture News. 6 Maret 2009. Diakses tanggal 12 Februari 2011.