Dirkue

Revisi sejak 1 Maret 2019 12.03 oleh Rofinus EL (bicara | kontrib) (Dirkue permainan tradisional menggunakan kemiri)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

{{sedang ditulis}}

Dirkue adalah nama permainan tradisional suku Painara di kecamatan Atadei, kabupaten Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menggunakan biji kemiri. Selain Dirkue masih ada permainan lain yang menggunakan biji kemiri sebagai sarana, yaitu: Gua dan Witpoin.[1]

Istilah Dirkue terdiri dari dua kata yaitu 'dir' artinya berdiri dan 'kue' artinya lingkaran. Permainan dilakukan dengan berdiri dan biji-biji kemiri taruhan digelar di tengah sebuah lingkaran yang digambar di atas tanah keraa tanpa rumput. Sedangkan jumlah pemain tidak dibatasi kecuali jumlah biji kemiri taruhan ditentukan berdasarkan kesepakatan para pemain.

Referensi

[2]


  1. ^ pmk, Kemenko (2018). Kemenko PMK Ingin Permainan Rakyat Jadi Cara Bangun Karakter Bangsa. Jakarta: Tribunnews.com. hlm. 14 november 2018. 
  2. ^ https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/berpulang-ke-yang-tradisi-kreatif-dan-mengakrabkan/