Ampela
Ampela, atau disebut juga empedal, adalah organ yang khusus terdapat pada sistem pencernaan beberapa hewan, antara lain burung, reptils, cacing tanah, dan beberapa jenis ikan. Bagian perut ini terbentuk dari dinding tebal dan berotot, digunakan untuk menggiling makanan yang masuk. Seringkali hewan yang memiliki ampela tersebut juga memanfaatkan batu kerikil yang ikut masuk ke dalam tubuh untuk mencerna makanan (gastrolith). Pada beberapa jenis serangga dan moluska, organ ini memiliki gerigi-gerigi dari kitin.
Di Indonesia, ampela diolah menjadi berbagai masakan dan sering disajikan bersama hati.
Kandungan Nutrisi di Dalam Ampela Ayam
Rendah lemak dan rendah sodium
Sama seperti bagian ayam lainnya, ampela ayam memiliki banyak kandungan nutrisi dan juga rasa yang sangat lezat, tidak hanya mengandung kolesterol. [1]Ampela ayam sebenarnya memiliki kandungan rendah lemak dan juga rendah sodium karena setiap porsi 4 ons ampela ayam hanya mengandung 2,34 gram lemak, 78 miligram sodium, dan 107 kalori.[1]
Zat besi
Tidak hanya itu, ampela ayam memiliki kandungan zat besi yang sangat tinggi.[1] Di setiap 4 ons ampela ayam mengandung hampir 3 miligram zat besi. Jumlah ini lebih dari 35 persen dari jumlah yang disarankan untuk laki-laki dan perempuan berusia di atas 51 tahun, dan jumlahnya hampir 16 persen dari jumlah yang disarankan untuk wanita berusia di bawah 51 tahun.[1] Institute of Medicine merekomendasikan antara 8 dan 18 miligram besi per hari untuk pria dan wanita dewasa.[1] Zat besi sangat diperlukan untuk menghasilkan sel darah serta hemoglobin dan mioglobin, dua protein yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh Anda.[1]
Niacin (Vitamin B3)
Niacin lebih dikenal dengan sebutan vitamin B3.[1] Niacin atau vitamin B3 membantu Anda menjaga kesehatan rambut, kulit, hati dan mata sekaligus mendukung sistem kekebalan tubuh Anda.[1] Asupan harian vitamin B3 yang direkomendasikan adalah 16 miligram untuk pria dewasa, 14 miligram untuk wanita dewasa, 18 miligram untuk wanita hamil dan 17 miligram untuk wanita menyusui.[1]Setiap 4 ons ampela ayam, mengandung 4 miligram niacin, jumlah ini hampir memenuhi 23 persen dan 30 persen angka kecukupan gizi untuk pria dan wanita dewasa.[1]
Riboflavin (Vitamin B2)
Riboflavin atau yang biasa dikenal sebagai vitamin B2 berperan sebagai antioksidan alami yang dapat melindungi tubuh Anda dari kerusakan akibat radikal bebas.[1] Dalam setiap 4 ons ampela mengandung 0,262 miligram riboflavin. Asupan riboflavin harian yang direkomendasikan adalah 1,3 miligram untuk pria, 1,1 miligram untuk wanita, 1,4 miligram untuk wanita hamil dan 1,6 miligram untuk wanita menyusui.[1]
Bahaya Mengkonsumsi Ampela
Bahaya makan ampela dapat dialami oleh semua kalangan dan tidak mengenal jenis kelamin bahkan usia.[2] Khususnya yang mempunyai kegemaran mengkonsumsi setiap hari. [2] Ampela adalah jenis makanan yang mengandung lemak tinggi dan Kolesterol. [2]Seseorang yang menderita gangguan jantung, Rematik atau peningkatan asam urat adalah beberapa contoh akibat dari kebiasaan buruk penyuka makanan jeroan termasuk pada orang orang yang masih berusia produktif antara 20 sampai 30 tahun.[2] Berikut adalah beberapa bahaya mengkonsumsi ampela secara berlebihan:
Menyebabkan penyakit jantung
Ati ampela mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang mampu menyumbat pembuluh darah menuju jantung sehingga dapat memperlambat masuknya darah berisi oksigen sehingga dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit jantung, termasuk lemah jantung, serangan jantung mendadak, denyut jantung tak beraturan dan sebagainya.[2]
Menyebabkan rematik dan asam urat
Lemak dan kolesterol dari ati ampela dapat menjadi penyebab meningkatnya asam urat dan memicu penyakit rematik pada orang orang yang notabennya memiliki kadar asam urat normal dan akibatnya menimbulkan penumpukan zat purin pada persendian sehingga memicu munculnya penyakit asam urat.[2] Mengkonsumsi ati ampela setiap hari dapat mempercepat kambuhnya penyakit tersebut pada orang orang yang telah sembuh dari asam urat. Makanan ati ampela bisa menjadi salah satu makanan penyebab rematik dan asam urat.[2]
Meningkatkan tekanan darah
Kolesterol pada ati ampela dapat berubah menjadi jenis kolesterol jahat jika dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang, karena dapat menimbulkan penumpukan kolesterol dalam darah yang menyebabkan tersumbatnya peredaran darah yang menjadi penyebab penyakit hipertensi atau darah tinggi.[2] Mengkonsumsi ati ampela setiap hari secara berlebihan sama efek sampingnya seperti bahaya garam bagi penderita hipertensi.[2]
Mempercepat penuaan dini
Lemak dan kolesterol yang menumpuk pada lapisan kulit mampu menyumbar saraf saraf sekitar wajah lalu mengganggu dan merusak jaringan sel kolagen yang terdapat dilapisan kulit terdalam sehingga wajah akan kehilangan kelembaban dan elastisnya. Kulit akan kering , tampak kusam dan keriput, tak berlebihan jika terlalu banyak penumpukan lemak dan kolesterol dalam jaringan tubuh adalah salah satu penyebab penuaan dini pada pria dan wanita.[2]
Menyebabkan jerawat
Ati ampela adalah jenis makanan jeroan yang mempunyai cita rasa yang lezat dan cenderung membuat siapapun menjadi ketagihan untuk menyantapnya terus menerus.[2] Lemak dan minyak trans yang ada pada ati ampela mampu mengacaukan kesimbangan minyak alami yang ada dipermukaan kulit sehingga kulit kehilangan kemampuannya untuk mengontrol minyak yang ada dipori pori kulit. Kondisi ini dapat membuka peluang bagi bakteri untuk menetap dan berkembang biak yang akhirnya memicu munculnya jenis jenis penyakit kulit termasuk jerawat.[2]
Penimbunan lemak pada perut
Mengkonsumsi jeroan ati ampela selama bertahun tahun dengan takaran yang tidak moderat (berlebihan) maka akan memnpercepat penimbunan lemak pada perut yang membuat tampilan perut menjadi buncit.[2] Hal ini berhubungan dengan kegagalan tubuh dalam memproses pemecahan lemak yang ada disekitar perut yang diakibatkan penumpukan lemak yang mengandung kolesterol LDL yang sudah terlalu banyak. bahaya kolesterol LDL tinggi awalnya sudah bisa terlihat ketika seseorang menderita perut buncit dan terserang sembelit berulang kali.[2]
Menggagalkan diet
Mengkonsumsi ati ampela terus menerus dalam jumlah yang berlebihan dapat mengagalkan program diet yang telah dilakukan selama berbulan bulan, karena lemak dan kolesterol pada ati ampela mampu menghambat proses pembakaran lemak dalam tubuh terutama pada paha. [2]Banyak wanita yang mengeluh dengan penimbunan lemak di seputar paha. [2]Sudah saatnya kita mengetahui penyebab lemak menumpuk dipaha dan cara mengatasinya.[2]
Menyebabkan serangan stroke hemoragik
Seseorang yang memiliki penyakit stroke ringan yang sering kambuh jangan sekali kali mengkonsumsi jeroan dalam jumlah yang berlebihan termasuk ati ampela karena dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah lalu menyebabkan aneurisma yaitu rusaknya pembuluh arteri.[2] Kondisi tersebut dapat semakin parah karena dapat menjadi menjadi penyebab stroke hemoragik .[2]
Menyebabkan sakit kepala
Lemak yang tinggi dan kolesterol yang padat pada ati ampela mampu menyumbat pembuluh darah menuju otak dan sekitar kepala dan menyebabkan minimnya oksigen yang masuk kedalam area pembuluh darah,[2] Kondisi tersebut jika terus didiamkan saja tanpa ada langkah pengobatan maka dapat menimbulkan ketegangan saraf yang memicu munculnya penyakit arteri karotid yaitu salah satu penyebab seseorang sering sakit kepala.[2]
Menyebabkan pertumbuhan sel kanker
Lemak jenuh dan kadar kolesterol yang tinggi dalam ati ampela dapat mengendap dan menumpuk pada pembuluh darah selama bertahun tahun lalu merusak jaringan sel tubuh disekitarnya secara bertahap yang nantinya dapat memicu pertumbuhan sel baik menjadi sel abnormal didalam DNA yang akhirnya menyebabkan pertumbuhan sel kanker.[2]