Pembicaraan:Arus Lintas Indonesia

Revisi sejak 6 Maret 2019 13.08 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (-terpercaya +tepercaya))

Komentar terbaru: 6 tahun yang lalu oleh Mazarta

Terminologi yang ditulis sebagai arus lintas Indonesia pada kalimat pertama adalah salah besar karena arlindo adalah mengangkut air laut yang asin, bukan air tawar. Adapun terminologi kata "cabang tertinggi" dan "sabuk pengangkut panas" pada kalimat kedua pada artikel tersebut kurang tepat.

Saya yakin dan paham bahwa kalimat tersebut diatas diambil dari pranala luar atau paper yang tepercaya dalam bahasa Inggris, namun kemudian mengalami distorsi saat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Bahasa teknis keilmuan kelautan/oseanografi menyebut "fresher water" bukan berarti "air tawar" melainkan bisa berarti "massa air laut yang asin yang baru, yang masuk ke Lautan Indonesia dari Samudera Pasifik", atau juga berarti "air asin yang kadar keasinannya atau kadar garamnya (salinitas) lebih rendah".

Terkait dengan "cabang tertinggi" dan "sabuk pengangkut panas", sebenarnya ini bahasa inggrisnya berasal dari "ocean current global conveyor belt circulation" yang artinya adalah di bumi ini massa air laut mengalir dari basin samudera satu ke samudera yang lain. Salah satu alirannya adalah dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia yang sudah pasti melewati Lautan Indonesia. Aliran massa air dengan sejumlah volume yang sangat besar (sehingga diberi satuan Sverdrup atau "Sv") yang kemudian diberi nama Indonesian Through-Flow (ITF) atau Arus Lintas Indonesia (Arlindo). Biasanya Arlindo ini membawa massa air laut yang hangat/panas dari Samudera Pasifik.

Adapun Bapak Arlindo ini adalah Prof. Arnold Gordon dari Amerika Serikat yang meneliti selama puluhan tahun bersama para peneliti multinasional dan juga peneliti Indonesia. Janet Sprintall yang disitasi oleh wikipedia hanyalah salah satu anggota beliau.

Bisa dibaca di pranala luar: http://www.ldeo.columbia.edu/user/agorrdon

Sedangkan bukti kerjasama multinasional dengan Indonesia, tercantum jelas di pranala luar sebagai berikut, dimana data adalah milik Indonesia walopun disimpan di server Australia: http://www.marine.csiro.au/~cow074/index.htm

Adapun penjelasan dalam bahasa Indonesia yang lebih gamblang telah tersedia dalam bentuk buku PDF terbitan tahun 2005 yang dapat diunduh melalui pranala luar: http://pusriskel.litbang.kkp.go.id/index.php/en/publikasi/buku-a-technical-documentation?download=125%3Abuku-instant

Berdasarkan info statistik, buku tersebut telah diunduh lebih dari 1000x dan dirujuk oleh para akademisi nasional.

Adapun hasil terkini volume massa air laut yang dibawa Arlindo melalui selat-selat dan terusan di wilayah lautan Indonesia telah dipublikasikan oleh Prof Arnold Gordon di elsevier dengan pranala: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0377026509000724

Demikian untuk sementara. sebenarnya masih bisa ditambahkan konten yang lebih banyak, namun ini yang saya usulkan terlebih dahulu. Dengan senang hati terbuka untuk diskusi lebih lanjut.

Mazarta (bicara) 19 Maret 2018 02.42 (UTC)Balas

Kembali ke halaman "Arus Lintas Indonesia".