Gadis Kretek (novel)
Gadis Kretek adalah judul novel karya sastrawati Ratih Kumala yang diterbitkan pada tahun 2012 oleh Gramedia Pustaka Utama. Buku setebal 274 halaman dengan nomor ISBN 978-979-22-8141-5 ini merupakan salah satu karya Ratih yang masuk dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2012. Gadis Kretek lebih banyak menggunakan narasi dibanding dialog dan mengangkat budaya Jawa khususnya mengenai pergerakan pabrik kretek di awal-awal berdirinya Indonesia.[1][2]
Pengarang | Ratih Kumala |
---|---|
Ilustrator | Iksaka Banu |
Perancang sampul | Iksaka Banu |
Bahasa | Indonesia |
Genre | Novel sejarah |
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama |
Tanggal terbit | Cetakan: 2012 |
Halaman | 274 |
ISBN | ISBN 978-979-22-8141-5 |
Sinopsis
Soeraja sudah sekarat. Satu nama disebutnya, Jeng Yah. Nama ini membuat ketiga anaknya, Tegar, Karim, dan Lebas mengaduk-ngaduk kota di Jawa Tengah untuk mencari sosok Jeng Yah dan berusaha mempertemukan mereka. Anak-anak Soeraja benar-benar terkejut, Selama pencarian, mereka semakin mengetahui sejarah berdirinya Pabrik Kretek Soejagad Raja, milik ayah mereka.
Kisah pencarian mereka membawa mereka kembali ke masa kakek mereka, Soejagad. Pada masa mudanya, Soejagad dan Idroes Moeria bersahabat kental. Mereka berdua sama-sama pekerja di perusahaan rokok klobot milik Trisno. Penjajahan Jepang membuat bisnis Trisno bangkrut. Trisno menjual semua sisa harta dan bisnisnya. Idroes Moeria melihat peluang emas lalu membeli sisa tembakau Trisno dengan harga murah. Dengan sedikit pengetahuan selama mengikuti Trisno, Idroes memulai bisnis dengan menjual rokok klobot. Soejagad iri dengan keberhasilan Idroes. Dia juga mendirikan usaha rokok klobot sendiri. Sejak itulah mereka saling bersaing menjadi yang terbaik. Persaingan semakin memuncak ketika Soejagad gagal melamar Roemaisa gara-gara dia tidak dapat membaca. Di lain pihak, Idroes berhasil mempersunting Roemaisa.
Dengan Lilis, Soejagat dikaruniai anak bernama Purwati. Sementara Idroes mempunyai anak bernama Dasiyah dan Rukayah. Dasiyah sangat berbakat menangani masalah kretek. Rokok buatannya selalu disukai ayahnya. Setiap hari, Dasiyah membersihkan noda-noda tembakau di tangannya saat melinting rokok, untuk dijadikan campuran rokok untuk ayahnya. Mula-mula jumlahnya banyak, tetapi kemudian Idroes heran, karena jumlah rokok yang dibuat Dasiyah berkurang. Suatu hari, Idroes tahu bahwa rokok jatahnya diberikan kepada seorang pemuda Soeraya. Dasiyah pun jatuh cinta padanya.
Lihat pula
Referensi
- ^ "Resensi Novel Gadis Kretek". Octacintabuku. Diakses tanggal 14 Juli 2017.
- ^ "Novel Gadis Kretek". Good Reads. Diakses tanggal 14 Juli 2017.