Eco village adalah konsep tata ruang dan wilayah yang memperhatikan kualitas penduduk dan kualitas ekologis secara holistic karena melibatkan semua dimensi kehidupan makhluk hidup. Dengan demikian pengembangan eco village akan sangat baik jika diprakarsai oleh swadaya masyarakat desa.
Eco village merupakan pembangunan kawasan perdesaan yang mempertimbangkan pencapaian kualitas individu, keluarga, masyarakat serta kualitas lingkungan alam yang berkelanjutan. Dengan demikian diharapkan masyarakat desa mengalami peningkatan kesejahteraan tanpa harus merusak lingkungan. Selanjutnya diharapkan juga akan terjadi arus balik dari kota ke desa yang dapat mengurangi masalah kependudukan, masalah urbanisasi, masalah energi, serta masalah sosial perkotaan yang semakin kompleks.
Mewujudkan kemandirian masyarakat desa dengan memperhatikan keberlanjutan ketersediaan sumber daya di desa adalah tujuan utama dari pengembangan Eco village. Oleh karenanya, pengembangan Eco village harus didukung oleh seluruh anggota komunitas masyarakat desa. Ecovillage adalah gerakan untuk merubah perilaku masyarakat dari sebuah kampung atau desa, dan jika nanti masyarakat telah berubah perilakunya, dengan mudah sebuah program akan masuk ke kampung tersebut.
Targetnya adalah mempunyai kampung percontohan yg terintergrasi antara pengelola sampah dengan pertanian yang menimbulkan dampak ekonomi bagi masyarakat tersebut,
Ecovillage mencakup 4 aspek. Yaitu :
aspek ekologi, aspek sosial, aspek spiritual, dan aspek ekonomi.