Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat
Salah satu karya Asrul Sani adalah Dari Suatu Masa Dari Suatu Tempat diterbitkan Pustaka Jaya pada tahun 1972. Karya tersebut terdiri dari sepuluh cerpen, yaitu (1)"Bola Lampu", (2)"Sahabat Saya Cordiaz", (3)"Orang Laki-Bini", (4)"Beri Aku Rumah", (5)"Perumahan bagi Fadjria Novari", (6)"Dari Suatu Masa", (7)"Dari Suatu Tempat", (8) "Oktober1945 (dalam dua judul, yaitu "Jembatan Tanah Abang" dan "Kereta Malam Yogya-Jakarta"), (9)"Panen", dan (10)"Museum".[1]
Karya Asrul Sani tersebut mendapat apresiasi dari sastrawan lainnya. Ajip Rosidi, dalam bukunya Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia (1969) menggambarkan betapa manusia memiliki perasaan halus, sifat-sifat dalam kehidupan. Selain itu, Rosidi juga mengungkapkan bahwa karya Asrul Sani tersebut menceritakan watak manusia pada masa itu yang suka kepada belenggu aturan yang dibuatnya sendiri. Korrie Layun Rampan menjelaskan bahwa Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat menyajikan masalah yang kompleks dalam kehidupan manusia, ditandai dengan adanya revolusi fisik. Kehidupan manusia, dalam karya Asrul Sani tersebut, digambarkan terinjak-injak. Akibatnya, muncul berbagai watak manusia sebagai akibat pertarungan antara baik dan buruk, antara selamat dan menyelamatkan diri. Manusia sebagai subjek dan objek. Situasi atau masa transisi mengakibatkan manusia-manusia yang mengalami tekanan batin.
Referensi
- ^ "Artikel "Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat" - Ensiklopedia Sastra Indonesia". ensiklopedia.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2019-03-17.