Dialog Utara merupakan nama pertemuan yang diadakan sebuah lembaga sastra dialog utara yang merupakan sebuah organisasi yang beranggotakan 3 negara seperti Malaysia, Indonesia dan Thailand. Penggagas dari orgaisasi tersebut adalah Lazuardi Anwar didirikan pada tahun 1981. Pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa sastrawan dari Sumatra Utara seperti Damiri Mahmud, A. Rahim Qahar, Zainudin Tamir Koto, dan Rusli A. malam. Dari hasil pertemuan tersebut yang digagas oleh Lazuardi bersama Prof. Ismail Hussen terbentuklah sebuah istilah "Dialog Utara" yakni sebuah pertemuan Medan dan Pulau Pinang untuk mengukuhkan tali persaudaraan dua kota serumpun yang dikenal dengan istilah twin city (kota kembar). Gagasan tersebut mendapatkan sambutan antusias dari Gubsu pada saat itu Bapak E.W.P. Tambunan, pertemuan pertama diadakan pada tanggal 4 Agustus yang bertempat di Balai Wartawan jalan Adinegoro yang digunakan juga sebagai sekretariat Dialog Utara. [1]

Referensi

  1. ^ "Artikel "Dialog Utara" - Ensiklopedia Sastra Indonesia". ensiklopedia.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2019-03-17.