Aji Muhammad Salehuddin II
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Haji Aji Pangeran Prabu Anum Surya Adiningrat yang bergelar Sultan Haji Aji Muhammad Salehuddin II bin Sultan Adji Muhammad Parikesit atau disebut juga Pangeran Praboe (24 Oktober 1924 – 5 Agustus 2018) adalah Sultan Kutai dari Kesultanan Kutai Kartanegara yang dinobatkan sebagai sultan pada tanggal 22 September 2001 dan memerintah Kesultanan Kutai Kartanegara hingga ia meninggal dunia pada 5 Agustus 2018.[1]
Aji Muhammad Salehuddin II | |
---|---|
Sultan Kutai Kartanegara | |
Berkuasa | 1999 – 5 Agustus 2018 |
Penobatan | 22 September 2001 |
Pendahulu | Aji Muhammad Parikesit |
Kelahiran | Tenggarong, Kutai Kartanegara | 24 Oktober 1924
Kematian | 5 Agustus 2018 Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia | (umur 93)
Pasangan | Aji Ratu Aida Amidjoyo |
Ayah | Aji Muhammad Parikesit |
Ibu | Aji Ratu Bahariah |
Agama | Islam |
Sejarah Pengangkatan
Pada tahun 1999, Bupati Kutai Kartanegara Drs. H. Syaukani HR, MM berniat untuk menghidupkan kembali Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Dikembalikannya Kesultanan Kutai ini bukan dengan maksud untuk menghidupkan feodalisme di daerah, namun sebagai upaya pelestarian warisan sejarah dan budaya Kerajaan Kutai sebagai kerajaan tertua di Indonesia. Selain itu, dihidupkannya tradisi Kesultanan Kutai Kartanegara adalah untuk mendukung sektor pariwisata Kalimantan Timur dalam upaya menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Pada tanggal 7 November 2000, Bupati Kutai Kartanegara bersama Putra Mahkota Kutai H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerja Adiningrat menghadap Presiden RI Abdurrahman Wahid di Bina Graha Jakarta untuk menyampaikan maksud di atas. Presiden Wahid menyetujui dan merestui dikembalikannya Kesultanan Kutai Kartanegara kepada keturunan Sultan Kutai yakni putra mahkota H. Aji Pangeran Praboe.
Pada tanggal 22 September 2001, Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara, H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerya Adiningrat dinobatkan menjadi Sultan Kutai Kartanegara dengan gelar Sultan H. Aji Muhammad Salehuddin II. Penabalan H.A.P. Praboe sebagai Sultan Kutai Kartanegara baru dilaksanakan pada tanggal 22 September 2001.
Penobatannya sendiri diakui oleh seluruh kerabat Kesultanan Koetai ing Martadipura dan Pemkab Kutai Kartanegara. Malah, ketika Pemkab Kukar di era pemerintahan Syaukani HR, ia pun dibangunkan sebuah keraton (kedaton) senilai Rp 11 miliar lebih. Letaknya persis di belakang Museum Mulawarman, Tenggarong, bekas istana atau pusat kerajaan tempo dulu.
Biografi
Ia dilahirkan dari pasangan Aji Muhammad Parikesit dan Adji Ratu Bahariah (Bergelar Adji Ratu Praboeningrat). Ia mempunyai seorang istri bernama Adji Ratu Aida (Bergelar Adji Ratu Putro Indera Ningrat). Menikah pada tahun 1949 dan memiliki 10 orang anak dan 24 orang cucu
Pendidikan
- Eurpeesche School di Batavia (Jakarta), 1936
- Mulo Bandung, 1940
- Di Belanda 1951 (tidak sempat lulus, dipanggil pulang ke Tenggarong)
- Fakultas Sosial Ekonomi UI (1955), dan diangkat jadi PNS sampai pensiun tahun 1965
Wafat
Wafat pada hari minggu 5 agustus 2018 di usia 94 tahun dan dimakamkan sesuai wasiat beliau semasa hidup, di kompleks pemakaman Kesultanan Kutai Kartanegara di samping Sultan Adji Muhammad Muslihuddin / Adji Imbut pendiri Kota Tenggarong.
Suksesi Takhta
Takhta Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura beralih kepada Putra Mahkota Adji Pangeran Prabu Anum Surya Adiningrat bergelar Sultan Adji Muhammad Ariffin,putra beliau naik takhta menjadi Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke 21 pada tanggal 15 Desember 2018 menggantikan Ayahanda nya yang bergelar Sultan Adji Muhammad Salehuddin II yang mangkat pada tanggal 5 Agustus 2018 lalu.
Referensi
- ^ Innalillahi, Sultan Kutai Kartanegara Adji Muhammad Salehuddin II Mangkat Klik Samarinda, 5 Agustus 2018
Pranala luar
Aji Muhammad Salehuddin II Lahir: 24 Oktober 1924 Meninggal: 5 Agustus 2018
| ||
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Aji Muhammad Parikesit |
Sultan Kutai Kartanegara 1999–2018 |
Diteruskan oleh: Sultan Aji Muhammad Ariffin |