Makarti Jaya, Banyuasin
1. Letak Geografis
Wilayah Kelurahan Makarti Jaya secara geografis berada di ketinggian 0.5 m dari permukaan laut, yaitu daerah rawa pasang surut.
Secara administrasi Kelurahan Makarti Jaya dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah utara berbatasan dengan Desa Makarti Jaya, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pangestu, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Banyuasin II (Desa Tanjung Baru), sebelah timur berbatasan dengan Desa Upang Makmur.
Luas wilayah Kelurahan Makarti Jaya adalah 2.500 Ha. Terbagi dalam penggunaan yaitu seperti untuk fasilitas umum, pemukiman dan pertanian.
Luas lahan yang digunakan untuk fasilitas umum adalah sebagai berikut : luas talah untuk pemukiman 485 Ha dan luas tanah pertanian 2.015 Ha, dan rawa-rawa 10 Ha. Wilayah Kelurahan Makarti Jaya terdiri dari 3 Lingkungan yaitu :
- Wilayah Lingkungan I terdiri dari 5 RT.
- Wilayah Lingkungan II terdiri dari 14 RT
- Wilayah Lingkungan III terdiri dari 10 RT
2. Kondisi dan Ciri Giologis Wilayah
Wilayah Kelurahan Makarti Jaya secara umum mempunyai ciri geologis berupa lahan rawa pasang surut, yang tanahnya sangat subur untuk tanaman padi serta untuk perkebunan kelapa. Hasil utama Kelurahan Makarti Jaya adalah padi dan kelapa (Kopra)
Pada musim kemarau tanah rawa pasang surut bisa ditanami palawija sebagai selingan untuk menunggu musim penghujan.
Pada musim pasang naik wilayah Kelurahan Makarti Jaya berada rata-rata 1/2 m di bawah ketinggian air, dan pada pasang turun berada pada 2 m diatas permukaan air surut.
3. Sejarah Makarti Jaya
Awal mulanya sebuah daerah transmigrasi perairan pertama kali di Daerah Sumatra Selatan yang dipelopori oleh Presiden Soeharto pada tahun 1969 yang bernama transmigrasi Makarti Jaya yang dikirim dari daerah Jawa, yang terdiri dari 25 KK dari Jawa Timur dan 25 KK Jawa Barat yang dikoordinir oleh Kepala Objek yaitu Bapak Saibu sampai dengan tahun 1972. Kemudian berganti nama menjadi Kepala Proyek yang dipimpin oleh Bapak Bambang Sugeng sampai tahun 1976. Setelah itu dari tahun 1976 terbentuklah Kriyo, pemerintahan diambil Pemda di bawah naungan Parsirah Marga Sungsang. Kriyo membawahi tiga Penggawa yaitu Penggawa I dikepalai Bapak Jamali Toyib, Penggawa II dikepalai oleh Bapak Astomo dan Penggawa III dikepalai oleh Bapak Pan Sumo. Pada saat itu Kriyo dikepalai oleh bapak Margono sampai tahun 1977.
Pada tahun 1977 Kriyo diubah menjadi Desa Makarti Jaya dengan Kepala Desa Bapak Jamali Toyib. Desa Makarti Jaya berada di bawah Kecamatan Pembantu Sungsang. Gagasan nama Desa Makarti Jaya berdasarkan ide Bapak Yatim Tukijo selaku ketua Seniman Wayang Kulit sekaligus pemberian Nama Jalan dan lorong-lorong. Pada pemerintahan Desa Makarti Jaya di bawah pimpinan Bapak Jamali Toyib dapat didirikan Pasar, Sekolah, Puskesmas, Lapangan Olah Raga, Sarana Ibadah (Masjid dan Pura).
Pada tahun 1984 diadakan Pemilihan Kepala Desa yang kedua, dan yang terpilih menjadi Kepala Desa Makarti Jaya adalah Bapak H. Mikidin. Pada pemerintahan ini terjadi peningkatan pertambahan penduduk yang pesat karena adanya pasar sarana prasarana yang lain.
Pada tahun 1989 diadakan lagi pemilihan Kepala Desa yang ke tiga, dan terpilih sebagai Kepala Desa yaitu Bapak Supardan. Dan pada pemerintahan ini Desa Makarti Jaya berubah menjadi Kelurahan Makarti Jaya dan sekaligus terbentuk Kecamatan Makarti Jaya pada tahun 1992. Kepala Kelurahan ditunjuk langsung oleh Bupati dan pada saat itu yang menjadi Lurah pertama adalah Bapak Ardiansyah dengan masa jabatan dari tahun 1992-1999. Kemudian pada tahun 2000 Kelurahan Makarti Jaya dipimpin oleh Bapak Helman yang menjabat sampai tahun 2002. Yang kemudian diganti oleh Bapak Arif Maulana selama 6 bulan saja. Dan pemerintahan dipimpin oleh Bapak Almusa selaku Kasi Yamun untuk mengisi kekosongan Jabatan Lurah. Dan kemudian pada tanggal 12 April 2004 dilantiklah Bapak Almusa,S.Sos sebagai Lurah Makarti Jaya sampai sekarang.
Makarti Jaya Saat ini
Pada saat ini Makarti Jaya sudah sangat pesat berkembang, disamping dari kehidupan perekonomian, pendidikan maupun yang lainnya. Masyarakat di Kecamatan Makarti Jaya penghasilannya sudah meningkat. Tingkat pendidikan masyarakat juga sudah berkembang sangat pesat, di sini banyak terdapat sarjana-sarjana yang siap membangun Makarti Jaya. Makarti Jaya juga terkenal dengan gedung waletnya. Banyak yang kaya karena memiliki Gedung Walet. Pada saat ini rata-rata setiap keluarga sudah memiliki sepeda motor, tidak seperti dulu yang hanya bisa menggunakan sepeda ontel...
Seandainya ada jalan Raya (lewat darat) yang bisa menghubungkan Makarti Jaya dengan Kota Pelembang, mungkin sudah banyak ada Mobil di Makarti Jaya ini...
inilah sedikit tentang Makarti Jaya tempat saya tinggal.... terpencil tetapi sudah terasa sangat maju tidak ketinggalan keretaa.... ha hahah
terima kasih.
Makarti Jaya | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sumatra Selatan | ||||
Kabupaten | Banyuasin | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | - | ||||
Populasi | |||||
• Total | - jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 16.07.09 | ||||
Kode BPS | 1607090 | ||||
Desa/kelurahan | - | ||||
|
Makarti Jaya adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, Indonesia.