NAma  : Jetra Pedri Bp  : 07112042 Nama tanaman  : nelumbo nucifera Sumber  :*(Inggris) The Sacred Lotus (Nelumbo nucifera)

Artikel ini membahas tumbuhan seroja. Penggunaan lain seroja, lihat seroja (disambiguasi).

Seroja (Nelumbo nucifera Gaertn.) adalah spesies tanaman air perenial dari genus Nelumbo (Lotus) yang berasal dari India. Di Indonesia, tanaman ini juga sering disebut Teratai yang sebenarnya merupakan genus Nymphaea. Seroja pernah dikenal dengan nama binomial Nelumbium speciosum (Willd.) atau Nymphaea nelumbo.

Tangkai berbentuk tabung yang kosong di tengahnya untuk jalan lewat udara. Daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rimpang yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa. Tinggi tanaman sekitar satu meter hingga satu setengah meter.

Daun tumbuh ke atas, tinggi di atas permukaan air. Daun berbentuk bundaran penuh tanpa potongan, bergelombang di bagian tepi, dengan urat daun berkumpul ke tengah daun. Diameter daun dapat mencapai 60 cm. Permukaan daun mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun membentuk butiran air.

Bunga dengan diamater sampai 20 cm. berwarna putih bersih, kuning atau merah jambu, keluar dari tangkai yang kuat menjulang di atas permukaan air. Bunga mekar di bulan Juli hingga Agustus.

Ada beberapa jenis kultivar untuk Seroja dengan bentuk dan warna bunga yang beragam. Lotus (genus Nelumbo) merupakan lambang negara India.

Manfaat

Berkas:Lotus 3 by dlee.jpg
Bongkol bunga Seroja yang berlubang-lubang

Bunga Seroja indah dipandang sehingga banyak digunakan sebagai penghias kolam di taman-taman. Rimpangnya enak dimakan dan banyak digunakan dalam masakan Jepang, masakan Tionghoa, dan masakan India. Rimpang yang dimakan mentah dapat menjadi sumber penularan parasit Trematoda.

Biji kaya dengan tepung sehingga bisa dimakan atau diolah menjadi bahan makanan. Biji yang direbus, dihaluskan dan dicampur gula menjadi isi Kue bulan yang dimakan pada Festival Pertengahan Musim Gugur (Mooncake festival). Di Tiongkok, biji yang masih muda diminum sebagai pengganti teh. Bongkol yang berlubang-lubang seperti sarang lebah dijual dalam bentuk kering sebagai pelengkap dalam seni merangkai bunga kering.

Daunnya lebar sehingga sering digunakan sebagai pembungkus, terutama pembungkus ikan di pasar tradisional sebelum penggunaan kantong plastik menjadi populer.

Teknik penanaman

 
Seroja (Nelumbo nucifera)

Tanaman dapat berkembang biak dari biji yang sudah tua atau rimpang. Seroja dapat ditanam di pot berisi tanah berlumpur yang berair.

Sejarah

Di zaman Mesir kuno, Seroja dijumpai tumbuh bersama-sama dengan Teratai spesies Nymphaea caerulea di pinggiran sungai Nil. Bangsa Mesir zaman Firaun sangat memuliakan tanaman Seroja, sehingga bunga, buah, dan daun kelopak dijadikan motif dalam arsitektur kuil. Dari Mesir, Seroja dibawa ke Assiria dan menyebar ke Persia, India, dan Tiongkok. Pada tahun 1787, Sir Joseph Banks membawa Seroja ke Eropa Barat untuk ditanam di dalam rumah kaca di kebun raya

]]

Daftar pustaka


nelumbo nucifera Feb 6, '07 8:51 PM for everyone





Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisio: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Proteales

Suku: Nelumbonaceae

Marga: Nelumbo

Spesies: N. nucifera


Deskripsi: Nelumbo nucifera atau seroja adalah suatu spesies tanaman air perenial dari genus Nelumbo (lotus) yang berasal dari india. Tinggi tanaman berkisar 1-1,5m. Pada genus Nymphaea di Indonesia sering disebut teratai. Seroja berbunga dari bulan Juli sampai Agustus. Bunganya mempunyai dua organ reproduksi, jantan dan betina (hermaprodit). Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah yang basah atau liat dan tanah yang bersifat asam atau netral. selain itu dapat juga tumbuh di air. Batang: Batang berbentuk tabung yang kosong di tengahnya untuk jalan lewat udara. Daun: Daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rimpang yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa.Berbentuk bundaran penuh tanpa potongan, bergelombang di bagian tepi, dengan urat daun berkumpul ke tengah daun. Diameter daun dapat mencapai 60 cm. Permukaan daun mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun membentuk butiran air. Bunga: Bunga berdiamater sampai 20 cm. berwarna putih bersih, kuning atau merah jambu, keluar dari tangkai yang kuat menjulang di atas permukaan air. Bunga mekar di bulan Juli hingga Agustus. Manfaat: Bunga seroja ini banyak digunakan sebagai penghias kolam di taman-taman. Selain itu rimpangnya enak dimakan. Biasa digunakan dalam masakan Jepang, masakan Tionghoa, dan masakan India. Namun jika rimpang yang dimakan mentah dapat menjadi sumber penularan parasit Trematoda. Bijinya kaya dengan tepung sehingga bisa dimakan atau diolah menjadi bahan makanan. Bongkol yang berlubang-lubang seperti sarang lebah dijual dalam bentuk kering sebagai pelengkap dalam seni merangkai bunga kering. Daunnya lebar sehingga sering digunakan sebagai pembungkus. Akarnya dapat dimasak dan mengandung kira-kira 1.7% protein, 0.1% lemak, dan 9.7% karbohidrat. Bunga ini juga telah digunakan sebagai obat herbal lebih ari 1500 tahun. Seluruh bagian dapat digunakan sebagai astringen dan hipotensi. Akarnya dapat digunakan untuk tonik dan mengobati disentri. anatomi Receptaculum (dasar bunga) ada dua karakteristik jenis sel parenkim. Sel pada yang berisi sejumlah tajin besar dan sel yang pusatnya berisi sitoplasma tebal dengan vacuoles yang besar disepanjang sitoplasma . Dasar bunga diisi dengan rongga yang besar, yang dilapisi dengan sel yang memproduksi kristal kalsium oxalat. Rongga ini membuat tekstur dasar bunga seperti bunga-karang/spons Petela terdapat pada dasar bunga, isi sel vacuola lebih sedikit.

Butir serbuk sari bunga teratai adalah khas untuk dicotyledons. Butir serbuk sari berupa tripulcate.

Merupakan potongan melintang dari tangkai benang sari. Tangkai benang sari (filament) berisi banyak sel sitoplasma dan satu pusat vaskuler.

Permukaan bunga teratai daun bunga dibuat dari papillose epidermal sel. Terdapat kristal idioblasts yang berisi zat kapur oxalate druses berselang-seling antara epidermal sel.

Pada morfologi mahkota bunga epidermis papillose ditemukan pada kedua permukaan mahkota bunga. Pada daun, epidermis papillose hanya ditemukan pada permukaan adaxial.

Pada bunga teratai, kepala putik mengeluarkan suatu substansi yang lengket untuk dapat melekatkan butir serbuk sari

Pada permukaan dasar bunga (receptaculum). Sel terdiri dari kristal yang tumbuh dan akan mengisi sel dan membentuk suatu druse. Kristal kalsium Oxalate dihydrate ditemukan di dalam sel yang paralel sampai ke sistem vaskuler di dasar bunga. Vacuola ditemukan di dalam parenkim receptaculum. kristal Sel ditemukan dalam lapisan parenkim di bawah epidermis dasar bunga. Kristal dihydrate pertma kali ditemukan pada bunga teratai.

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Biji: Memelihara kondisi jantung, bermanfaat bagi ginjal dan menguatkan limpa. Tunas biji teratai: Menghilangkan panas dalam di jantung, menurunkan panas, menghentikan perdarahan, menahan ejakulasi dini. Kulit biji teratai: Menghentikan perdarahan, Menghilangkan panas dalam di lambung, mengeluarkan panas dan lembab dari usus. Benangsari (kumis bunga teratai): Menghilangkan panas dari jantung, menguatkan fungsi ginjal, menahan ejakulasi dini dan menghentikan perdarahan. Penyangga bunga: Membuyarkan darah beku, menghentikan perdarahan, menolak lembab. Batang teratai (tangkai daun, tangkai bunga): Menurunkan panas dan memperlancar kencing. Daun: Membersihkan panas dan menghilangkan lembab, menaikkan yang jernih, menghentikan perdarahan. Dasar daun: Menurunkan panas dan menghilangkan lembab, menormalkan menstruasi, menguatkan kehamilan. Rimpang: Dimakan mentah berkhasiat menurunkan panas, mendinginkan darah yang panas dan membuyarkan darah beku. Bila dimasak, berkhasiat menguatkan limpa, menambah selera makan, penambah darah, membantu pertumbuhan otot dan menyembuhkan diare. Akar: Menghentikan perdarahan, membuyarkan darah beku, penenang. Tepung rimpang: Menghentikan perdarahan, menambah darah, mengatur fungsi ginjal dan limpa. KANDUNGAN KIMIA: Bunga: Quercetin, luteolin, isoquercitrin, kaempferol. Benangsari: Quercetin, luteolin, isoquercitrin, galuteolin, juga terdapat alkaloid. Penyangga bunga (reseptacle): Protein, lemak, karbohidrat, caroten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C dan sedikit mengandung nelumbine. Biji: Kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferine, oxoushinsunine, N- norarmepavine. Tunas biji teratai: Liensinine, isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, rutin. Rimpang: Pati, protein, asparagine, vitamin C. Selain itu juga mengandung catechol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll. Akar: Zat tannic dan asparagine. Daun: Roemerine, nuciferine, nornuciferine, armepavine, pronuciferine, N-nornuciferine, D-N-methylcoclaurine, anonaine, liriodenine, quercetin, isoquercitrin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, malic acid, gluconic acid, oxalic acid, succinic acid, zat tannic, dll. Dasar daun teratai: Roemerine, nuciferine dan nornuciferine. Tangkai daun: Roemerine, nornuciferine, resin dan zat tannic. Oxoushinsunine yang terdapat pada kulit biji teratai berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sedangkan biji dan tangkai teratai berkhasiat anti hipertensi.