Rumput
nama : iqbal bp : 07112019 nama latin :cimbopogon sumber :ttp://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Rumput&action=edit Rumput (bahasa Inggris: grass) adalah tumbuhan pendek yang sering ada di halaman, pinggir jalan atau lapangan. Rumput dianggap sebagai gulma pengganggu tanaman bila berada di sekitar tanaman yang sengaja ditanam, tapi merupakan aset utama lapangan sepak bola.
Jenis rumput yang sering kita jumpai adalah Rumput Gajah, Rumput Jepang, dll.
Cymbopogon citratus Tanaman sereh Cymbopogon citratus dikenal dengan nama tanaman sereh. Sereh merupakan sejenis tanaman dari keluarga rumput yang rimbun dan berumpun besar serta mempunyai aroma yang kuat dan wangi. Sereh juga merupakan tanaman tahunan yang hidup secara meliar. Tanaman ini dapat mencapai ketinggian sampai 1,2 meter. Tanaman Cymbopogon citratus ini kadang juga disebut sebagai lemon grass, lemongrass, barbed wire grass, silky heads, citronella grass ataupun fever grass. Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivision : Spermatophyta Division : Magnoliophyta Class : Liliopsida Subclass : Commelinidae Order : Cyperales Family : Poaceae Genus : Cymbopogon Spreng. Species : Cymbopogon citrates (DC. ex Nees)Stapf
Lokasi
Ada kemungkinan Malaysia dan Sri Langka merupakan tempat asal jenis tanaman ini. Karena kerabat yang tumbuh liar belum pernah dijumpai, maka tempat asalnya belum dapat ditentukan secara tepat. Sekarang jenis ini telah tersebar di daerah-daerah tropik lainnya dan ditanam untuk minyaknya, terutama di negara-negara Guatemala, Brazil, Hindia Barat, Indo Cina, Kongo, Republik Malagasy dan Tanzania. Dalam setahun 1 hektar tanah dapat meng-hasilkan rata-rata 30 ton, daun sereh yang dapat di-suling untuk diambil minyak serehnya sebanyak 45 - 80 kg. Tanaman sereh dapat ditanam di pekarangan rumah atau di tegalan. Perawatan hampir tidak di-perlukan. Tanaman ini dapat dipanen setelah berumur 4 - 8 bulan. Panen dapat dilakukan dengan cara memotong rumpun dekat tanah, setiap 3 - 4 bulan sampai tanaman berumur 4 tahun.
Kegunaan Disebabkan bau lemonnya yang kuat, minyaknya digunakan secara meluas dalam wangian sabun, pembersih detergen dan barang-barang lain, seta kosmetik. Minyak Serai juga digunakan untuk mengubati kembung (flatulence), pergerakkan usus yang tidak tetap dan rangsangan gastrik, serta baik untuk merawat reumatisme dan salah urat. Serai juga digunakan dalam rawatan aromaterapi. Minyak pati yang diekstrak dari serai juga digunakan sebagai pewangi untuk kosmetik, sampo dan sabun. Serai mengandungi kandungan sitral sebanyak lebih kurang 65 % hingga 85 %.
Redakan sakit perut, sengal
UNTUK kegunaan tradisional, serai digunakan bagi membantu meredakan pelbagai jenis penyakit seperti sakit kepala, sengal-sengal (rheumatism), sakit perut dan masalah membuang air kecil. Untuk mengubati sakit kepala dan sengal-sengal, daun serai haruslah ditumbuk lumat dan diletakkan di dahi (bagi sakit kepala) atau bahagian tubuh yang terasa sengal. Sedangkan untuk sakit perut dan masalah membuang air kecil, daun dan akar serai haruslah direbus dan diminum air rebusan tersebut. Selain itu, batang serai juga digunakan untuk menambahkan keharuman di dalam makanan.
Aroma air mandian AKAR serai juga boleh digunakan sebagai pewangi di dalam sampo dan minyak wangi, dan juga digunakan di dalam air mandian bagi menyegarkan tubuh badan. Berikut secara lengkap disebutkan kegunaan masing-masing bagian dari tanaman serai: 1. Daun • Mencuci bau hanyir pada daging • Daun serai yang dibalut dengan besi atau batu panas digunakan untuk tuaman dan bertungku pada kawasan urat saraf yang lemah, penyakit bisa otot-otot, sendi, mengecutkan rahim yang bengkak, memecahkan lendir, darah dan angin. • Daun serai dan jintan hitam digiling untuk di jadikan ‘paste’ untuk ditempel di dahi untuk melegakan sakit kepala. Campuran pada rempah ratus untuk di jadikan ‘paste’ bagi merawat bengkak-bengkak sendi dan otot. • Air rebusan daun serai digunakan untuk air mandian 2. Akar dan batang • Membantu mengobati masalah sakit perut dan memecahkan gumpalan angin serta melepaskan angin melalui dubur (kentut) dan mulut (sendawa). • Dapat membantu mengimbangkan kestabilan hormon. • Menambah aroma hidangan serta membantu meringankan keadaan keracunan pemakanan. • Campuran dengan rempah ratus mempunyai khasiat untuk kesehatan dalam tubuh • Membantu melawaskan dan melancarkan pembuangan air kecil 3. Minyak Serai • Kosmetik. • Minyak angin berobat. • Pencegah nyamuk dan gigitan bisa. • Minyak wangi, sampo. Morfologi 1. Akar Tanaman sereh memiliki akar yang besar. Akarnya merupakan jenis akar serabut yang berimpang pendek 2. Batang Batang tanaman sereh bergerombol dan berumbi, serta lunak dan berongga. Isi batangnya merupakan pelepah umbi untuk pucuk dan berwarna putih kekuningan. Tanaman sereh memiliki batang yang berwarna putih. Namun ada juga yang berwarna putih keunguan atau kemerahan. Selain itu, batang tanaman sereh juga bersifat kaku dan mudah patah. Batang tanaman ini tumbuh tegak lurus di atas tanah. 3. Daun Daun tanaman sereh berwarna hijau dan tidak bertangkai. Daunnya kesat, panjang, dan runcing, hampir menyerupai daun lalang. Selain itu, daun tanaman ini memiliki bentuk seperti pita yang makin ke ujung makin runcing dan berbau citrus ketika daunnya diremas. Daunnya juga memiliki tepi yang kasar dan tajam. Tulang daun tanaman sereh tersusun sejajar. Letak daun pada batang tersebar. Panjang daunnya sekitar 50-100 cm, sedangkan lebarnya kira-kira 2 cm. Daging daun tipis, serta pada permukaan dan bagian bawah daunnya berbulu halus. 4. Bunga Tanaman sereh jenis ini jarang sekali memiliki bunga. Kalaupun ada, pada umumnya bunganya tidak memiliki mahkota dan mengandung bulir. 5. Buah Tanaman sereh jenis Cymbopogon citratus jarang sekali atau bahkan tidak memiliki buah. 6. Biji Tanaman sereh jenis Cymbopogon citratus juga jarang sekali memiliki biji.
ANATOMI
1. Akar
Susunan umum dari akar Cymbopogon citratus dari bagian luar ke dalam adalah epidermis, korteks, selapis sel endodermis, dan stele akar, yang terdiri atas xilem dan floem. Karena merupakan tumbuhan monokotil maka xilemnya tidak berkembang hingga ke tengah-tengah lingkaran pusat akar sehingga pada lingkaran pusat dijumpai adanya parenkim empulur. Selain itu, pada akar juga terdapat jaringan meristem apikal yang selalu membelah diri. Epidermis akar terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat dan berdinding tipis serta memiliki rambut akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan. Korteks akar tersusun dari beragam sel yang membentuk beberapa lapisan, berdinding tipis, dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk petukaran gas. Pada korteks terdapat parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Lapisan endodermis akar berupa sebaris sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel dan merupakan pemisah yang jelas antara korteks dan stele karena susunan dan bentuk selnya khas, berbeda dengan lapisan lainnya. Pada stele terdapat berkas pengangkut, yaitu xilem dan floem yang berselang-seling membentuk lingkaran.
2. Batang
Susunan umum dari batang Cymbopogon citratus dari bagian luar ke dalam adalah epidermis batang, jaringan korteks, berkas pengangkut, dan empulur batang. Karena batangnya adalah batang monokotil (tidak berkayu), jaringan pengangkutnya tesusun dalam berkas-berkas dan tersebar di seluruh permukaan batang. Di antara berkas-berkas perngangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim. Pada daerah parenkim korteks terdapat sel dan kelenjar minyak yang bisa digunakan untuk produksi minyak, yaitu minyak atsiri. Sebagian besar sel epidermis berasal dari sel-sel utama yang mengandung serat/fiber seperti sel epidermis. Sel-sel epidermis ini tersusun teratur secara paralel. Jaringan epidermis batang tersusun oleh selapis sel yang tersusun rapat, tanpa ruang antar sel. Korteks batang tersusun oleh sel-sel parenkim yang berdinding tipis dan letaknya tidak teratur. Selain parenkim, juga terdapat kolenkim dan sklerenkim. Di dalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut berupa xilem dan floem. Berkas pengangkut letaknya tersebar tidak teratur, di mana masing-masing berkas pengangkut ini terbungkus oleh sarung berkas pengangkut.
3. Daun
Susunan umum dari daun Cymbopogon citratus dari atas ke bawah adalah epidermis atas, mesofil, berkas pengangkut, dan epidermis bawah. Pada sayatan melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari satu lapis sel yang berbentuk agak bulat dengan ukuran yang tidak selalu sama dan mempunyai rambut penutup. Epidermis bawah terdiri dari sel serupa epidermis atas hanya lebih kecil. Stomata terdapat di kedua permukaan. Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan berisi tetes-tetes minyak. Sel-sel mesofil pada berkas pengangkut lebih besar, kloroplasnya lebih sedikit, dan dindingnya lebih tebal. Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun. Tipe berkas pengangkut ini sama dengan tipe berkas pengangkut pada batang. Jaringan kolenkim tersebar di antara parenkim, selanjutnya terdapat xilem dan floem dari berkas pembuluh tipe kolateral.
4. Bunga, buah, dan buah
Cymbopogon citratus sangat jarang berbunga sehingga juga sangat jarang menghasilkan buah, bahkan biji. Karena itu, struktur anatomi dari bunga, buah, dan bijinya ini juga tidak diketahui. Karena sangat jarang berbunga dan menghasilkan biji maka tanaman ini pada umumnya direproduksi dengan akar, tidak dengan biji.
FISIOLOGI 1. Fotosintesis Tanaman ini memiliki pigmen fotosintetik yaitu klorofil sehingga dapat melakukan proses fotosintesis. Tanaman sereh termasuk tanaman C4 jika dilihat dari proses fotosintesis yang dilakukannya, di mana tumbuhan C4 adalah tumbuhan yang dalam proses fotosintesisnya mendahului siklus Calvin dengan fiksasi karbon cara lain yang membentuk senyawa berkarbon empat sebagai produk pertamanya. Tumbuhan C4 memiliki dua jenis sel fotosintetik yang jelas berbeda, yaitu sel seludang berkas pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang berkas pembuluh disusun menjadi kemasan yang sangat padat di sekitar berkas pembuluh. Di antara seludang berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat sel mesofil yang disusun lebih longgar. Siklus Calvin terbatas pada kloroplas seludang berkas pembuluh. Akan tetapi, siklus ini didahului oleh masuknya CO2 ke dalam senyawa organik dalam mesofil. Langkah pertama ialah penambahan CO2 pada fosfoenolpiruvat (PEP) untuk membentuk produk berkarbon empat, yaitu oksaloasetat. Enzim PEP karboksilase menambahkan CO2 pada PEP. Dibandingkan dengan rubisko, PEP karboksilase memiliki afinitas yang jauh lebih tinggi terhadap CO2. Oleh sebab itu, PEP karboksilase dapat memfiksasi CO2 secara efisien ketika rubisko tidak dapat melakukannya, yakni ketika hari panas dan kering dan stomata tertutup sebagian, menyebakan konsentrasi CO2 dalam daun berkurang dan konsentrasi O2 meningkat. Setelah CO2 difiksasi, sel mesofil mengirim keluar produk berkarbon empatnya ke sel seludang berkas pembuluh melalui plasmodesmata. Dalam sel seludang berkas pembuluh, senyawa berkarbon empat melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang ke dalam materi organik oleh rubisko dan siklus Calvin. Akibatnya, sel mesofil akan memompa CO2 ke dalam seludang berkas pembuluh, mempertahankan konsentrasi CO2 dalam sel seludang berkas pembuluh cukup tinggi agar rubisko dapat menerima karbon dioksida, bukan oksigen. Dengan cara ini, fotosintesis akan meminimumkan fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula . Adaptasi ini sangat bermanfaat dalam daerah panas dengan cahaya matahari yang banyak, dan di lingkungan seperti inilah sekarang tanaman ini tumbuh subur. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah suhu, intensitas cahaya dan konsentrasi CO2. Semakin besar faktor-faktor tersebut membawa akibat semakin besarnya laju fotosintesis. 2. Respirasi Seperti pada tanaman lain, tanaman sereh juga melakukan proses respirasi dengan tujuan untuk mendapatkan energi dari bahan-bahan organik melalui proses pemecahan gula yang disebut dengan proses glikolisis. Senyawa gula pada tanaman ini didapatkan melalui proses fotosintesis. Gula dari hasil fotosintesis ini akan mengalami glikolisis di sitosol, siklus Krebs di matriks mitokondria, dan transpor elektron di mitokondria. Pada tahap glikolisis, gula (glukosa) akan dioksidasi menjadi piruvat, yang kemudian masuk ke dalam mitokondria dan diubah menjadi asetil coA, dan dikeluarkan serta dilepas sebagai CO2. Sedangkan membran dalam mitokondria mengkopel transpor elektron dengan sintesis ATP. Reaksi respirasi termasuk dalam reaksi katabolisme yang memecah molekul-molekkul gula menjadi molekul-molekul anorganik berupa CO2 dan H2O. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi meliputi ketersediaan jumlah dan jenis substrat, ketersediaan O2 sebagai sumber energi yang akan digunakan oleh mitokondria dalam lintasan elektron untuk membentuk ATP, seta suhu.