Anas Nasional Sejahtera

perusahaan asal Indonesia
Revisi sejak 26 Maret 2019 12.18 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

ANS, yang merupakan akronim dari Aman Nyaman Sejuk (didirikan pada tahun 1960-an) adalah sebuah perusahaan jasa transportasi angkutan penumpang darat yang berasal dari Sumatra Barat.[1] Pada puncak kejayaannya, ANS adalah salah satu perusahaan otobus (PO) terbesar di Sumatra dan merupakan yang terbesar di Sumatra Barat yang masih beroperasi hingga kini.

Aman Nyaman Sejuk
Perseroan terbatas
IndustriTransportasi
Didirikan1960-an
Indonesia Bukit Tinggi, Sumatra Barat
PendiriAnas Sutan Jamaris
Kantor pusatIndonesia Bukit Tinggi, Sumatra Barat
Tokoh kunci
Wiliam Anas
ProdukJasa angkutan penumpang bus
PemilikDivisi Regional II Padang
(Perusahaan keluarga)

Trayek

Pada era 1980-an hingga 1990-an, ANS pernah melayani jaringan trayek atau rute dari Banda Aceh di ujung utara Sumatra hingga Denpasar, Bali. Walaupun melakukan transit di Jakarta, jaringan trayek ini mungkin merupakan jarak terjauh yang dijalani oleh sebuah perusahaan otobus di Indonesia.

ANS melayani trayek ke arah barat, dari Jakarta ke berbagai kota tujuan di pulau Sumatra, seperti Banda Aceh, Medan, Pekan Baru, Padang, Bukit Tinggi, Pariaman, dan lainnya. Selain ke barat, ANS juga membuka trayek dari Jakarta (Daop 1 JAK) ke arah timur, seperti ke Surabaya, Malang (Daop 8 SB), hingga Denpasar, Bali.

Untuk trayek yang lebih dekat, ANS melayani rute dari beberapa kota di Sumatra Barat, seperti Padang, Bukit Tinggi, Pariaman, dan lainnya menuju beberapa kota di pulau Sumatra, seperti Banda Aceh, Medan, Pekan Baru, Dumai, Jambi, Palembang, Bengkulu, dan lainnya.

Lintas Sumatra

Berkas:Pelayangan Lintas Sumatra pada 1970-an.jpg
Bus PO ANS naik pelayangan di Lintas Sumatra sekitar tahun 1970-an.

Angkutan penumpang bus jarak jauh, terutama rute pulau Jawa menuju Sumatra dan sebaliknya mengalami masa kejayaan sebelum adanya layanan low cost carrier oleh berbagai maskapai penerbangan. Dengan armada lebih dua ratus unit, selama bertahun-tahun, ANS bersama PMTOH (Aceh), PO ALS (Sumatra Utara), PO Gumarang Jaya (Lampung), dan PO NPM (Sumatra Barat) merajai jalan raya lintas Sumatra, baik lintas tengah maupun lintas timur.

Memasuki awal dekade 2000-an, ANS bersama puluhan perusahaan otobus lain yang menjalani trip Sumatra - Jawa mengalami masa suram, karena banyak penumpang yang beralih ke moda transportasi udara yang tarifnya hanya sedikit lebih mahal dibanding angkutan penumpang darat (bus).[2]

Rujukan

Pranala luar