Legiun Arab Merdeka
Legiun Arab Merdeka (جيش بلاد العرب الحرة) adalah sebuah unit militer Jerman Nazi yang dibentuk dari para sukarelawan Arab dari Timur Tengah dan Afrika Utara pada Perang Dunia II.
Legiun Arab Merdeka جيش بلاد العرب الحرة | |
---|---|
Aktif | 1941–1945 |
Aliansi | Jerman Nazi |
Cabang | Wehrmacht |
Jumlah personel | 20,000 |
Pertempuran | Perang Dunia II |
Dibubarkan | 1945 |
Insignia | |
Free Arabian Legion Flag |
Legiun tersebut dibentuk oleh Amin al-Husayni dan Rashid Ali ketika mereka meminta pembentukan tentara sukarelawan Arab, yang diadopsi oleh Adolf Hitler pada 1941. Unit tersebut berbasis pada sebuah pasukan kecil, yang dikomandani oleh Hellmuth Felmy, yang utamanya untuk membantu kerusuhan Pro-Nazi di Iraq yang ditujukan kepada Britania. Unit tersebut pertama kali bermukim di Suriah dan meliputi beberapa ekspatriat Iraq, dan Arab Suriah. Setelah penaklukan Suriah oleh Britania dan pasukan Prancis Merdeka, unit tersebut berpindah ke Sounion di Yunani. Terdapat beberapa pasukan Arab dan Muslim yang berada di tanah Eropa pada waktu itu, sebagai tahanan perang, atau sebagai sukarelawan.
Nazi merencanakan untuk menggunakan legiun tersebut untuk menaklukan Kaukasus, menerbitkan pemerintahan dalam pengasingan Iraq disana, dan kemudian menggunakan wilayah tersebut sebagai sebuah stasiun pasukan dan basis untuk jalan menaklukan Iraq (sebuah akhir yang tidak pernah didapatkan).
Dalam Operasi Torch, Sekutu mengambil Tunisia, yang digubernuri oleh Vichy France.
Setelah kematian komandannya, Legiun tersebut keluar dari Front tersebut, dan pada November 1943 Legiun tersebut bertugas di Peloponnese sebagai bagian dari para pasukan yang terlibat dalam pendudukan blok fasis di Yunani (sebagai bagian dari Divisi Infanteri ke-41)
-
Al-Husseini bertemu dengan para sukarelawan Muslim, termasuk Legiun Azerbaijan, pada pembukaan Institut Pusat Islam di Berlin pada 18 Desember 1942, pada perayaan Muslim Idul Adha.