Kampung kapitan merupakan sebuah kawasan cagar budaya yang terletak di kota Palembang, Sumatera Selatan. Dahulu kawasan ini adalah tempat yang pertama kali menjadi kawasan tempat tinggal bagi warga tionghoa pada masa penjajahan belanda.

Kawasan ini dinamakan dengan kampung kapitan karena di kawasan ini terdapat 3 rumah perwira. Kampung ini didirikan pada tahun 1644 abad XVI. Meski sudah berusia ratusan tahun bangunan bangunan yang ada di tempat ini masih terlihat kokoh dan dapat ditinggali.

Sejarah

Lioang Taow Ming adalah seseorang yang memiliki pengaruh kuat pada komunitas Cina. Karena hal itu ia lalu diangkat sebagai perwira oleh pemerintahan belanda dan diberikan kepercayaan untuk mengatur wilayah 7 ulu dan sekitarannya.

Pimpinan masyarakat Cina Palembang yang pertama adalah Tjoa Kie Tjuan yang memiliki pangkat mayor. Masa kepemimpinannya adalah dari tahun 1830-1855 di kawasan 7 ulu. Setelahnya kemudian putranya Tjoa Han Him dengan pangkat kapitan atau kapten menggantikan ayahnya dan diberikan wewenang dan kebebasan untuk mengatur wilayahnya sendiri. Awalnya pemerintahan Belanda memberikan wilayahnya karena merasa khawatir terhadap golongan keturunan cina di Palembang. Namun seirimg perkembangannya, masyarakat Cina kemudian menjadi perantara perdagangan dan mendapatkan posisi istimewa dalam pemerintahan Belanda.

Kawasan kampung kapitan dahulu memang menjadi sentral perdagangan kota, sehingga pedagang yang kelelahan melakukan persinggahan di rumah kapitan untuk beristirahat.