Kabupaten Ngada
Kabupaten Ngada adalah sebuah kabupaten di bagian tengah pulau Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten adalah Bajawa. Luas wilayah 1.621 km² dengan jumlah penduduk 162.299 jiwa. Kabupaten Ngada memiliki tiga suku besar, yaitu Suku Nagekeo, Suku Bajawa dan Suku Riung.
Kabupaten Ngada | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: - | |
Koordinat: 8°40′00″S 121°00′00″E / 8.66667°S 121°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Nusa Tenggara Timur |
Tanggal berdiri | - |
Dasar hukum | UUD 1945 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Marianus Sae |
Luas | |
• Total | 1,621 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi ((2014)[1]) | |
• Total | 162,299 |
Demografi | |
• Agama | Katolik (90.75%) Islam (6.87%) Kristen Protestan (2.23%) Hindu 0.15%[2] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0384 |
Kode Kemendagri | 53.09 |
DAU | Rp. 350.219.646.000.- |
Situs web | http://www.ngadakab.go.id/ |
Geografi
Batas Wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Laut Flores |
Timur | Kabupaten Nagekeo |
Selatan | Laut Sawu |
Barat | Kabupaten Manggarai Timur |
Pemerintahan
Bupati
No. | Potret | Nama (masa hidup) |
Mulai menjabat | Selesai menjabat | Prd. | Jabatan Sebelumnya | Wakil Bupati | Ket. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Don Joseph Daniel Ximenes da Silva (1917−1993) |
1961 | 1966 | I | Tidak Ada | ||||
2 | Jan Josef Botha
(1933−2001) |
1967 | 1978 | II | Anggota DPRD Tk. II Ngada | ||||
III | |||||||||
3 | Drs. Matheus John Bey (?) |
1978 | 1983 | IV | |||||
1983 | 1986/9 | V | |||||||
4 | Drs. Joachim Reo (1941−2012) |
29 Mei 1989 | 18 Juni 1994 | VI | Kepala Dinas Pendapatan Daerah Prov. NTT | Tidak Ada | |||
5 | Drs. Johanes Samping Aoh (1941−2022) |
18 Juni 1994 | 5 Agustus 1999 | VII | Ketua DPRD Kab. Ngada | ||||
6 | Ir. Albertus Botha (1949–2024) |
14 Desember 1999 | 14 Desember 2004 | VIII | Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai | Tidak Ada | |||
7 | Drs. Piet Jos Nuwa Wea (?−2021) |
14 September 2005 | 14 September 2010 | IX | Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi NTT | Nikolaus Dopo Ngoe, S.T., M.M. | |||
8 | Marianus Sae
(l. 1962) |
14 September 2010 | 14 September 2015 | X | Drs. Paulus Soliwoa | ||||
9 | Marianus Sae
(l. 1962) |
17 Februari 2016 | 12 Februari 2018 | XI | Drs. Paulus Soliwoa | ||||
10 | Drs. Paulus Soliwoa (l. 1954) |
7 April 2019 | 17 Februari 2021 | (XI) | Wakil Bupati Ngada | Lowong | |||
11 | AKBP (Purn.) Andreas Paru, M.H. (l. 1959) |
26 Februari 2021 | Petahana | XII | Kasubdit Pariwisata Ditpam Obvit Polda Papua | Raymundus Bena |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Ngada dalam dua periode terakhir.[3][4]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | ||
PKB | 3 | 4 | |
Gerindra | 2 | 0 | |
PDI-P | 3 | 4 | |
Golkar | 3 | 3 | |
NasDem | 4 | 3 | |
Perindo | (baru) 4 | ||
PAN | 7 | 4 | |
Hanura | 3 | 1 | |
Demokrat | 0 | 2 | |
Jumlah Anggota | 25 | 25 | |
Jumlah Partai | 7 | 8 |
Kecamatan
Wilayah Kabupaten Ngada dibagi menjadi 12 kecamatan, yaitu:
Demografi
Suku dan Bahasa
Kabupaten Ngada memiliki tiga suku besar, yaitu Suku Nagekeo, Suku Bajawa dan Suku Riung. Masing-masing suku ini mempunyai kebudayaan sendiri-sendiri yang masih dipertahankan sampai saat ini, seperti rumah adat, bahasa yang berbeda satu sama lainnya, tarian, pakaian adat dan lain-lain. Dalam kebudayaan Ngada, rumah adat main peranan penting dalam pola kemasyarakatan. Seorang Ngada adalah bagian dari suatu rumah adat, berarti dari satu marga. Lambang marga berupa ukiran.[5] Daerah Ngada dimasukkan ke dalam World Heritage Tentative List UNESCO tanggal 19 Oktober 1995 dalam kategori "Kebudayaan.[6] Bahasa utama di daerah Ngada adalah bahasa Ngada.
Agama
Sebagian besar penduduk Kabupaten Ngada adalah beragama Kristen sebesar 92.98% dimana mayoritas adalah Katolik 90.75% dan Kristen Protestan 2.23%. Selebihnya adalah menganut agama Islam 6.87% , dan Hindu 0,15%.
Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Ngada pada tahun 2014 sebanyak 162.299 Jiwa terdiri dari 80.090 Laki-laki dan 82.209 Perempuan. Jumlah penduduk terbanyak dan terpadat berada di Kecamatan Bajawa dan jumlah penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Wolomeze. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk terjarang berada di Kecamatan Riung Barat.
Nama Kecamatan | Luas Wilayah (km²) | Laki-laki (jiwa) | Perempuan (jiwa) | Jumlah |
---|---|---|---|---|
Kecamatan Aimere | 92,50 | 5.037 | 5.077 | 10.114 Jiwa |
Kecamatan Bejawa | 133,30 | 19.646 | 20.062 | 39.708 Jiwa |
Kecamatan Bejawa Utara | 167,38 | 4.656 | 4.874 | 9.530 Jiwa |
Kecamatan Golewa | 78,13 | 9.319 | 9.513 | 18.832 Jiwa |
Kecamatan Golewa Barat | 74,59 | 5.545 | 5.664 | 11.209 Jiwa |
Kecamatan Golewa Selatan | 98,00 | 5.791 | 6.106 | 11.897 Jiwa |
Kecamatan Inerie | 77,36 | 4.024 | 4.309 | 8.333 Jiwa |
Kecamatan Jerebuu | 64,90 | 3.527 | 3.889 | 7.416 Jiwa |
Kecamatan Riung | 327,94 | 8.116 | 8.259 | 16.375 Jiwa |
Kecamatan Riung Barat | 312,49 | 4.712 | 4.502 | 9.214 Jiwa |
Kecamatan Soe | 91,14 | 6.567 | 6.800 | 13.367 Jiwa |
Kecamatan Wolomeze | 103,19 | 3.150 | 3.154 | 6.304 Jiwa |
Pariwisata
Wisata budaya
Kabupaten Ngada sangat terkenal di kalangan wisatawan asing yang tertarik dengan kebudayaan.[5] Beberapa kampung adat yang paling banyak dikunjungi di Kabupaten Ngada adalah:
- Kampung Bena di Desa Tiworiwu, Kecamatan Jerebuu
- Kampung Wogo di Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, di mana terdapat rumah adat dan peninggalan megalithik[6]
- Kampung Bela di Desa Beja, Kecamatan Bajawa
- Kampung Gurusina di Desa Watumanu, Kecamatan Jerebuu
- Kampung Belaraghi di Desa Keligejo, Kecamatan Aimere
Wisata alam
Kabupaten Ngada memiliki banyak objek wisata dan potensi wisata alam yang lengkap mulai dari pantai, danau, air terjun, bukit, gunung hingga pemandian air panas. Berikut sejumlah objek wisata dan potensi wisata alam di Kabupaten Ngada:
- Taman Laut Nasional 17 Pulau Riung: Di tempat ini terdapat antara lain mawar laut, aneka jenis terumbu karang, Pulau Pasir Putih, kelelawar bakau di pulau Ontoloe, Mbou (Varanus riungnensis) yaitu Kadal Raksasa yang merupakan Binatang Purbakala, masih hidup secara alamiah di habitatnya hingga saat ini.
- Air terjun Ogi
- Air terjun Wae Roa
- Air terjun Wae Pua
- Air terjun Wae Waru
- Air terjun Wae Niba
- Air terjun Wae Laja
- Air terjun Soso
- Pantai Waewaru
- Pantai Enabhara
- Pantai Sewowoto
- Gunung Inerie
- Bukit Wolobobo
- Permandian Air Panas Mengeruda
- Danau Wawomudha
- Ekowisata Lekolodo
Ekonomi
Perikanan
Kabupaten Ngada memiliki wilayah perairan/ laut yang sangat potensial baik di pantai utara yaitu Laut Flores (Kecamatan Riung), maupun pantai laut selatan yaitu Laut Sawu masing-masing Kecamatan Golewa Selatan dan Kecamatan Aimere. Kekayaan laut yang utama yaitu ikan, Lobster, rumput laut dan mutiara. Sumber daya perikanan dan kelautan di Kabupaten gada memiliki garis pantai sepanjang 219 km dengan rincian: Pantai utara 105 Km, pantai selatan 114 Km. Sesuai PP nomor 25 tahun 1999, luas laut yang menjadi kewenangan Kabupaten hanya mencapai 4 mil laut.
Luas wilayah perairan Laut sebesar 344.363 Ha dengan potensi lestari sebanyak 10.334,82 Ton/tahun yang terdiri dan potensi ikan Pelagis sebanyak 6.717,63 Ton dan ikan Demersal sebanyak 3.617,18 ton. Sampai dengan Tahun 2000 tingkat pemanfaatannya baru mencapai 55,51 ton dan sisanya dan perairan umum serta budidaya, dengan jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) sebanyak 1.101 Rumah Tangga yang terdiri dan 989 Rumah Tangga Perikanan Nelayan dan 131 Rumah Tangga Perikanan Budidaya. Dan jumlah tersebut yang berstatus sebagai Nelayan Penuh sebanyak 265 orang dan176 orang sebagai Nelayan Sambilan.
Pertambangan
Jenis potensi pertambangan, lokasi dan jumlah kandungannya masing-masing, terinci sebagai berikut :
Besi/ Mangan lokasi : Mbong Milong- Riung 1.359 Ha, Emas Lokasi : Rawangkalo, Wangka, Lindi 1.177.100 Ha (5.789 ton),Perak, Belerang Lokasi:Mataloko 30 Ha, Tembaga 33.088 %, Pasir Besi 65 Ha, Pasir dan Batu Lokasi :Naru, Aimere 908.209.977 M3, Tanah Liat Lokasi:Bomari-Langa 30.512.619 M3, Marmer Lokasi:Sambinasi, Rawangkalo, Wangka 15.452.336 M3, Granodiort 339.000.000 M3, Zeolit 266.721.653 M3, Batu Permata / 1/2, Permata 1.00.000 M3
Perkebunan
Kabupaten Ngada memiliki potensi perkebunan yang cukup potensial untuk dikembangkan. Beberapa jenis komoditi andalan yang dikembangkan di Kabupaten Ngada adalah : Kopi, Kakao, Jambu Mete, Kemiri, Kelapa, Cengkih, Vanili dan Merica. Luas lahan kering potensial : 98.100 ha, fungsional seluas 47.943 ha sedangkan sisanya adalah sebesar 50.157 ha belum dimanfaatkan
Referensi
- ^ "Jumlah Penduduk Kabupaten Ngada Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin, 2014". BPS Kabupaten Ngada. Diakses tanggal 20 Maret 2018.
- ^ "Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2017" (PDF). BPS Nusa Tenggara Timur. Diakses tanggal 2 Desember 2017.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Ngada 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Ngada 2019-2024
- ^ a b Phillimore, J. & Lisa Goodson (2004) p 293
- ^ a b Ngada traditional house and megalithic complex - UNESCO World Heritage Centre
- ^ "Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2017" (PDF). BPS Nusa Tenggara Timur. Diakses tanggal 2 Desember 2017.
- ^ Jumlah Penduduk Kabupaten Ngada Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin, 2014
Pranala luar
- Ngada traditional house and megalithic complex - UNESCO World Heritage Centre Accessed 2009-02-27.
- Phillimore, J. & Lisa Goodson (2004), Qualitative Research in Tourism: Ontologies, Epistemologies and Methodologies, Routledge, 2004. ISBN 0-415-28087-7