Kereta api Sancaka

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Sancaka (Hanacaraka: ꦱꦼꦥꦸꦂ​ꦱꦚ꧀ꦕꦏ, Sepur Sancaka) Merupakan Kereta api Penumpang Kelas Eksekutif dan Ekonomi AC Plus New Image (Reguler/Tambahan), Kelas Eksekutif dan Bisnis AC (Tambahan) maupun Kelas Eksekutif Satwa (Tambahan) yang dioperasikan Oleh PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta dan Daerah Operasi VIII Surabaya yang Melayani Rute Surabaya Gubeng-Yogyakarta dan Sebaliknya Termasuk Kereta Tambahan.

Kereta api Sancaka
Berkas:New Papan Nama KA Sancaka khas Daop 6.PNG
Kereta api Sancaka melaju kencang di tikungan besar Kalasan.
Informasi umum
Jenis layananKereta api ekspres
StatusBeroperasi
Daerah operasi
Mulai beroperasi
  • 21 Mei 1997 (sebagai KA Sancaka SGU-YK Rangkaian SDT)
  • 01 Desember 2002 (sebagai KA Sancaka YK-SGU Rangkaian YK)
  • 16 Oktober 2016 (Eksekutif dan Ekonomi AC Plus New Image)
  • 8 April 2019 (Eksekutif dan Ekonomi Premium dengan berbodi stainless steel)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian130.090 penumpang per hari[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalYogyakarta
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirSurabaya Gubeng
Jarak tempuh311 km
Waktu tempuh rerata6 jam 15 menit
Frekuensi perjalanandua kali pergi pulang sehari termasuk kereta tambahan
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
Kelas
  • Eksekutif dan Ekonomi AC Plus New Image (Reguler/Tambahan)
  • Eksekutif Satwa (Tambahan)
  • Eksekutif dan Bisnis AC (Tambahan)
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat (kelas eksekutif)
  • 64 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat (kelas bisnis)
  • 80 tempat duduk disusun 2-2, saling berhadapan ke kiri dan berhadapan ke kanan (tempat duduk agak sempit dan tidak sesuaikan jarak tempat duduk tertentu) (kelas ekonomi AC plus)
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional
  • 60 s.d. 120 km/jam (Reguler)
  • 60 s.d. 100 km/jam (Tambahan)
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal
  • 83-86 (Reguler)
  • 7023-7024 (Tambahan/Kelas Campuran)
  • 7025-7026 (Tambahan/Kelas Eksekutif)

Perjalanan sejauh 311 kilometer ini ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam.

Nama Sancaka diambil dari nama sosok ular Sanca (bukan ular naga) yang pengayom dan dapat bertahan di segala keadaan. Awalnya KA Sancaka menggunakan rangkaian kereta campuran kelas eksekutif dan bisnis. Barulah sejak 16 Oktober 2016 rangkaian kereta kelas bisnis diganti menjadi rangkaian kereta kelas ekonomi AC plus.

Operasional dan fasilitas

 
KA Sancaka Tambahan dengan rangkaian campuran eksekutif dan bisnis.

Kereta api Sancaka menggunakan dua rangkaian dari dua dipo kereta yang berbeda. Kereta yang berangkat pada pagi hari dari Yogyakarta dan pada sore hari dari Surabaya menggunakan rangkaian milik dipo kereta Yogyakarta (YK) (KA 85/84), sedangkan kereta yang berangkat pada pagi hari dari Surabaya dan pada sore hari dari Yogyakarta menggunakan rangkaian milik dipo kereta Sidotopo (SDT) (KA 83/86). Meskipun berbeda dipo, tetapi fasilitas yang disediakan tidak dibedakan antara rangkaian yang satu dengan rangkaian lainnya, semuanya disesuaikan dengan standar pelayanan kereta api kelas Eksekutif dan Bisnis. Seluruh rangkaian kini telah dilengkapi fasilitas pendingin ruangan.

Hal yang mungkin tampak berbeda adalah pada penggunaan kereta makan. Pada rangkaian milik dipo kereta Sidotopo, dapat ditemukan kereta makan kelas 1 (M1), sedangkan pada rangkaian milik dipo kereta Yogyakarta, kereta makan menggunakan kereta penumpang (untuk petugas kereta) dan kereta makan (KM1).

Tersedia dua jenis rangkaian Sancaka, yang dimiliki oleh dipo lokomotif Sidotopo dan dipo lokomotif Yogyakarta. Keduanya terdiri atas sebuah lokomotif, sebuah kereta pembangkit (P), lima hingga tujuh kereta eksekutif (K1), tiga hingga empat kereta ekonomi AC Plus (K3), dan sebuah kereta bagasi (B). Khusus untuk rangkaian milik Dipo Sidotopo menggunakan Kereta Makan (M1), sedangkan rangkaian milik Dipo Yogyakarta menggunakan rangkaian Kereta Makan Pembangkit (MP1/MP2). Lokomotif yang diandalkannya adalah CC206

Dengan harga tiket untuk kelas ekonomi AC Plus seharga Rp 115.000-160.000,00 dan kelas eksekutif seharga Rp165.000-220.000,00, perjalanan dengan Sancaka terutama melewati kawasan percandian di Prambanan, Sleman dan membelah Kota Solo dan Kota Madiun.

Tersedia pula kereta api Sancaka tambahan yang dijalankan pada musim Lebaran, Natal, dan tahun baru.

Rangkaian KA

Dipo Kereta Sidotopo

Rangkaian saat ini

    • 1 Lokomotif CC206 Dipo Induk SDT/YK
    • 4 Kereta Ekonomi AC Premium (K3 2019 SDT)
    • 1 Kereta Makan (M1 2019 SDT)
    • 4 Kereta Eksekutif (K1 2019 SDT)
    • 1 Kereta Pembangkit (P 2019 SDT)

Cadangan 2

    • 1 Lokomotif CC206 Dipo Induk YK
    • 4 Kereta Ekonomi AC Plus New Image (K3 2016 SDT)
    • 1 Kereta Makan (M1 SDT)
    • 5 Kereta Eksekutif (K1 SDT)
    • 1 Kereta Pembangkit (P SDT)

Cadangan 3

    • 1 Lokomotif CC206 Dipo Induk SDT
    • 4 Kereta Ekonomi AC Plus New Image (K3 2016 SDT)
    • 1 Kereta Makan (M1 SDT)
    • 6 Kereta Eksekutif (K1 SDT)
    • 1 Kereta Pembangkit (P SDT)

Cadangan 4

    • 1 Lokomotif CC206 Dipo Induk SDT/YK
    • 3 Kereta Ekonomi AC Plus New Image (K3 2016 SDT)
    • 1 Kereta Makan (M1 SDT)
    • 7 Kereta Eksekutif (K1 SDT)
    • 1 Kereta Pembangkit (P SDT)

Keterangan:

  • Rangkaian Ini terdiri 10 Kereta berarti Stanformasi Asli
  • Rangkaian Ini terdiri 10 Kereta beserta rangkaian ini ditambah satu gerbong untuk kelas Ekonomi New Image (1)
  • Rangkaian Ini terdiri 12 Kereta beserta rangkaian ini ditambah satu gerbong untuk kelas Eksekutif (1) ataupun kelas Ekonomi New Image (1)
  • Rangkaian Ini terdiri 12 Kereta beserta rangkaian ini ditambah dua gerbong untuk kelas Eksekutif (2)

Dipo Kereta api Yogyakarta (YK)

Rangkaian saat ini

    • 1 Lokomotif CC206 Dipo Induk YK
    • 3 Kereta Ekonomi AC Plus New Image (K3 2016 YK)
    • 1 Kereta Makan (M1 YK)
    • 5 Kereta Eksekutif (K1 YK)
    • 1 Kereta Pembangkit (P YK)

Cadangan 2

    • 1 Lokomotif CC206 Dipo Induk YK
    • 4 Kereta Ekonomi AC Plus New Image (K3 2016 YK)
    • 1 Kereta Makan (M1 YK)
    • 5 Kereta Eksekutif (K1 YK)
    • 1 Kereta Pembangkit (P YK)

Cadangan 3

    • 1 Lokomotif CC206 Dipo Induk YK
    • 4 Kereta Ekonomi AC Plus New Image (K3 2016 YK)
    • 1 Kereta Makan (M1 YK)
    • 6 Kereta Eksekutif (K1 YK)
    • 1 Kereta Pembangkit (P YK)

Cadangan 4

    • 1 Lokomotif CC206 Dipo Induk YK
    • 3 Kereta Ekonomi AC Plus New Image (K3 2016 YK)
    • 1 Kereta Makan (M1 YK)
    • 7 Kereta Eksekutif (K1 YK)
    • 1 Kereta Pembangkit (P YK)

Keterangan:

  • Rangkaian Ini terdiri 10 Kereta berarti Stanformasi Asli
  • Rangkaian Ini terdiri 10 Kereta beserta rangkaian ini ditambah satu gerbong untuk kelas Ekonomi New Image (1)
  • Rangkaian Ini terdiri 12 Kereta beserta rangkaian ini ditambah satu gerbong untuk kelas Eksekutif (1) ataupun kelas Ekonomi New Image (1)
  • Rangkaian Ini terdiri 12 Kereta beserta rangkaian ini ditambah dua gerbong untuk kelas Eksekutif (2)

Rangkaian Tambahan

Eksekutif-Bisnis AC (Rangkaian ex KA Lodaya)

  • 1 Lokomotif CC201/CC203/CC206 Dipo Induk YK/SDT
  • 4 Kereta Bisnis (K2 SLO)
  • 1 Kereta Makan Pembangkit (MP2 SLO)
  • 4 Kereta Eksekutif (K1 SLO)

Eksekutif-Ekonomi AC Plus New Image

  • 1 Lokomotif CC206 Dipo Induk SDT/YK
  • 3 Kereta Ekonomi AC Plus New Image (K3 2016) berbagai dipo kereta
  • 1 Kereta Makan (M1 SDT)
  • 6 Kereta Eksekutif (K1 SDT)
  • 1 Kereta Pembangkit (P SDT)

Eksekutif Satwa (Rangkaian YK)

  • 1 Lokomotif CC206 Dipo Induk SDT/YK
  • 4 Kereta Eksekutif (K1 YK)
  • 1 Kereta Makan (M1 YK)
  • 4 Kereta Eksekutif (K1 YK)
  • 1 Kereta Pembangkit (P YK)

Eksekutif Satwa (Rangkaian SDT)

  • 1 Lokomotif CC206 Dipo Induk SDT/YK
  • 4 Kereta Eksekutif (K1 SDT)
  • 1 Kereta Makan (M1 SDT)
  • 4 Kereta Eksekutif (K1 SDT)
  • 1 Kereta Pembangkit (P SDT)

Tarif

Tarif kereta api ini adalah antara Rp 130.000,00 - Rp 170.000,00 (Ekonomi AC) dan Rp 205.000 - Rp 270.000,00 (Eksekutif), bergantung pada jarak tempuh, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan di loket stasiun mulai dua jam sebelum keberangkatan kereta api ini pada rute sebagai berikut:

  • Yogyakarta - Solo maupun sebaliknya: Rp 55.000,00 (Eksekutif) dan Rp 40.000,00 (Ekonomi AC)

Jadwal perjalanan

Jadwal sesuai Gapeka 1 April 2017

KA 83 Sancaka Pagi (Surabaya Gubeng-Yogyakarta)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Surabaya Gubeng - 07.30
Boharan 07.49 07.56
Mojokerto 08.17 08.20
Jombang 08.41 08.43
Nganjuk 09.16 09.18
Wilangan 09.40 09.46
Madiun 10.06 10.30
Solo Balapan 11.47 11.53
Klaten 12.18 12.20
Yogyakarta 12.45 -
KA 84 Sancaka Pagi (Yogyakarta-Surabaya Gubeng)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Yogyakarta - 06.45
Klaten 07.09 07.11
Solo Balapan 07.36 07.41
Madiun 08.57 09.11
Nganjuk 09.50 09.57
Jombang 10.31 10.35
Mojokerto 10.57 11.01
Surabaya Gubeng 11.39 -
KA 85 Sancaka Sore (Surabaya Gubeng-Yogyakarta)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Surabaya Gubeng - 17.25
Mojokerto 18.04 18.07
Jombang 18.29 18.32
Baron 18.55 19.02
Nganjuk 19.16 19.18
Saradan 19.34 19.44
Madiun 20.06 20.16
Solo Balapan 21.35 21.42
Yogyakarta 22.32 -
KA 86 Sancaka Sore (Yogyakarta-Surabaya Gubeng)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Yogyakarta - 16.40
Solo Balapan 17.27 17.45
Paron 18.30 18.36
Barat 18.50 18.57
Madiun 19.09 19.33
Nganjuk 20.14 20.16
Jombang 20.50 20.53
Mojokerto 21.15 21.19
Surabaya Gubeng 21.55 -

Galeri

Pranala luar

(Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia