Salat Duha
Shalat Dhuha (Arab: صلاة الضحى) adalah shalat shunah yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu zuhur. Jumlah rakaat shalat dhuha minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat.[1] Dan dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam.
Manfaat
Manfaat atau faedah shalat dhuha yang dapat diperoleh dan dirasakan oleh orang yang melaksanakan shalat dhuha adalah dapat melapangkan dada dalam segala hal terutama dalam hal rizki, sebab banyak orang yang terlibat dalam hal ini.[2]
Dr. Ebrahim Kazim, seorang dokter, peneliti, serta direktur dari Trinidad Islamic Academy-menyatakan bahwa gerakan teratur dari shalat menguatkan otot berserta tendonnya, sendi serta berefek luar biasa terhadap sistem kardiovaskular.[2]
Terlebih lagi shalat dhuha tidak hanya berguna untuk mempersiapkan diri menghadapi hari dengan rangkaian gerakan teraturnya, tetapi juga menangkal stress yang mungkin timbul dalam kegiatan sehari-hari, sesuai dengan keterangan dr. Ebrahim Kazim tentang shalat, "Ada ketegangan yang lenyap karena tubuh secara fisiologis mengelurakan zat-zat seperti enkefalin dan endorfin. Zat ini sejenis morfin, termasuk opiat. Efek keduanya juga tidak berbeda dengan opiate lainnya. Bedanya, zat ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga lebih bermanfaat dan terkontrol."[2]
Hadis terkait
Hadis Rasulullah SAW terkait shalat dhuha antara lain :
- "Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah SWT akan membuatkan untuknya istana di surga." (HR Tirmizi dan Ibnu Majah)
- "Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah SWT, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan." (HR Tirmidzi)
- Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah ﷺ salat dhuha 8 rakaat dan bersalam tiap dua rakaat. (HR Abu Daud)
- Dari Zaid bin Arqam berkata, "Nabi ﷺ keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha." Ia bersabda, "Shalat awwabin (duha‘) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari)." (HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi)
- Rasulullah bersabda di dalam hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim & Thabrani)
- "Barangsiapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat shalatnya setelah salat shubuh karena melakukan iktikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun banyaknya melebihi buih di lautan." (HR Abu Daud)
- Dari Abi Zar dari nabi ﷺ, dia bersabda, Setiap pagi ada kewajiban untuk bersedekah untuk tiap-tiap persendian (ruas). Tiap-tiap tasbih adalah sedekah, tiap-tiap tahlil adalah sedekah, tiap-tiap takbir adalah sedekah, dan menganjurkan kebaikan serta mencegah kemungkaran itu sedekah. Cukuplah menggantikan semua itu dengan dua raka'at shalat dhuha.” (HR Muslim)
Doa shalat dhuha
Pada dasarnya doa setelah shalat duha dapat menggunakan doa apapun. Bahkan pernah tercatat nabi beristighfar seusai shalat dhuha dan dilanjutkan dengan doa lain.[3] Doa yang biasa dilakukan selepas shalat dhuha adalah:
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Dalam tulisan latin: "Allahumma innad dhuha-a dhuha-uka, wal baha-a baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ismata 'ismatuka. Allahumma in kana rizqi fis sama-i fa-anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu’assaron fa yassirhu, wa in kana haroman fathohhirhu, wa in kana ba’idan faqorribhu, bihaqqi dhuha-ika, wa baha-ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatini ma atayta 'ibadakas sholihin".
Artinya: "Ya Allah, bahwasannya waktu dhuha itu adalah waktu dhuha-Mu, dan keagungan itu adalah keagungan-Mu, dan keindahan itu adalah keindahan-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan perlindungan itu adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah, Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh".
- Dalam Fatwa Mufti Markaz Al Fatawa – Asy Syabkah Al Islamiyah, Dr ‘Abdullah Al Faqih, Fatwa no. 53488, 1 Sya’ban 1425, diterangkan:
do’a Dhuha seperti ini (“Allahumma innadhuha dhuha-uka, wal bahaa baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ismata ‘ismatuka ...dst) tidak ditemukan dalam berbagai kitab yang menyandarkan doa ini sebagai hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Do'a seperti itu ditulis oleh Asy Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan Ad Dimyathi dalam I’anatuth Tholibiin, namun doa ini tidak dikatakan sebagai hadis.
Surah-surah yang paling baik dibaca
Surah-surah yang paling baik dibaca ketika salat duha adalah:
Surah yang paling disunahkan ketika salat dhuha yaitu:[4]
- Rakaat pertama disunahkan membaca Surah Asy-Syams[5]
- Rakaat kedua disunahkan membaca Surah Ad-Duha
Untuk rakaat berikutnya:[6]
- Setiap rakaat pertama disunahkan membaca Surah Al-Kafirun
- Setiap rakaat kedua disunahkan membaca Surah Al-Ikhlas
Referensi
- ^ Azzet 2010, hlm. 111.
- ^ a b c Manfaat Salat Duha Secara Medis
- ^ Ghazali, hlm. 106.
- ^ Ghazali 2008, hlm. 98-101.
- ^ Rifai 2010, hlm. 85.
- ^ Ghazali 2008, hlm. 101-103.
Daftar pustaka
- Azzet, Akhmad Muhaimin (2010). 7 Cara Agar Rezeki Semakin Bertambah dan Barakah (dalam bahasa Indonesia). Yogyakarta: Diva Press. ISBN 978-602-955-504-2.
- Ghazali, Imam (2008). Bertambah Kaya Lewat Shalat Dhuha (dalam bahasa Indonesia). Mitra Press. ISBN 978-979-17230-1-5.
- Rifai, Moh. (2010). Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (dalam bahasa Indonesia). Semarang: PT Karya Toha Putra.