Tunipasulu

Revisi sejak 26 April 2019 05.43 oleh Swarabakti (bicara | kontrib) (Masjawad99 memindahkan halaman Tunipasuluq ke Tunipasulu)

Karaeng Tunipasuluq merupakan raja ketigabelas Gowa menggantikan ayahnya, Tunijalloq. Oleh tumabicara butta Karaeng Matoaya, Tunipasuluq diangkat sebagai raja Gowa tiga malam setelah kematian ayahnya akibat serangan amuk di atas kapal saat memimpin armada Makassar.

Tunipasuluq
Karaeng Gowa
Berkuasa1590 hingga awal 1593
PendahuluTunijalloq
PenerusTumamenang ri Gaukanna
Kelahiran1575
Gowa
Kematian5 Juli 1617
Buton (dalam pengasingan)
Nama lengkap
I Tepukaraeng Daeng Parabbung
AyahTunijalloq
AgamaAnimisme, kemudian Islam

Tunipasuluq dikenal memimpin dengan tangan besi; pada masa pemerintahannya, imigran Melayu dan para bangsawan Gowa-Tallo melarikan diri dari Makassar sebab kezalimannya. Kekuasaannya ditumbangkan setelah dua tahun memimpin, dan ia diasingkan ke Buton. Dalam perjalanannya setelah diasingkan, ia tercatat pernah menyinggahi Luwu dan masuk Islam di sana.

Karaeng Matoaya mengangkat saudara Tunipasuluq, I Manngarangi (kelak menjadi Sultan Ala'uddin) yang masih berusia tujuh tahun, sebagai penerus Tunipasuluq, meski secara de facto jabatan raja Gowa dirangkap oleh Karaeng Matoaya hingga I Manngarangi mencapai usia dewasa. Tunipasuluq sendiri meninggal pada tanggal 5 Juni 1617 di Buton.

Referensi

Daftar pustaka